Jumat, 22 Agustus 2025

Bagaimana Cara Orangtua Didik Anak Agar Tak seperti Pemuda yang Rusak Motornya Saat Ditilang Polisi?

Video yang menunjukkan ulah seorang pria merusak motor yang dikendarainya karena ditilang polisi sempat viral di media sosial.

Editor: Willem Jonata
Instagram.com/seputartangsel
Pemotor enggak terima ditilang dan ngamuk di Tangerang Selatan, Kamis 

TRIBUNNEWS.COM - Video yang menunjukkan ulah seorang pria merusak motor yang dikendarainya karena ditilang polisi sempat viral di media sosial

Padahal, pria itu memang salah. Sebab, ia mengendarai motor tanpa pakai helm, tidak membawa surat kendaraan, dan melawan arus pula.

Bukannya menerima konsekuensi karena kesalahannya, pria itu malah ngamuk saat ditilang.

Dikutip dari Psychology Today, perilaku amarah yang berlebihan bisa jadi adalah bawaan sejak kecil. Musababnya, ia tidak dibiasakan menghadapi hal-hal yang memicu amarahnya dengan tenang.

Ada bagian dalam otak yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi ancaman dan mengirimkan sinyal agar kita mengambil langkah untuk melindungi diri.

Baca: Pengendara Ngamuk Rusak Motor, Wanita yang Dibonceng Menangis :Udah, Sayang Udah

Bagian bernama Amingdala tersebut bertugas membuat kita bereaksi dan ada pula Korteks Prefrontal yang terletak tepat di belakang dahi kita berfungsi untuk menjaga emosi dalam proporsi normal.

Saat kita mengamuk tanpa kendali tandanya Korteks Prefrontal gagal menghentikan Amingdala sehingga emosi justru semakin menjadi-jadi.

Apabila kita memiliki sistem manajemen emosi yang baik, hal itu tidak akan terjadi.

Untuk itu, sistem manajemen emosi atau pengendalian emosi ini perlu ditanamkan sejak kecil pada anak-anak agar ia dapat mengendalikan emosinya hingga dewasa nanti.

Anda sebagai orangtua bisa mendidik ai kecil mengenai sistem manajemen emosi ini dengan beberapa cara.

1. Bicara

Biasakan dengan tenang mintalah si kecil menjelaskan apa yang menyebabkannya menjadi sangat marah. Membicarakan masalah dapat membantu si kecil mengatasi amarah dan menenangkan diri.

Jika si kecil tidak ingin membicarakannya langsung dengan Anda, ia mungkin merasa nyaman "berbicara" dengan hewan peliharaan, boneka, atau teman khayalannya.

2. Kegiatan fisik

Saat marah, si kecil mungkin akan meluapkannya dengan menginjak-injak kaki mereka, meninju bantal, merusak barang, melempar, atau berteriak.

Halaman
12
Sumber: Nakita
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan