Kamis, 18 September 2025

Gejala Kanker Nasofaring Sering Disangka Flu Biasa, Ini Penjelasan Dokter

Karena gejalanya samar, penyakit ini kerap terdeteksi pada stadium lanjut, membuat proses pengobatan semakin sulit

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
AI ChatGPT
ILUSTRASI FLU - Gambar ini dibuat menggunakan kecerdasan buatan, Minggu (14/9/2025). anyak orang mengira pilek atau flu yang tak kunjung sembuh hanya masalah sepele namun ternyata gejala sederhana seperti ini bisa menjadi tanda awal kanker nasofaring, salah satu kanker terbanyak di Indonesia. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak orang mengira pilek atau flu yang tak kunjung sembuh hanya masalah sepele. 

Namun, ternyata gejala sederhana seperti ini bisa menjadi tanda awal kanker nasofaring, salah satu kanker terbanyak di Indonesia.

Sayangnya, karena gejalanya samar, penyakit ini kerap terdeteksi pada stadium lanjut, membuat proses pengobatan semakin sulit.

Mengapa Kanker Nasofaring Sulit Dikenali

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Hematologi dan Onkologi Medik, dr Wahyu Jatmiko menjelaskan, kanker nasofaring tumbuh di belakang rongga hidung, dekat pangkal tenggorokan. 

Lokasi yang tersembunyi membuat tumor sulit terlihat. 

Baca juga: Cerita Shantyna Alami Nyeri Punggung, Dikira Biasa Ternyata Kanker Multiple Myeloma

Selain itu, tanda-tandanya sering menyerupai penyakit pernapasan biasa.

“Gejalanya kadang-kadang mirip dengan penyakit-penyakit yang lain. Contohnya misalkan pilek dalam waktu yang lama. Padahal pilek itu mungkin salah satu gejala," ungkapnya pada talkshow Tribun Health, Minggu (14/9/2025). 

Hal inilah yang membuat pasien sering menunda pemeriksaan. 

Banyak yang memilih membeli obat warung atau melakukan pengobatan sederhana. 

Ketika gejala membaik sementara, kanker tetap berkembang diam-diam.

Gejala Umum yang Sering Dianggap Remeh

Beberapa gejala kanker nasofaring yang sering salah diartikan antara lain:

  • Pilek atau hidung tersumbat yang tidak kunjung hilang.
  • Infeksi telinga berulang, telinga berdenging, atau penurunan pendengaran sebelah.
  • Benjolan di leher yang tidak hilang meski sudah diberi obat.
  • Mata ganda (diplopia), salah satu mata menonjol, atau pandangan buram.
  • Nyeri kepala yang tidak wajar dan berkepanjangan.

Karena gejalanya mirip penyakit ringan, masyarakat kerap tidak menyadari namun baru disadari ketika benjolan leher muncul, pasien mulai curiga.

Mengapa Pasien Datang Saat Stadium Lanjut?

Menurut dr. Wahyu, sebagian besar pasien baru menyadari penyakitnya saat memasuki stadium 3 atau 4. 

Pada tahap ini, kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di leher atau bahkan ke organ lain.

Kondisi ini disebabkan dua hal utama yakni gejala awal tidak khas, masyarakat menganggapnya flu atau sinusitis dan kurangnya kesadaran deteksi dini, jarang yang langsung ke dokter THT ketika pilek tak kunjung sembuh.

Alhasil, kanker nasofaring baru ditemukan saat kondisinya sudah parah.

Pentingnya Deteksi Dini

Deteksi dini bisa menjadi pembeda besar. Jika ditemukan pada stadium awal, pengobatan akan lebih efektif dan peluang kesembuhan lebih tinggi.

Pemeriksaan yang bisa dilakukan antara lain endoskopi nasofaring – melihat langsung kondisi nasofaring dengan kamera kecil;  CT scan atau MRI – membantu melihat penyebaran kanker dan Biopsi – pengambilan jaringan untuk memastikan sel ganas.

Sayangnya, tidak semua rumah sakit daerah memiliki peralatan lengkap. 

Namun, setidaknya dokter THT bisa mendeteksi kelainan awal dan merujuk pasien ke pusat layanan onkologi.

Edukasi untuk Masyarakat

Dr. Wahyu menekankan, masyarakat jangan menyepelekan gejala yang tidak wajar. 

Bila pilek atau hidung tersumbat berlangsung lebih dari 2 minggu tanpa perbaikan, segera periksa ke dokter.

Selain itu, bila muncul benjolan di leher yang tidak hilang dengan pengobatan biasa, jangan ditunda. 

Pemeriksaan lebih lanjut sangat penting untuk menyingkirkan kemungkinan kanker.

Dengan deteksi dini, kanker nasofaring bisa ditangani lebih cepat, peluang sembuh lebih besar, dan kualitas hidup pasien bisa lebih baik. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan