Rabu, 10 September 2025

Lulusan IPDN Diminta Jadi Motor Reformasi ASN, Ini Pesan Mendagri Tito

Mendagri Tito Karnavian mendorong lulusan IPDN menjadi agen perubahan di lingkungan ASN dan melanjutkan studi ke luar negeri

Editor: Content Writer
dok. Kemendagri
AGEN PERUBAHAN - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam Sidang Senat Terbuka IPDN Tahun Akademik 2024/2025 yang digelar di Balairung Rudini, Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (23/7/2025). Mendagri mendorong lulusan IPDN menjadi agen perubahan di lingkungan ASN dan melanjutkan studi ke luar negeri untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan. 

TRIBUNNEWS.COM – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian berharap para lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) mampu menjadi motor penggerak perubahan di lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN). Ia juga mendorong agar alumni IPDN terus mengembangkan diri, termasuk dengan melanjutkan pendidikan ke luar negeri.

Harapan tersebut disampaikan Mendagri dalam Sidang Senat Terbuka IPDN Tahun Akademik 2024/2025 yang digelar di Balairung Rudini, Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (23/7/2025). Agenda wisuda ini meliputi jenjang Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan, Magister Terapan, Doktor Ilmu Pemerintahan, serta Program Profesi Kepamongprajaan.

“Dari ASN, saya berharap yang jadi agent of change adalah lulusan IPDN,” ujar Mendagri.

Menurutnya, IPDN memiliki kekuatan tersendiri karena memberikan pembelajaran spesifik di bidang pemerintahan serta membentuk jiwa korsa yang kuat antarprajanya. Hal ini menjadikan lulusan IPDN sebagai sosok potensial dalam menciptakan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang lebih baik.

Untuk itu, Tito mengajak para lulusan IPDN agar tidak berhenti belajar. Salah satu upaya yang disarankan adalah melanjutkan pendidikan ke luar negeri, khususnya dengan memanfaatkan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Ia menyebut pihaknya telah memperkuat kurikulum IPDN dengan pelatihan bahasa asing sebagai bekal untuk bersaing mendapatkan beasiswa tersebut.

“Saya tahu anak-anak IPDN ini pintar. Bayangkan dari lebih 30 ribu pendaftar, yang diterima hanya sekitar seribu orang,” ungkapnya.

Tito juga menekankan bahwa belajar di luar negeri bukan hanya menambah pengetahuan, tetapi juga memperluas jaringan internasional, mengenal budaya lain, dan membuka perspektif global yang dibutuhkan untuk membawa perubahan di dalam negeri.

“Negara-negara maju berinvestasi pada pendidikan dengan cara mengirim generasi mudanya belajar ke luar negeri. Hasilnya terbukti mampu mendorong reformasi besar dalam pemerintahan mereka,” katanya.

Karena itu, ia menilai penting bagi Indonesia untuk melakukan hal yang sama. Menurutnya, jika ASN Indonesia, khususnya lulusan IPDN, menimba ilmu di luar negeri, maka akan lahir generasi birokrat yang unggul, berwawasan global, dan mampu menjawab tantangan zaman.

Baca juga: Mendagri Dampingi Presiden Prabowo dalam Peluncuran 80.000 Kopdeskel Merah Putih

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan