Wastra Batik dan Bordir Koto Gadang Kian Dilirik Panggung Mode Tanah Air
Sumatera Barat yang selama ini terkenal dengan wastra 'songket, sulam dan bordirnya', kali ini menampilkan kekuatan wastra lainnya yakni batik,
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dunia fashion tanah air saat ini terus bertransformasi, memunculkan berbagai kreativitas dan inovasi baru yang mampu menghidupkan geliat bisnisnya.
Sebagai subsektor ekonomi kreatif (ekraf), industri fashion di Indonesia kini semakin menunjukkan kekuatan wastra nusantara yang sangat kuat.
Baca juga: Wastra Sumatera Utara Tampil Elegan di Tangan Tenun Gaya by Wignyo
Banyak desainer maupun rumah mode yang kini kian berani menggunakan wastra nusantara sebagai material utama dalam pembuatan koleksi busananya.
Padahal wastra nusantara dulu dianggap sebagai material yang sangat tradisional dan jarang digunakan oleh kaum muda.
Salah satu wastra nusantara yang kini kian disorot adalah batik.
Sumatera Barat yang selama ini terkenal dengan wastra 'songket, sulam dan bordirnya', kali ini menampilkan kekuatan wastra lainnya yakni batik, karena wastra satu ini juga merupakan bagian dari warisan budaya Minangkabau.
Baca juga: 180 Desainer Hadirkan Fashion Wastra dan Budaya Nusantara
Perlu diketahui, batik sejak dulu telah menjadi bagian dari budaya busana orang Minang, ada beberapa jenis aksesoris yang memanfaatkan material ini.
Mulai dari ikat kepala atau destar, selendang yang dikenakan oleh para Datuk atau Ninimamak, serta sarung selendang batik yang dipakai oleh Bundo Kanduang.
Roemah Kebaya Vielga pun mengusung batik Minang dengan menggandeng Solok Batik Minang dengan nama 'Vielga X Batik Minang' dalam shownya di panggung Jakarta Fashion Trend 2023 yang dihelat di Soehana Hall, SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (11/1/2023).
Solok Batik Minang merupakan program 'dari hulu ke hilir' yang didirikan pada 2008 untuk membantu memberdayakan ekonomi masyarakat setempat melalui pembukaan lapangan kerja baru.
Terkait show Vielga X Batik Minang, Pemilik Roemah Kebaya Vielga, Vielga Wennida mengatakan bahwa dirinya menggunakan detail bordir Koto Gadang Bukittinggi dalam koleksi kolaborasinya kali ini
"Untuk desain kali ini, Vielga yang biasanya identik dengan Roemah Kebaya Vielga, berkolaborasi dengan Batik Minang dengan bordir Koto Gadang," kata Vielga, dalam keterangannya kepada wartawan.
Ia pun menjelaskan alasan dibalik pemilihan batik minang ini sebagai konsepnya kali ini.
Selain berupaya kembali memperkenalkan dan melestarikan batik minang yang sempat hilang, ia menilai wastra satu ini memiliki desain dan warna yang klasik.
Menurutnya, batik Minang memiliki perbedaan dengan corak batik lainnya di Indonesia.
"Corak batiknya khas, seolah mampu mengembalikan kita pada masa lalu yang damai. Ada corak keluk paku, bunga manggis, dan dipadukan dengan bordir manual yang terinspirasi dari bordir khas Koto Gadang Bukittinggi," jelas Vielga.
Bordir khas Koto Gadang Bukittinggi pun selama ini diketahui identik dengan floral pattern, dengan penggunaan teknik bordir yang dikenal dengan nama 'Suji Caia'.
"Membuat tampilan desain ini semakin cantik, elegan dan klasik," papar Vielga.
Vielga pun menjelaskan bahwa look yang ditampilkan pada koleksi kali ini memiliki cuttingan dan desain yang menunjukkan kesan semi formal.
Sehingga dapat dikenakan dalam berbagai occasion.
Ia pun berharap kolaborasi ini dapat mengembalikan kejayaan batik Minang sebagai salah satu wastra nusantara yang unik dan memikat.
"Desain dan potongan pada outer yang ditampilkan, memberikan kesan semi formal dan bisa juga dipakai untuk acara formal. Semoga niat mengembalikan kejayaan Batik Minang terwujud," pungkas Vielga.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.