Keracunan Makanan
Jangan Berikan Obat Diare saat Anak Keracunan Makanan, Akibatnya Fatal, Racun Tak Keluar
Tidak jarang ada yang langsung mengonsumi obat diare saat gejala keracunan terjadi. Langkah ini tak disarankan, akibatnya fatal.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus keracunan makanan massal menyantap makanan bergizi gratis (MBG) membuat pengelola orangtua wajib waspada dan mengetahui cara memberikan pertolongan pertama.
Pengetahuan tentang pertolongan pertama menjadi kunci yang menyelamatkan nyawa. Jangan sampai salah langkah.
Baca juga: Sikap Bupati Jeje Saat Ribuan Siswa di Bandung Barat Keracunan, MBG Belum Dihentikan, SPPG Ditutup
Banyak yang masih belum mengetahui menolong korban keracunan saat gejala seperti diare dan muntah terjadi.
Tidak jarang ada yang langsung mengonsumi obat diare saat gejala keracunan terjadi.
Ketua Unit Kerja Koordinasi Emergensi dan Terapi Intensif Anak (UKK ETIA) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr Yogi Prawira, SpA, Subs ETIA(K), menegaskan jika obat diare tidak disarankan.
Banyak orang tua panik ketika anak diare lalu langsung memberikan obat penyetop diare.
Padahal, menurut dr Yogi, hal itu justru berbahaya.
Baca juga: Program MBG Didesak Dimoratorium Buntut Banyak Kasus Keracunan hingga Gerus Anggaran Pendidikan
“Kalau kita berikan, yang terjadi adalah toksin atau bakteri, ataupun apapun tadi yang mengkontaminasi makanan-minuman, itu akan tertahan pengeluarannya dari tubuh, sehingga tidak disarankan,” tegasnya pada media briefing virtual, Kamis (25/9/2025).
Tubuh secara alami berusaha mengeluarkan racun.
Dengan menahan diare, racun bisa tetap berada dalam sistem pencernaan dan memperparah kondisi.
Langkah Awal Tolong Anak Keracunan, Istirahat dan Minum Banyak
Menurut dokter Yogi, yang pertama adalah anak yang mengalami keracunan tadi diistirahatkan terlebih dahulu.
Jangan beraktivitas dulu untuk membantu tubuhnya recovery atau perbaikan.
Lalu langkah kedua ialah memenuhi asupan cairan dalam tubuh.
"Yang kedua, walaupun tadi muntah-muntah, tetap didorong untuk minum yang banyak,” ungkapnya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.