Rabu, 3 September 2025

Menaker Bekali Praja IPDN dengan Tiga Mindset untuk jadi Pemimpin Visioner

Yassierli mengajak Praja IPDN membekali diri dengan growth mindset, future mindset, dan innovation mindset.

Editor: Content Writer
Biro Humas Kemnaker
KULIAH UMUM IPDN - Menaker Yassierli saat memberikan kuliah umum kepada 3509 Praja IPDN di kampus IPDN Jatinangor Sumedang, Jawa Barat, Rabu (16/7/20205). Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengajak Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) membekali diri dengan tiga mindset untuk jadi pemimpin visioner. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli memberikan kuliah umum kepada 3509 Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di kampus IPDN Jatinangor Sumedang, Jawa Barat. Turut hadir Rektor IPDN Dr H. Halilul Khairi, M.Si beserta civitas akademika IPDN dalam kuliah umum tersebut

Pada kesempatan itu, Menaker menyebut ada tiga bekal untuk menjadi pemimpin visioner, yaitu growth mindset, future mindset dan innovation mindset. 

Growth Mindset adalah percaya bahwa kemampuan bisa dikembangkan melalui usaha dan pembelajaran berkelanjutan. Future Mindset berarti mampu mengantisipasi perubahan dan mengambil keputusan berdasarkan proyeksi masa depan. Sedangkan Innovation Mindset adalah berani mencoba hal baru, merancang solusi untuk tantangan, dan tidak takut gagal.

"Inilah bekal untuk adik-adik Praja semua sebagai kader pemimpin masa depan. Orang-orang sukses pasti memiliki mindset untuk berkembang, mindset melihat (peluang) ke depan dan mindset melakukan perubahan, " kata Yassierli di kampus IPDN Jatinangor Sumedang, Jawa Barat, Rabu (16/7/20205).

Baca juga: Wapres Gibran Tinjau Penyaluran BSU di Kota Tangerang Didampingi Wamenaker

Sebagai generasi yang melek teknologi, kreatif, dan inovatif, Yassierli mengatakan Praja IPDN perlu berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan yang dapat mengasah kemampuan, memperluas wawasan dan siap untuk bersaing di pasar kerja global dan berkontribusi pada pembangunan bangsa.

"Saya berharap Praja IPDN mempersiapkan diri menghadapi era digital dan menjadi agen perubahan, penguatan soft skills, hard skills sebagai investasi untuk masa depan individu dan bangsa di tengah dinamika dunia kerja yang terus berubah, " ujar Yassierli.

Kepada 1109 peserta Stadium General secara offline dan 2400 secara online, Yassierli menekankan pentingnya  mengembangkan kompetensi lintas bidang, yaitu kombinasi dari technical skill, cognitive skill, dan soft skill seperti kepemimpinan, komunikasi interpersonal, dan kerja sama tim.

"Adik-adik Praja setelah lulus dari pendidikan akan bekerja melayani publik dan akan ditugaskan di seluruh Nusantara, dan harus diingat bahwa tugas para Pamong praja sebagai pelayan publik harus dekat dengan masyarakat, lihat dan dengar aspirasi mereka dan rumuskan dalam suatu perencanaan sebagai dasar program kerja," ujarnya.

Baca juga: Menaker Yassierli Tegaskan Rekrutmen Tenaga Kerja Harus Bebas Calo dan Transparan

Ia pun menekankan bahwa sektor ketenagakerjaan wajib dipahami dan dicermati para Praja, karena tugas-tugas kepamongan sangat bersentuhan langsung dengan masalah sosial.

"Nanti adik-adik semua akan melihat masyarakat yang bekerja dan masyarakat yang tidak bekerja. Khusus masyarakat yang tidak bekerja harus dicarikan solusi seperti akses pasar kerja hingga pelatihan kompetensi termasuk reskilling atau upskilling melalui Balai Latihan Kerja (BLK) yang dimiliki pemerintah dan atau Lembaga Pelatihan Kerja Swasta supaya masyarakat memiliki skill sehingga siap bekerja dan atau bisa berwirausaha. Jika masyarakat bekerja dan memiliki penghasilan maka ekonomi kita akan bertumbuh dan sudah pasti bangsa kita akan sejahtera," katanya.

"Generasi muda, khususnya Praja IPDN memiliki peran sangat strategis dalam era digital dan membangun masa depan ketenagakerjaan Indonesia yang lebih baik, " sambung Yassierli.

Menurut Yassierli, dalam menghadapi kompleksitas tantangan ketenagakerjaan ke depan, kolaborasi antara dunia akademis, industri, dan pemerintah diperlukan untuk membangun ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif dan adaptif terhadap perubahan teknologi.

“Kita harus terus memadukan teknologi dengan kearifan lokal, berinovasi, agar mampu menciptakan tenaga kerja yang kompeten, berdaya saing, dan berkontribusi bagi pembangunan bangsa,” pungkasnya. (*)

Baca juga: Menaker Yassierli: 8,3 Juta Orang Terima BSU Juni-Juli 2025 dari Pemerintah

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan