Sabtu, 16 Agustus 2025

Menaker Ajak Mahasiswa Baru IPB Siapkan Diri dengan Multi Kompetensi dan Pola Pikir Adaptif

Menaker Yassierli mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan dengan membangun multi kompetensi serta pola pikir adaptif

Editor: Content Writer
Istimewa
MAHASISWA BARU - Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, mengajak para mahasiswa baru Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan dengan membangun multi kompetensi serta pola pikir adaptif. Pesan ini disampaikan dalam pembekalan mahasiswa baru di Gymnasium Sekolah Vokasi IPB, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, mengajak para mahasiswa baru Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan dengan membangun multi kompetensi serta pola pikir adaptif. Pesan ini disampaikan dalam pembekalan mahasiswa baru di Gymnasium Sekolah Vokasi IPB, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/8/2025).

"Mahasiswa baru Sekolah Vokasi IPB adalah calon pemimpin masa depan. Saya doakan adik-adik sukses menempuh pendidikan, segera lulus, dan berkarya untuk bangsa," ujar Yassierli.

Lebih lanjut Yassierli mengungkapkan, tantangan generasi saat ini jauh lebih kompleks dibandingkan generasi sebelumnya. Perubahan teknologi yang cepat, globalisasi, dan dinamika geopolitik membuat dunia penuh ketidakpastian.

"Dalam manajemen ada istilah VUCA yaitu, Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity. Dunia berubah cepat, penuh ketidakpastian, dan semakin kompleks. Kuncinya hanya satu: adaptif," tegasnya.

Menurutnya, pendidikan vokasi berperan strategis dalam menyiapkan lulusan siap kerja. Namun, kompetensi formal saja tidak cukup. Dunia industri membutuhkan talenta yang memiliki keahlian spesifik, sertifikasi, portofolio, sekaligus multi talenta.

Baca juga: Kemnaker Gandeng Sampoerna Pulihkan Tenaga Kerja lewat Program Peduli PHK

"Jika dulu cukup ahli di satu bidang, kini dunia kerja membutuhkan orang yang punya spesialisasi sekaligus generalisasi, bahkan multi spesialisasi," jelas Yassierli.

Selain keterampilan teknis, Yassierli mengingatkan pentingnya keterampilan nonteknis seperti kepemimpinan, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis. Kombinasi hard skills, soft skills, dan cognitive skills diyakini menjadi pembeda utama dalam persaingan kerja.

Ia juga menekankan pentingnya memiliki pola pikir yang tepat, yaitu growth mindset yang meyakini kemampuan dapat terus berkembang dan tidak takut mencoba hal baru; future mindset yang menumbuhkan kesiapan menghadapi tantangan di masa depan; serta entrepreneurial & innovation mindset yang mendorong keberanian berinovasi, berpikir kreatif, dan menciptakan solusi.

"Jangan menunggu peluang datang, tapi ciptakan peluang itu. Dengan multi kompetensi dan pola pikir yang tepat, adik-adik akan lebih siap bersaing, beradaptasi, dan memimpin di masa depan," pungkasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan