Jumat, 29 Agustus 2025

KLB Campak

Ada Penolakan Imunisasi saat Sumenep Jawa Timur Dilanda KLB Campak, Ini Langkah Pemerintah

Ada penolakan imunisasi saat kejadian luar biasa (KLB) campak melanda di kabupaten Sumenep. Madura, Jawa Timur. 

SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
Petugas medis memberikan Vaksinasi Kampanye imunisasi MR yang merupakan campak dan rubella (MR) pada siswa di SMPN 20 Kota Malang, Selasa (1/8/2017). Imunisasi MR merupakan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk anak usia sembilan bulan hingga 15 tahun sebagai komitmen global untuk membasmi virus campak rubella yang bisa memicu kecacatan dan kematian pada anak. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ada penolakan imunisasi saat kejadian luar biasa (KLB) campak melanda di kabupaten Sumenep. Madura, Jawa Timur. 


Diketahui selama 3 pekan yaitu mulai 25 Agustus 2025 – 18 September 2025, digelar program Outbreak Response Immunization (ORI) atau imunisasi massal dalam rangka penanggulangan KLB campak.

Baca juga: Kemenkes: 46 Wilayah di Indonesia KLB Campak di 2025, Berikut Sebarannya


Target sasaran ORI ini adalah 73.969  anak-anak berusia 9 bulan - 6 tahun.

“Masih ada orangtua yang menolak anaknya divaksin," kata Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB Kabupaten Sumenep Jawa Timur, drg Ellya Fardasah saat temu media via daring di Jakarta, Selasa (26/8/2025).

Baca juga: KLB Campak di Sumenep, Kemenkes Ingatkan Orang Tua Tak Percayai Hoaks Imunisasi


Ellya mengatakan, alasan banyak warganya yang enggan menjalani imunisasi karena beragam alasan.

Mulai dari masalah keyakinan (agama) hingga kekhawatiran terkait keamanan vaksin.

"Ada isu yang digoreng membuat orangtua takut misalnya meninggal karena diimunisasi," ungkap dia.

Kini, pihaknya menurut Ellya bersama WHO, Unicef dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyusun strategi untuk meyakinkan warga Madura ikut imunisasi campak.

Petugas mengukur tinggi badan bayi saat imunisasi di Posyandu Balai Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (2/2/2023). Imunisasi tersebut dilakukan sebagai antisipasi untuk meminimalisir anak dari dampak terpapar campak. Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang mengimbau para orang tua untuk segera membawa putra-putrinya melakukan imunisasi terutama untuk imunisasi campak. Baik melalui posyandu, puskesmas atau bisa dilakukan di sekolah dasar (SD) secara gratis. SURYA/PURWANTO
Petugas mengukur tinggi badan bayi saat imunisasi di Posyandu Balai Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (2/2/2023). Imunisasi tersebut dilakukan sebagai antisipasi untuk meminimalisir anak dari dampak terpapar campak. Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang mengimbau para orang tua untuk segera membawa putra-putrinya melakukan imunisasi terutama untuk imunisasi campak. Baik melalui posyandu, puskesmas atau bisa dilakukan di sekolah dasar (SD) secara gratis. SURYA/PURWANTO (SURYA/SURYA/PUR)

"Untuk meyakinkan ORI ini kami menggandeng semua pihak. Kami bersama WHO, Unicef dan Kemenkes menyusun strategi pendekatan kepada warga agar mau divaksin,” kata dia 

Saat ini, pihaknya bersama dinas pendidikan setempat tengah mendata anak dan siswa yang menolak vaksin campak.

"Kami rekap semua. Permasalahannya kenapa (tidak mau divaksin)? Apakah takut, takut tidak aman aman, kami petakan dulu. Untuk ke depn dilakukan audiensi dan pendekatan-pendekatan," jelas dia.

Ditambahkan Direktur Imunisasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Dr. Prima Yosephine, pemerintah menjamin keamanan semua vaksin yang diberikan kepada masyarakat termasuk vaksin campak ini.

Karena itu, Kemenkes berharap orang tua tidak menunda atau menolak pemberian imunisasi saat kondisi KLB ini.

Penyakit menular campak ini bisa dicegah.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan