Sabtu, 20 September 2025

Demi Wujudkan Generasi Emas, Ibas Dukung Parenting Cerdas dengan Gizi Seimbang

Menurut Ibas, parenting cerdas sangat diperlukan sebagai upaya untuk mewujudkan generasi emas. 

Editor: Content Writer
Istimewa
IBAS PARENTING CERDAS - Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dalam Diskusi Kebangsaan dengan topik “Mencetak Generasi Hebat, Membangun Indonesia Sehat”. Ibas mengapresiasi seluruh orang tua telah memainkan peran utama dalam mendorong parenting cerdas, baik dari sisi kesehatan, gizi maupun pendidikan. 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), turut mendukung parenting cerdas dengan gizi seimbang. Menurutnya, parenting cerdas sangat diperlukan sebagai upaya untuk mewujudkan generasi emas. 

Ibas menegaskan, kesehatan serta gizi ibu dan anak adalah titik utama dalam kebijakan pembangunan, karena anak-anaklah yang meneruskan masa depan bangsa. Hal tersebut disampaikannya dalam Diskusi Kebangsaan dengan topik “Mencetak Generasi Hebat, Membangun Indonesia Sehat” 

“Tidak mudah ya.. menjadi mom and dad, to be so called ‘Perfect Parent’ (ayah dan ibu, menjadi apa yang disebut sebagai orang tua sempurna). Kita harus membagi waktu, walaupun kita mempunya profesi beragam. Kita harus jadi ahli pendidikan, kita harus jadi ahli kesehatan, kita harus jadi ahli keuangan. Untuk anak kita, untuk keluarga kita,” ungkap Ibas mengawali sambutannya. 

Untuk itu pada kesempatan ini, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI ini mengapresiasi untuk seluruh orang tua, Memainkan Peran utama dalam mendorong parenting cerdas, baik dari sisi kesehatan, gizi maupun pendidikan. Karena UUD menyatakan bahwa negara negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. 

Baca juga: Ibas Dukung Program Makan Bergizi Gratis: Prioritaskan Kualitas & Tepat Sasaran untuk Kesehatan Anak

“There’s a saying: happy smile comes from a healthy life, beautiful mind and wonderful soul”. Senyum bahagia itu berasal dari hidup yang sehat, pikiran yang indah dan jiwa yang cemerlang. Betul ya? 

Oleh karena itu, hari ini kita tidak membahas pinjol ilegal, skin care ilegal, obat-obatan palsu, perang tarif dagang, atau claim Tiongkok yang menemukan deposit Thorium untuk 60.000 tahun. Tapi kita akan membahas kesehatan, gizi, dan pendidikan. Parenting cerdas untuk mencapai generasi emas. Gizi berkualitas, pendidikan kesehatan maju,,” lanjutnya. 

Ibas menekankan bahwa kesehatan adalah hal utama. “Kita sehat.., kita bisa terus hidup, kita sehat.., kita bisa terus berfikir, kita sehat.., kita bisa terus berkarya, dan jika kita sehat.., kita bisa terus membangun negeri tercinta. ” 

“Kesehatan serta gizi ibu dan anak selalu menjadi titik utama dalam kebijakan pembangunan,” tegas Ibas. 

Ia menyebutkan beberapa program serta layanan kesehatan yang saat ini sudah ada, seperti Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat), Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) hingga Rumah Sakit. 

“Bahkan saya ingat sekali angka kematian Ibu dan anak itu turun karna adanya Inisiasi Menyusui Dini (ASI Ekslusif) dan Program JAMPERSAL (Jaminan Persalinan) di fasilitas kesehatan kita.” 

“Kita tau adanya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) itu juga untuk meningkatkan pelayanan masyarakat. Ada kebijakan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) menjadi sistem Asuransi Kesehatan yang melindungi seluruh masyarakat,” terang Ibas lagi. 

“Saat ini fokus kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo untuk mengurangi angka Stunting adalah dengan memastikan Kesehatan gizi ibu dan anak tercapai,” katanya. 

Ibas kemudian memaparkan berbagai penelitian, riset, dan pengalaman menunjukan bahwa 1000 hari pertama kehidupan seseorang sangat berpengaruh untuk kecerdasan, imunitas dan produktifitas kesehatan manusia. “Oleh karenanya, pemahaman dan pengetahuan (edukasi) harus sesuai seiring dengan pemenuhan kesehatan dan gizi ibu dan anak,” jelasnya. 

“Di masa lalu kita mungkin terasa berat dan cukup waktu untuk memberikan pembelajaran (parenting cerdas). Namun saat seperti skarang ini dengan kemajuan teknologi semua bisa dijangkau lebih cepat. Pakai Zoom, Facetime, Google Meeting, Hallo Doc dan lainnya,” tambah Ibas. 

Devina Hermawan, Chef Peduli Gizi Anak sekaligus MasterChef Indonesia Season 5, salah satu peserta pun menyampaikan aspirasinya. “Saya sangat optimis, melihat titik terang, bagaimana para ibu sekarang sudah pintar dalam memahami makanan bergizi dari sosial media. Namun, kita tetap menghadapi masalah seperti stunting dan food waste. Ada ketidakefisienan pemerintah mengolah makanan. Jadi kami sangat berharap adanya perbaikan, edukasi, dan pengembangan potensi seperti makanan khas. Kami juga mengapresiasi program makan bergizi grastis dan berharap bisa merata,” katanya. 

Halaman
12

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan