Flu Singapura Pada Orang Dewasa Bisa Picu Komplikasi Berat
Flu Singapura kerap muncul tanpa gejala pada orang dewasa. Ini bisa memicu komplikasi berat.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Anita K Wardhani
Kemudian, bisa pecah menjadi sariawan menyakitkan. Setelah itu, muncul ruam atau lenting di tangan dan kaki, serta bisa meluas ke bagian tubuh lain seperti pantat, lipatan paha, bahkan lengan dan tungkai.
Namun tidak semua ruam di kulit akan pecah. Ada yang tetap berbentuk bintik merah utuh (intak) dan ada juga yang melepuh. Tingkat keparahan gejala sangat bervariasi antar individu.
“HFMD biasanya memang bergejala ringan. Namun memang dapat juga menyebar ke area yang lainnya. Bahkan HFMD ini dapat terjadi komplikasi yang berat,” ungkap dr. Fatimah.
Komplikasi tersebut bukan hal sepele. Dalam kasus tertentu, HFMD dapat menyebabkan kejang, kelumpuhan, meningitis, radang otak (ensefalitis).
Bahkan kegagalan jantung dan paru. Karena itu, meskipun mayoritas kasus sembuh sendiri, kewaspadaan tetap sangat penting.
PHBS Jadi Kunci Pencegahan
Untuk mencegah penularan, dr. Fatimah menyarankan agar anak-anak yang sedang mengalami gejala tidak masuk sekolah hingga minimal hari ke-7 sejak gejala pertama muncul, guna mencegah penyebaran.
Selain itu, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus diterapkan di rumah, sekolah, maupun tempat penitipan anak.

Salah satu langkah sederhana namun sangat penting adalah membiasakan cuci tangan pakai sabun, terutama setelah buang air, sebelum makan, dan setelah bermain.
Orang dewasa yang sedang batuk atau pilek juga disarankan untuk menutup mulut saat bersin dan segera mencuci tangan.
Anak-anak perlu diajari untuk tidak menyentuh wajah sebelum mencuci tangan, dan tidak berbagi alat makan dengan teman.
Meski HFMD banyak ditemukan pada anak-anak dan umumnya ringan, risiko penyebaran cepat dan kemungkinan komplikasi berat membuat penyakit ini perlu diwaspadai semua kalangan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.