Jumat, 7 November 2025

Bupati Lucky Hakim Canangkan Kota Wakaf, Dorong Kemandirian dan Kesejahteraan Umat

Kabupaten Indramayu mencanangkan Program Kota Wakaf sebagai langkah mewujudkan visi Indramayu REANG.

Editor: Content Writer
Istimewa
PROGRAM KOTA WAKAF - Bupati Indramayu Lucky Hakim saat membuka Pencanangan Program Kota Wakaf sebagai upaya mendorong kemandirian ekonomi umat di Indramayu. 

TRIBUNNEWS.COM – Untuk pertama kalinya, Kabupaten Indramayu menggelar Pencanangan (Kick Off) Program Kota Wakaf. Program ini menjadi langkah nyata dalam mewujudkan visi Indramayu REANG (Religius, Ekonomi Kerakyatan, Aman, Nyaman, dan Gotong Royong) melalui pemberdayaan masyarakat berbasis zakat dan wakaf.

Mengusung tema “Gerakan Wakaf Uang Menuju Indramayu REANG”, tersurat bahwa wakaf bukan sekadar amal kebaikan, tetapi juga strategi pembangunan yang dapat memperkuat sektor pendidikan, kesehatan, sosial, serta ekonomi dan pemberdayaan umat.

Melalui pengelolaan yang produktif, wakaf diharapkan menjadi pilar dakwah dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

Dalam sambutannya, Bupati Indramayu Lucky Hakim menyambut baik Kabupaten Indramayu sebagai Kota Wakaf. Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan berkolaborasi dalam mendukung keberhasilan program Kota Wakaf.

“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat, instansi pemerintah, dan lembaga terkait untuk bergandengan tangan demi kesuksesan program Kota Wakaf,” katanya.

Bupati Lucky Hakim berharap, program ini dapat memberi manfaat yang besar dan menjadi berkah bagi seluruh masyarakat, serta menjadi contoh bagi daerah lain.

Baca juga: Bupati Lucky Hakim Pastikan Pembangunan Infrastruktur Tetap Berjalan Meski Ada Efisiensi Anggaran

Di tempat yang sama, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghofur, menjelaskan program Kota Wakaf tidak bersumber dari APBD, melainkan lahir dari gerakan kemandirian umat untuk memperkuat ekonomi masyarakat.

Ia menyebut, pada tahun 2025 Indramayu memiliki 2.281 titik wakaf seluas 3,14 juta meter persegi, serta 73 bidang tanah wakaf baru seluas 163.656 meter persegi. Hal ini menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berwakaf.

Menurutnya, program Kota Wakaf juga menjadi bagian dari transformasi pengelolaan aset wakaf. Kini, lahan produktif seperti kebun, rumah, dan tanah dapat diwakafkan selama dikelola secara profesional dan transparan agar manfaatnya dirasakan oleh masyarakat.

Ia juga menghimbau agar BAZNAS Indramayu bersama lembaga amil zakat lainnya menjadi simpul integrasi untuk memastikan penyaluran zakat dan wakaf secara tepat sasaran.

“Salah satu bentuk nyata program ini adalah pemberdayaan keluarga berbasis zakat dan wakaf yang dikelola oleh KUA. Melalui pendekatan ekonomi umat, diharapkan keluarga-keluarga di Indramayu menjadi lebih kuat dan mandiri, selaras dengan salah satu visi Indramayu REANG, yakni ekonomi kerakyatan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Dudu Rohman, mengapresiasi gerakan Kota Wakaf.

Menurutnya, program Kota Wakaf merupakan tindak lanjut dari kebijakan nasional guna mengoptimalkan peran wakaf dalam meningkatkan kesejahteraan umum secara kolaboratif, partisipatif, dan berkelanjutan.

“Indramayu kini memiliki wajah baru yang positif, yaitu Kota Wakaf. Dengan arahan dari Bupati Indramayu terhadap program dan kegiatan ini, menjadi langkah besar dalam memperkuat komitmen terhadap gerakan wakaf dan zakat guna kesejahteraan umat,” jelasnya.

Acara ini ditutup dengan lelang amal zakat digital bersama dan penyerahan program inkubasi wakaf produktif senilai Rp150 juta, santunan anak yatim dan dhuafa, serta penyerahan 25 sertifikat wakaf.

Baca juga: Jangan Lewatkan Jumat, Hari Pas untuk Beramal, Kejar Pahala yang Terus Mengalir dari Wakaf Masjid

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved