Jumat, 12 September 2025

Mentan Amran Soroti Pentingnya Water Management untuk Produktivitas Padi

Mentan Amran menekankan sistem irigasi yang andal merupakan salah satu faktor kunci dalam meningkatkan produktivitas sektor pertanian.

|
Editor: Content Writer
dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
PRODUKTIVITAS PERTANIAN - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, pada Rabu (23/4/2025). Dalam kunjungan tersebut, Menteri Amran menyampaikan pentingnya sistem irigasi yang andal sebagai salah satu kunci utama peningkatan produktivitas pertanian, khususnya tanaman padi. 

TRIBUNNEWS.COM - Saat mendampingi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, pada Rabu (23/4/2025), Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menekankan bahwa sistem irigasi yang andal merupakan salah satu faktor kunci dalam meningkatkan produktivitas sektor pertanian, terutama untuk komoditas padi.

“Irigasi, ini kata kuncinya water management. Irigasi yang paling baik kita pakai. Ini diperbaiki, dioptimalisasi, kemudian dirawat,” terang Mentan Amran kepada Presiden Prabowo.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Andi Amran melakukan tanam padi di lahan rawa yang sebelumnya hanya memiliki Indeks Pertanaman (IP) 100 kini telah menjadi IP 200, melalui intervensi teknologi pertanian, termasuk penerapan sistem water management yang efektif. Mentan Amran menyebutkan program optimalisasi lahan di Sumatera Selatan mencapai 105.000 hektare sawah dan ke depannya berpotensi menjadi satu juta hektar sawah.

“Ini sebenarnya rawa, tempat buaya, Alhamdulillah dengan program kita menjadi 105.000 hektar, tapi potensi satu juta (hektar). Kalau katakan dua tahun selesai di sini saja bisa mengalahkan Jawa Timur,” tegas Amran.

Menteri Pertanian Amran menjelaskan bahwa peningkatan indeks pertanaman ini telah menarik perhatian dunia internasional. Ia menyebutkan bahwa beberapa negara tetangga, seperti Malaysia hingga Jepang, tertarik mempelajari strategi Indonesia dalam mengoptimalkan produktivitas lahan rawa lewat sistem pengelolaan air yang terintegrasi.

“Kemarin negara sahabat, Malaysia datang. meminta bantuan, sebagai kakak tertua katanya. Minggu depan Jepang ke sini, ingin mempelajari bagaimana meningkatkan produktivitas di lahan seperti ini,” paparnya lagi.

Baca juga: Kementan Upayakan Peningkatan Ekspor Produk Pertanian, Langkah Nyatanya Lewat Cara Ini

Di lokasi tersebut, Presiden Prabowo secara langsung ikut serta dalam proses penanaman padi menggunakan drone pertanian yang mampu menyebar benih secara efisien dan merata di area yang luas.

“Saya kaget, ini pertama kalinya saya mencoba mengendalikan tanam menggunakan drone. Kalau menggunakan tenaga manusia butuh waktu 25 hari untuk tanam 1 hektare, dengan drone bisa tanam 25 hektare dalam satu hari,” jelas Presiden.

Usai meninjau langsung berbagai kemajuan dan pencapaian sektor pertanian di Indonesia, Presiden Prabowo menyatakan keyakinan dan optimisme bahwa langkah konkret ini akan membawa Indonesia tidak hanya meraih swasembada pangan, tetapi juga mewujudkan visi besar sebagai lumbung pangan dunia.

Pada kesempatan tersebut, Presiden turut menyampaikan apresiasi serta ucapan terima kasih kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, jajaran Kementerian Pertanian, pemerintah daerah, dan para petani atas dedikasi mereka dalam merealisasikan program ini, khususnya di wilayah Sumatera Selatan. (*)

Baca juga: Anak Muda Jadi Motor Inovasi, Kementan Optimistis Pertanian Indonesia Menuju Arah Lebih Modern

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan