Wujudkan Konsep City 4.0, Pemprov DKI Integrasikan Moda Transpotasi Melalui Jak Lingko
Di Jakarta, dengan adanya pembangunan infrastruktur, masyarakat dapat menikmati moda transportasi baru, seperti MRT dan LRT
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Sejak lima tahun lalu, pembangunan infrastruktur begitu gencar dilakukan. Untuk di Jakarta, dengan adanya pembangunan infrastruktur, masyarakat dapat menikmati moda transportasi baru, seperti MRT dan LRT. Bahkan, dengan adanya dua moda transportasi tersebut, masyarakat merasa sangat terbantu untuk melakukan berbagai macam aktivitas.
Namun, integrasi antar moda transportasi penting dilakukan, untuk memaksimalkan infrastruktur yang telah dibangun. Melihat pentingnya integrasi antar moda transportasi, Pemprov DKI Jakarta meluncurkan kartu Jak Lingko.
Bagi yang masih asing dengan hal tersebut, tenang! Karena Jak Lingko merupakan sistem transportasi terintegrasi baik rute, prasarana, maupun pembayaran. Melalui kartu Jak Lingko, masyarakat dapat menggunakan bus TransJakarta, angkutan umum, MRT dan LRT.
“Tersabungkan, baik micro bus (angkutan kota), bus Transjakarta, MRT, dan kelak LRT,” ujar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Dalam pemilihan nama, Jak Lingko diambil dari dua kata, yaitu Jak yang berarti Jakarta dan Lingko yang bermakna jejaring atau integrasi. Nama ini dipilih karena mencerminkan makna sistem transportasi terintegrasi yang sedang dibangun di Ibu Kota Jakarta.
“Kami sengaja menggunakan kata serapan dari Bahasa Indonesia dan tidak menggunakan bahasa asing. Indonesia memiliki kekayaan (bahasa) karena ditopang dengan lebih 700 bahasa daerah,” tambah Anies.
Pembayarannya, Jak Lingko menggunakan sistem pembayaran cashless dengan kartu bertarif maksimal Rp 5.000 per tiga jam, saat ini berlaku untuk bus Transjakarta dan mikrotrans (angkutan kota).
Sebagai contoh, jika Anda naik bus TransJakarta pukul 07.00 WIB, lalu naik angkot yang sudah berlogo Jak Lingko pukul 08.30 WIB, dan kembali naik bus TransJakarta pukul 10.00 WIB, maka saldo dalam kartu Jak Lingko Anda akan berkurang Rp. 5.000 saja.
Di samping itu, Anda bisa menggunakan kartu Jak Lingko untuk menaiki MRT Jakarta, sesuai biaya perjalanan MRT, di luar Rp. 5.000 tersebut.
Untuk menikmati inovasi terbaru ini, Anda dapat membeli kartu Jak Lingko yang tersedia di halte-halte Transjakarta dan stasiun-stasiun MRT, seharga Rp 30.000 dengan saldo Rp. 10.000, serta dapat diisi ulang melalui ATM Bank DKI dan BNI.
Melalui Jak Lingko, Pemprov DKI Jakarta menargetkan penumpang angkutan umum di Jakarta mencapai 260 juta orang pada 2019.
Selain untuk mengintegrasikan antar moda transportasi, ternyata Pemprov DKI memiliki tujuan lain dari peluncuran Jak Lingko. Tujuan lainya dan sangat penting adalah salah satu cara untuk mengurangi polusi udara melalui budaya menggunakan angkutan umum. Seiring dengan hal itu, peremajaan angkutan umum pun akan ditingkatkan.
Dalam program jangka panjang, Pemprov DKI Jakarta menargetkan 10.047 armada kecil, sedang, serta besar yang terintegrasi Jak Lingko dapat segera diremajakan tahun depan.
“Untuk implementasi pembatasan usia kendaraan angkutan umum sepuluh tahun akan direalisasikan maksimal pada 2020,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo.
Inovasi Jak Lingko rupanya turut dirasakan dampak positifnya oleh para pengemudi yang tergabung di Jak Lingko.