Lestari Moerdijat: Jalankan Amanah Konstitusi UUD 1945 dalam Menyikapi Konflik Antarnegara
Amanah konstitusi UUD 1945 harus mampu direalisasikan dalam menyikapi konflik yang terjadi antarnegara di dunia.
Editor:
Content Writer
Dian pun menambahkan, upaya Indonesia untuk menjadi penengah pada konflik tersebut akan sia-sia, karena Israel mensyaratkan agar Indonesia mengakui Israel sebagai negara, bila ingin menjadi penengah.
Sementara itu, Peneliti CSIS, Pieter Pandie mengatakan, perkembangan konflik Israel-Iran yang terjadi saat ini masih terlalu dini untuk bisa diperkirakan kondisi akhirnya. Menurutnya, kondisi gencatan senjata pada konflik Israel-Iran saat ini masih berpotensi diabaikan oleh kedua belah pihak.
"Jadi masih sulit untuk memperkirakan konflik ini akan berakhir," ujarnya.
Konflik Israel-Iran, menurut Pieter, merupakan salah satu ujian bagi sejumlah institusi dunia, seperti Dewan Keamanan PBB, dalam menjalankan perannya. Diakui Pieter, upaya diplomasi masih memungkinkan ditempuh untuk mengatasi konflik, bila negara-negara di dunia mengedepankan komitmennya untuk mewujudkan perdamaian dunia.
Namun, ujar Pieter, cenderung lemahnya peran lembaga dunia untuk mewujudkan perdamaian, mendorong sejumlah negara untuk memiliki senjata nuklir, sebagai bagian upaya meningkatkan nilai tawar dalam melindungi negara mereka masing-masing. Kondisi tersebut, ujar dia, justru meningkatkan ancaman bagi perdamaian dunia.
Baca juga: Lestari Moerdijat Mendorong Pelestarian Situs Purbakala untuk Dukung Proses Pendidikan Berkelanjutan
Dosen Hubungan Internasional Universitas Indonesia Broto Wardoyo berpendapat, catatan dari sejumlah konflik yang terjadi di Timur Tengah biasanya direspons dengan segera oleh masyarakat Indonesia. Seperti pada serangan Israel ke Palestina yang menghancurkan Gaza, yang disikapi dengan sejumlah gerakan kemanusiaan di tanah air.
Dalam konteks konflik di Israel-Iran, Broto menilai, dibutuhkan transparansi dan kepercayaan dari sejumlah pihak untuk memberi solusi dalam upaya mengatasi konflik tersebut.
"Indonesia sebagai sebuah negara memiliki mekanisme untuk membangun kepercayaan itu. Di tengah keterbatasannya, Indonesia memiliki banyak teman sehingga banyak peluang untuk membangun kepercayaan," ujar Broto.
Selain itu, transparansi terhadap sejumlah isu yang dipermasalahkan pihak-pihak yang berkonflik harus mampu diwujudkan, agar mampu menumbuhkan kepercayaan dalam proses mengatasi konflik dengan solusi yang tepat.(*)
Baca juga: Lestari Moerdijat Dorong Kolaborasi Nasional Kendalikan Kanker Payudara
Pejabat AS: Militer Israel Telah Kehabisan Senjata Utama usai Perang Lawan Iran |
![]() |
---|
Donald Trump Bagikan Teks dari Sekjen NATO yang Memuji Tindakan Tegas terhadap Iran |
![]() |
---|
Benjamin Netanyahu Tidak Seharusnya Mendikte Kebijakan AS, Begini Kata Bernie Sanders |
![]() |
---|
250 Warga Negara AS dan Keluarga telah Meninggalkan Israel dengan Penerbangan yang Difasilitasi AS |
![]() |
---|
Belum ada Konfirmasi dari Iran atau Israel Mengenai Gencatan Senjata |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.