Selasa, 26 Agustus 2025

Ada Kasus KLB Campak di Sumenep Jawa Timur, Imunisasi Massal Digelar Mulai Hari Ini

Merespons kejadian luar biasa (KLB) campak di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, imunisasi massal digelar mulai pada Senin 25 Agustus 2025.

SURYA/SURYA/PUR
Petugas mengukur tinggi badan bayi saat imunisasi di Posyandu Balai Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (2/2/2023). Imunisasi tersebut dilakukan sebagai antisipasi untuk meminimalisir anak dari dampak terpapar campak. Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang mengimbau para orang tua untuk segera membawa putra-putrinya melakukan imunisasi terutama untuk imunisasi campak. Baik melalui posyandu, puskesmas atau bisa dilakukan di sekolah dasar (SD) secara gratis. SURYA/PURWANTO 

Penyakit sering menyerang anak-anak, khususnya bayi dan balita

Sering dianggap penyakit biasa, campak bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat. 

Campak, atau sering disebut dengan "rubeola", adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus.

Penyakit ini sangat menular dan ditandai dengan gejala-gejala seperti demam, batuk, pilek, mata merah, serta ruam khas yang muncul di seluruh tubuh.

Campak menular melalui virus genus Morbillivirus dari keluarga Paramyxoviridae.

Dikutip dari laman ayo sehat Kemenkes, penularan campak sangatlah cepat dan mudah melalui:

1. Percikan Saliva: Saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin, virus dapat menyebar ke udara dan menginfeksi orang lain yang berada di dekatnya.

2. Kontak Langsung: Kontak langsung dengan cairan tubuh penderita bisa menjadi sumber penularan.

3. Benda yang Terkontaminasi: Virus campak bisa bertahan hidup di permukaan benda selama beberapa jam. Bayi atau balita yang menyentuh benda tersebut kemudian memegang mulut atau hidungnya dapat terinfeksi.

Gejala campak biasanya muncul sekitar 10-14 hari setelah terinfeksi.

Misalnya demam bisa mencapai 40°C, batuk kering, konjungtivitis (Mata Merah), pilek, ruam dari wajah dan telinga, kemudian menyebar ke seluruh tubuh, serta bintik koplik atau bintik-bintik putih kecil di dalam mulut, khususnya di bagian dalam pipi.

 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan