Tahun Baru Imlek 2023
Asal-usul Tahun Baru Imlek, Perayaan yang Identik dengan Warna Merah
Tahun Baru Imlek juga dikenal sebagai Festival Musim Semi di China. Berikut asal-usul perayaan Tahun Baru Imlek yang identik dengan warna merah.
Penulis:
Yurika Nendri Novianingsih
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
Kemakmuran ekonomi dan budaya selama dinasti Tang, Song, dan Qing mempercepat perkembangan Tahun Baru Imlek.
Kebiasaan selama festival menjadi mirip dengan zaman modern.
Menyalakan petasan, mengunjungi sanak saudara dan teman, serta makan pangsit menjadi bagian penting dari perayaan tersebut.

Kegiatan yang lebih menghibur muncul, seperti menonton tarian naga dan barongsai selama Pekan Raya Kuil dan menikmati pertunjukan lampion.
Fungsi Festival Musim Semi berubah dari yang religius menjadi yang menghibur dan sosial, lebih seperti saat ini.
Zaman Modern
Pada tahun 1912, pemerintah memutuskan untuk menghapus Tahun Baru Imlek dan kalender lunar, tetapi mengadopsi kalender Gregorian dan menjadikan 1 Januari sebagai awal resmi tahun baru.
Setelah tahun 1949, Tahun Baru Imlek diganti namanya menjadi Festival Musim Semi.
Hari itu terdaftar sebagai hari libur nasional.
Saat ini, banyak kegiatan tradisional yang menghilang tetapi tren baru telah dihasilkan.
Gala Festival Musim Semi CCTV (China Central Television), belanja online, amplop merah digital, pertunjukan kembang api, dan perjalanan ke luar negeri membuat Tahun Baru Imlek lebih menarik dan berwarna.
(Tribunnews.com/Yurika)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.