Minggu, 7 September 2025

Dorong Kemandirian Ekonomi KPM, Mensos Gus Ipul Beri Arahan ke SDM PKH

Gus Ipul menyampaikan, keberhasilan seorang pendamping diukir dari jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang graduasi dari ketergantungan bansos.

Editor: Content Writer
Biro Humas Kemensos/Ayub Argyan Atmaja
PEMBEKALAN SDM PKH - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat memberikan pengarahan terkait peningkatan kapasitas pendamping PKH melalui Zoom di Gedung Aneka Bhakti, Kementerian Sosial, Jakarta, Sabtu (19/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM — Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memberikan pengarahan kepada para pendamping Program Keluarga Harapan (SDM PKH) dalam kegiatan coaching bertema “Transformasi Diri untuk Pelayanan Sosial Berdaya dan Bermakna”, di Gedung Aneka Bhakti Kementerian Sosial, Sabtu (19/7/2025). 

Dalam kegiatan yang diikuti 50 peserta dari Jakarta dan Banten ini, Gus Ipul menegaskan kembali bahwa SDM PKH memiliki peran sentral sebagai agen perubahan sosial. Ia mengajak seluruh pendamping untuk melihat tugas mereka bukan sekadar sebagai pekerjaan administratif, melainkan misi kemanusiaan yang berdampak nyata.

“Saudara-saudaraku SDM PKH, kalian bukanlah sekadar petugas lapangan. Kalian adalah penjaga harapan. Kalian adalah sahabat bagi mereka yang terpinggirkan,” ujar Gus Ipul dalam sesi pengarahan pelatihan yang bekerja sama dengan Coachnesia tersebut.

Gus Ipul menyampaikan bahwa keberhasilan seorang pendamping bukan diukur dari banyaknya data yang dikumpulkan, tetapi dari jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang berhasil lulus atau graduasi dari ketergantungan pada bantuan sosial menjadi mandiri secara ekonomi.

“Pendamping sejati adalah mereka yang mampu menyiapkan KPM-nya untuk tidak lagi didampingi,” tegasnya.

Graduasi, lanjutnya, bukan akhir, melainkan awal dari keberanian untuk berdiri sendiri dan menghadapi dunia nyata. Ia menargetkan minimal 10 KPM per tahun per pendamping bisa lulus dari program bantuan.

“Dengan 34.000 pendamping PKH yang tersebar di seluruh Indonesia, bayangkan jika satu pendamping mengubah nasib 10 KPM, kita bisa mengangkat 340.000 keluarga dari ketergantungan menuju kemandirian,” katanya.

Baca juga: Mensos Ajak Pemda dan Pilar Sosial Naikkan Kelas KPM Lewat Pemberdayaan

Dalam sesi tersebut, Gus Ipul juga menekankan bahwa bantuan sosial bersifat sementara, terutama bagi KPM yang berada dalam usia produktif. Maka dari itu, pendamping harus menjadi jembatan menuju pemberdayaan ekonomi, melalui akses pelatihan, bantuan usaha, peningkatan kapasitas, hingga akses pasar.

“Pendamping PKH berperan sebagai fasilitator, motivator, edukator, pelatih, sekaligus pendamping sosial. Fungsi ini harus dijalankan dengan integritas tinggi,” ucapnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi dalam sistem penyaluran bantuan sosial yang semakin berbasis data dan digital. “Jangan sampai teman-teman PKH tertinggal. Kalau perannya tidak terlihat, itu menjadi masalah buat kita semua,” Gus Ipul mengingatkan.

Lebih jauh, Gus Ipul menyampaikan bahwa SDM PKH juga memiliki peran penting dalam menyukseskan Sekolah Rakyat, program Presiden Prabowo Subianto yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Menurutnya, peran para pendamping menjadi wajah pertama negara di mata masyarakat kecil.

“Teman-teman SDM PKH adalah wajah sejati negara di mata rakyat kecil. Sekolah Rakyat bukan hanya sekolah, tapi gerbang masa depan,” katanya.

Ia menekankan integritas sebagai harga mati dalam proses seleksi penerima manfaat pendidikan. Pendamping harus menghindari praktik titipan, sogokan, atau manipulasi data karena menyangkut masa depan generasi bangsa.

“SDM PKH harus benar-benar mencari KPM dengan Desil 1 atau miskin ekstrem, tidak boleh asal karena terkait masa depan bangsa,” tuturnya.

Baca juga: Bansos Triwulan II 2025 Sudah Tersalur ke 80 Persen Lebih KPM, Gus Ipul: Kami Terus Percepat Burekol

Menutup arahannya, Gus Ipul memberikan apresiasi tulus kepada para pendamping atas dedikasi mereka. Ia menyampaikan bahwa pekerjaan mereka jauh melampaui laporan atau program kerja—karena menyangkut kemanusiaan dan keberanian untuk hadir saat orang lain abai.

“Kepada seluruh coach, izinkan saya menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang setulus-tulusnya,” katanya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan