Selasa, 28 Oktober 2025

Mengenal Kampanye Global 'End Polio Now' yang Turut Digelar di Solo

Rotary Club Area Solo bersama Pemerintah Kota Surakarta turut menggelar kampanye 'End Polio Now' memperingati Hari Polio Sedunia.

Tribunnews.com/Ist
END POLIO NOW - Rotary Club Area Solo bersama Pemerintah Kota Surakarta turut menggelar kampanye 'End Polio Now' di kawasan Car Free Day (CFD) Jalan Slamet Riyadi, Surakarta pada Minggu (26/10/2025). Gerakan 'End Polio Now' merupakan kampanye global Rotary untuk memberantas polio di seluruh dunia. 

Ringkasan Berita:
  • Kampanye pemberantasan polio digelar di berbagai daerah dalam rangka peringatan Hari Polio Sedunia yang diperingati setiap 24 Oktober
  • Gerakan End Polio Now dimotori oleh Rotary Internasional, organisasi nirlaba global
  • Meski Indonesia dinyatakan bebas polio pada 2014, namun kewaspadaan perlu dilakukan mengingat ditemukannya sejumlah kasus polio pada 2022-2024

TRIBUNNEWS.COM - Rotary Club Area Solo bersama Pemerintah Kota Surakarta turut menggelar kampanye "End Polio Now" di kawasan Car Free Day (CFD) Jalan Slamet Riyadi, Surakarta, Jawa Tengah, pada Minggu (26/10/2025).

Rotary Club of Solo Raya merupakan komunitas layanan sosial (service club) yang bernaung di bawah Rotary International, organisasi global nirlaba yang beranggotakan para profesional dan pemimpin masyarakat dengan tujuan memberikan pelayanan kemanusiaan, perdamaian, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Adapun "End Polio Now" merupakan kampanye global Rotary untuk memberantas polio di seluruh dunia.

Hari Polio Sedunia atau World Polio Day diperingati setiap 24 Oktober tiap tahunnya.

Dikutip dari WHO, polio (poliomyelitis) adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus poliovirus. Virus ini menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak di bawah usia lima tahun.

Polio dapat menular melalui kontak langsung dengan tinja orang yang terinfeksi atau melalui air dan makanan yang terkontaminasi.

Wakil Wali Kota Surakarta Astrid Widayani menegaskan kampanye ini bukan sekadar kegiatan seremonial, namnu kepedulian terhadap kesehatan generasi mendatang.

“Program End Polio ini bukan hanya edukasi atau sosialisasi tentang kesehatan, tetapi bagaimana seluruh lapisan masyarakat bisa turut aktif mengkampanyekan pentingnya pencegahan polio."

"Ini bukan hanya gerakan di Solo, tetapi juga bagian dari gerakan global End Polio Now,” ujar Astrid dalam sambutannya, dikutip dari keterangan video yang diterima Tribunnews, Selasa (28/10/2025).

Meski Indonesia dinyatakan bebas polio pada 2014, Astrid menyebut kewaspadaan tetap diperlukan karena ancaman reinfeksi dapat muncul akibat kelalaian imunisasi.

Baca juga: Saatnya Katakan ‘End Polio’, Satu Kasus Tak Bisa Dianggap Remeh, Lindungi Generasi Masa Depan

Pemkot Solo juga menyatakan komitmennya untuk menguatkan program kesehatan.

“Kegiatan ini sejalan dengan upaya kami di pemerintahan Kota Surakarta dengan memperkuat program kesehatan masyarakat melalui Posyandu Plus, edukasi imunisasi serta kolaborasi lintas sektor yang terus kita dorong di seluruh kelurahan,” katanya.

Di sisi lain, Past District Governor Rotary Indonesia 3420, Febri Hapsari Dipokusumo, mengungkapkan kampanye bebas polio dilaksanakan serentak Rotary Club dari Sabang sampai Merauke.

Febri menyesalkan munculnya kembali kasus polio di beberapa daerah Indonesia, termasuk di Aceh, Papua, dan Klaten.

“Kami ingin memastikan Solo tetap bebas polio. Karena penyakit ini tidak bisa disembuhkan, hanya bisa dicegah dengan vaksinasi yang harus dimulai sejak bayi,” jelasnya.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved