Gus Ipul Ajak Pilar Sosial Kalsel Satukan Persepsi Jalankan Program Presiden

TRIBUNEWS.COM – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengajak pilar-pilar sosial di Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk menyatukan persepsi, pikiran, dan hati dalam menjalankan program unggulan Presiden, khususnya terkait pengentasan kemiskinan secara terpadu dan terukur.

Ajakan tersebut disampaikan Gus Ipul dalam Dialog Pilar-Pilar Sosial yang digelar di Ruang Serba Guna BBPPKS Banjarmasin, Selasa (23/9/2025).

“Program Presiden harus kita tindaklanjuti di daerah. Pilar-pilar sosial sebagai jembatan Kementerian Sosial di lapangan harus mengeksekusi dengan baik. Hasilnya akan kita ukur setiap tahun,” tegasnya.

Kegiatan ini diikuti 393 peserta dari tujuh unsur pilar sosial, meliputi SDM PKH, TKSK, PSM, Karang Taruna, Tagana, Pordam, dan Pendamping Rehsos. Mereka berasal dari Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tanah Laut, dan Kabupaten Banjar.

Acara dibuka dengan penampilan musikalisasi puisi dan drama dari pilar sosial. Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Kalsel, Hariadi Nur, mewakili Gubernur Kalsel Muhidin menyampaikan apresiasi atas perhatian Mensos.

“Ini bukan sekadar bentuk perhatian, tapi juga penghormatan Pak Menteri kepada pilar-pilar sosial yang sering terlibat dalam membantu masyarakat,” kata Hariadi.

Dalam kesempatan itu, Hariadi juga menuturkan pengalamannya menyaksikan penerimaan siswa Sekolah Rakyat. “Saya melihat calon siswa dan orang tua menangis karena diterima. Program ini luar biasa, menyasar bukan hanya intelektual, tapi juga spiritual dan emosional siswa,” ujarnya.

Baca juga: Kemensos Dukung Pembangunan Sekolah Rakyat di Kebumen

Tiga Program Prioritas Kemensos

Dalam dialog, Gus Ipul menegaskan ada tiga program prioritas Kementerian Sosial yang saling terkait, yaitu:

Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), sesuai Inpres No. 4 Tahun 2025. Pemutakhiran dilakukan tiap tiga bulan, baik melalui jalur formal (RT, RW, musyawarah desa, BPS) maupun partisipatif lewat aplikasi Cek Bansos.
Sekolah Rakyat, strategi pengentasan kemiskinan berbasis keluarga.
Bansos Tepat Sasaran, dengan pemutakhiran data berkala.
“Bansos berpedoman pada DTSEN, Sekolah Rakyat juga diawali dengan DTSEN. Anaknya sekolah, orang tuanya diberdayakan, rumahnya dibantu, sehingga keluarga benar-benar bisa naik kelas dalam tiga sampai lima tahun ke depan,” jelas Gus Ipul.

Ia juga menyampaikan kabar baik bahwa lebih dari 33 ribu pendamping PKH akan segera menjadi ASN, baik PNS maupun PPPK.

Pilar Sosial, Relawan Tulus

Mensos turut memberi semangat kepada Tagana, TKSK, Karang Taruna, Reksos, Pordam, dan PSM. Ia menyebut PSM sebagai relawan tulus yang meski tanpa dukungan pemerintah tetap aktif membantu masyarakat.

“Kalau satu pendamping mendampingi 10 KPM, maka setiap tahun ada 330 ribu keluarga naik kelas, dari penerima bansos menjadi keluarga berdaya. Seperti pesan Presiden Prabowo, ‘Bansos sementara, berdaya selamanya’,” ujar Gus Ipul.

Setelah lulus bansos, KPM akan mendapat akses program pemberdayaan berupa modal usaha, akses pasar, dan dukungan lintas kementerian/lembaga.

Menuju Digitalisasi Bansos

Gus Ipul menambahkan, Kemensos bersama Dewan Ekonomi Nasional tengah menyiapkan mekanisme digitalisasi penyaluran bansos. Uji coba telah dilakukan di Banyuwangi.

“Ke depan, penyaluran bansos akan menggunakan sistem digital. Mesin yang sudah dirancang akan memilah penerima, sehingga lebih transparan dan akuntabel,” terangnya.

Dialog ditutup dengan pesan Gus Ipul tentang pentingnya kerja bersama antara pemerintah daerah, pilar sosial, dan masyarakat dalam mengentaskan kemiskinan.

Baca juga: Kemensos dan Pemprov Papua Pegunungan Kolaborasi Tangani Dampak Konflik Yalimo