Rabu, 8 Oktober 2025

Kemenag Rilis Buku Tafsir Al-Qur’an tentang Pelestarian Lingkungan, Unduh Versi Digitalnya di Sini!

Kementerian Agama meluncurkan buku Tafsir Ayat-Ayat Ekologi yang membahas ayat-ayat Al-Qur’an tentang pelestarian lingkungan

Editor: Content Writer
Dok. Humas dan Komunikasi Publik Kementerian Agama
KEMENAG LUNCURKAN BUKU - Menteri Agama, Nasaruddin Umar, meresmikan peluncuran buku “Tafsir Ayat-Ayat Ekologi: Membangun Kesadaran Ekoteologis Berbasis Al-Qur’an” di TMII, Jakarta (6/10/2025). 

“Kita bersyukur telah lahir bayi kecil ini. Saya berharap tahun depan ia tumbuh menjadi empat jilid dan dilengkapi dengan data-data kuantitatif,” ungkapnya.

Baca juga: Menag Tinjau dan Salurkan Bantuan untuk Pesantren Al Khoziny: Mari Cegah Peristiwa Serupa Berulang

Menag juga berpesan agar buku ini ditindaklanjuti dalam bentuk pembelajaran dan kurikulum.

“Saya minta Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM berkolaborasi dengan teman-teman di Pendis untuk mengimplementasikan buku ini dalam bentuk kurikulum. Kita bisa kembangkan fikih lingkungan, ushul fiqh lingkungan, bahkan menambah kulliyatul khams dengan satu prinsip baru: hifzhul bī’ah (menjaga alam),” ujarnya.

Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM Kementerian Agama, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, menambahkan bahwa peluncuran buku ini sejalan dengan program prioritas Kemenag dalam memperkuat kesadaran ekoteologi.

Relasi antara manusia dan lingkungan bukanlah hubungan eksploitasi, melainkan amanah. Kesadaran ekoteologis harus berangkat dari pemahaman spiritual akan pentingnya merawat bumi. Buku ini merupakan sumbangan penting dalam khazanah tafsir Al-Qur’an Indonesia sekaligus kontribusi untuk membangun kesadaran ekologis global,” ujarnya.

Peluncuran buku ini menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali peran agama dalam merespons krisis ekologi. Laporan IPCC 2023 mencatat suhu global telah naik lebih dari 1,1 derajat Celsius sejak era pra-industri. Dampaknya kini nyata, yaitu cuaca ekstrem, krisis pangan, hingga hilangnya keanekaragaman hayati.

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat, pada 2024 Indonesia kehilangan lebih dari 175 ribu hektar hutan, salah satu laju kehilangan tercepat di dunia.

Di tengah situasi ini, perspektif ekoteologi Islam menghadirkan pijakan yang kokoh. Alam tidak sekadar instrumen pemuas kebutuhan manusia, tetapi memiliki nilai intrinsik dan tujuan penciptaannya sendiri.

Buku Tafsir Ayat-Ayat Ekologi dapat diakses secara digital melalui laman resmi: https://pustakalajnah.kemenag.go.id (*)

Baca juga: Peringati Maulid Nabi, Menag Nasaruddin Umar Perkenalkan Konsep Ekoteologi ke Presiden dan Wapres

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved