Rabu, 8 Oktober 2025

Apakah Aman Menggunakan Pil KB Sebelum Menikah? Begini Penjelasan Dokter

Wanita yang belum menikah pun dapat mengonsumsi pil KB, dan penggunaannya tidak selalu bertujuan untuk mencegah kehamilan.

ist
PIL KB- Wanita yang belum menikah pun dapat mengonsumsi pil KB, dan penggunaannya tidak selalu bertujuan untuk mencegah kehamilan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pil KB umumnya dikenal sebagai alat kontrasepsi yang digunakan oleh wanita yang sudah menikah atau telah memiliki anak. 

Sebab, sebagian masyarakat beranggapan bahwa pil KB atau pil kontrol merupakan obat kontrasepsi oral yang mengandung hormon sintetis (estrogen dan/atau progestin) dan diminum untuk mencegah kehamilan.

Baca juga: Remaja Alami PCOS Disarankan Terapi Pil KB, Amankah untuk Rahim?

Namun, faktanya, wanita yang belum menikah pun dapat mengonsumsi pil KB, dan penggunaannya tidak selalu bertujuan untuk mencegah kehamilan.

"Wanita yang belum menikah pun bisa kami berikan pil KB. Tergantung kondisinya seperti apa, kasusnya bagaimana. Apakah ada masalah menstruasi, nyeri haid, atau keluhan lainnya—itu bisa kami berikan," kata Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSU Bunda, dr. Olivia Oktaviani, Sp.OG, di kawasan Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Olivia menegaskan, pemberian pil KB pada wanita yang belum menikah atau belum memiliki anak tetap harus melalui konsultasi dengan dokter. 

Sebagai contoh, jika pasien mengeluhkan nyeri saat menstruasi, dokter tidak akan langsung memberikan pil KB.

Baca juga: Cerita Rizkina Nazar Alami Jerawat Efek Penggunaan Pil KB

“Kita coba lakukan dulu perubahan gaya hidup agar lebih sehat,” jelasnya.

Lebih lanjut, Olivia mengungkapkan dalam seminggu ia sering menerima pasien remaja perempuan yang datang dengan keluhan nyeri haid. 

Oleh karena itu, diperlukan evaluasi terlebih dahulu untuk mencari tahu penyebab nyeri tersebut.

Pasalnya, nyeri haid bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti berat badan tidak ideal (terlalu kurus atau obesitas), stres berlebihan, hingga pola makan yang kurang baik.

Maka dari itu, anjuran pertama yang diberikan kepada pasien remaja biasanya bukan pil KB, melainkan perbaikan pola makan dan gaya hidup. 

Jika penyebabnya adalah stres, pasien disarankan melakukan kegiatan yang menyenangkan seperti jalan-jalan.

“Evaluasi gaya hidup dulu selama tiga bulan. Kalau setelah itu pola haidnya membaik, maka cukup dengan perubahan gaya hidup tanpa perlu pil KB,” jelasnya.

PIL KB - Penjelasan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSU Bunda, dr. Olivia Oktaviani, Sp.OG, memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia atau World Contraception Day (WCD) 2025 bersama Hexpharm Jaya Laboratories di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (4/10/2025).
PIL KB - Penjelasan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSU Bunda, dr. Olivia Oktaviani, Sp.OG, memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia atau World Contraception Day (WCD) 2025 bersama Hexpharm Jaya Laboratories di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (4/10/2025). (Tribunnews.com/Alivio)

Meski demikian, Olivia menegaskan pil KB tergolong aman digunakan. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved