Tak Semua Kelainan Organ Reproduksi Anak Terlihat Jelas, Begini Cara Orang Tua Bisa Mengetahuinya
Memang ada beberapa tanda yang bisa diamati orang tua, tetapi sebagian lainnya hanya dapat diketahui lewat pemeriksaan medis mendalam.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tidak semua kelainan pada organ reproduksi anak dapat terlihat jelas sejak lahir.
Ada beberapa tanda yang bisa diamati orang tua, tetapi sebagian lainnya hanya dapat diketahui lewat pemeriksaan medis mendalam.
Kewaspadaan dan pengetahuan dasar orang tua menjadi kunci penting agar kondisi ini tidak terlambat terdeteksi.
Menurut dr. Lucky Savitri Widya Kusuma, SpOG (K), Subspesialis Uroginekologi, Rekonstruksi Estetika RSUP Persahabatan, kelainan pada alat kelamin bisa diketahui sejak dini bila orang tua jeli memperhatikan.
Baca juga: Kejadian Kelainan Organ Reproduksi pada Bayi Bisa Berdampak Hingga Dewasa, Ini Penjelasan Dokter
“Kalau lubang vagina saya rasa semuanya orang tua tahu pastikan. Di dalam vagina harus ada lubangnya. Kalau bayinya masih kecil tentu lubangnya kecil. Nah berapa kasus nggak ada lubangnya, tertutup sama sekali. Nah itu tentu sih orang tua harus segera datang berkonsultasi,” ungkapnya pada talkshow kesehatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan, Senin (18/8/2025).
Selain bentuk luar, dokter Lucky menekankan pentingnya pemeriksaan organ dalam seperti rahim, indung telur, dan vagina.
Ada kasus di mana tampak ada lubang dari luar, tetapi ternyata hanya di permukaan.
Kondisi itu disebut dengan pembentukan vagina yang tidak sempurna, di mana hanya sepertiga bagian bawah yang ada, sementara bagian dalam tidak terbentuk.
Situasi ini biasanya baru bisa diketahui melalui pemeriksaan lebih lanjut.
Gejala lain yang patut diperhatikan adalah saat bayi buang air kecil.
Bayi yang menangis setiap kali pipis atau mengalami infeksi berulang bisa jadi sedang menghadapi kelainan pada sistem kemih dan reproduksi.
Banyak orang tua yang awalnya membawa anak ke dokter anak karena keluhan tersebut, sebelum akhirnya diketahui ada kelainan bawaan.
Meski begitu, tidak semua kelainan bisa langsung terlihat sejak bayi.
Ada juga yang baru terungkap ketika anak memasuki masa pubertas.
“Yang paling utama biasanya orang tua baru sadar itu adalah ini anak kok tidak mens. Nah barulah dia datang ke dokter. Ini kenapa anak saya tidak mens, padahal dulu kakaknya sudah mens umur segini, atau adiknya sudah mens tapi kok dia belum mens,” jelas dr. Lucky.
Tanda lain yang dapat dicurigai adalah tidak adanya perkembangan pubertas.
Misalnya, payudara anak tidak tumbuh, rambut kemaluan maupun ketiak tidak muncul, dan tubuh tetap terlihat seperti sebelum pubertas meskipun usia sudah cukup.
Dengan semakin cepatnya usia menstruasi pertama pada anak sekarang, orang tua perlu lebih awas jika putrinya tidak menunjukkan tanda perubahan hingga melewati batas normal.
Dr. Lucky menekankan, peran orang tua sangat besar dalam deteksi dini kelainan alat kelamin anak.
Pemeriksaan sejak lahir, pengamatan saat tumbuh kembang, serta kepekaan ketika pubertas menjadi pintu awal untuk mencegah dampak jangka panjang.
Konsultasi ke tenaga medis sebaiknya segera dilakukan jika ditemukan gejala mencurigakan, agar anak bisa mendapatkan penanganan tepat waktu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.