Rabu, 19 November 2025

Cara Membedakan Chinese Food Halal dan Non Halal, Minyak Babi Diganti Minyak Kulit Ayam dan Bawang

Banyak masyarakat Indonesia ragu-ragu makan masakan khas China dengan alasan kehalalan

 TRIBUNNEWS/WILLY WIDIANTO 
CIRI CHINESE FOOD - Chef Chinese Food Restoran Jaderiver di Hotel Pullman Ciawi, Ahmad Badrus Ruslan(kiri berbaju hitam) saat ditemui di restoran Jaderiver di Hotel Pullman Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Selasa(18/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Banyak masyarakat Indonesia ragu-ragu untuk makan di restoran yang menyajikan masakan khas China
  • Salah satu alasan yang sering dilontarkan adalah soal kehalalannya
  • Chef Ahmad Badrus Ruslan membagikan tips aman menyantap hidangan makanan China

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Chinese food belakangan jadi makanan favorit di Indonesia. Banyak restoran atau rumah makan yang bermunculan khusus menyajikan masakan khas Negara Tirai Bambu tersebut.

Popularitasnya juga dipengaruhi oleh adaptasi kuliner khas China seperti kwetiau, capcay dan bakmi.

Namun, banyak masyarakat Indonesia ragu-ragu untuk makan di restoran yang menyajikan masakan khas China. Salah satu alasan yang sering dilontarkan adalah soal kehalalannya.

Chef Chinese Food Restoran Jaderiver di Hotel Pullman Ciawi, Ahmad Badrus Ruslan membagikan tips aman menyantap hidangan makanan China.

Kata dia, restoran China yang aman dan halal biasanya terlihat dari minyak goreng untuk memasak.

Resto Chinese Food yang halal dan aman biasanya menggantikan minyak goreng yang dicampur dengan ayam atau lebih tepatnya kulit ayam.

"Biasanya dari minyaknya beda, pakainya minyak bawang dari semua bawang dan ayam, kulit ayam dan lemak ayam," kata Chef Ahmad saat ditemui di Hotel Pullman Ciawi, Selasa(18/11/2025).

Chef Ahmad juga menyebutkan perbedaan soal tata urutan menghidangkan makanan China dibandingkan masakan khas Nusantara.

Kata dia dalam penyajian Chinese food nasi dikeluarkan belakangan, atau sebelum dessert alias pencuci mulut disajikan.

Alasannya kata dia agar konsumen tidak terlalu kenyang lantaran banyaknya makanan yang disajikan cukup banyak.

"Jadi kalau ramai atau grup bisa sampai 8 sampai 9 main course, kalau individu 5 sampai 6 main course. Jadi Chinese food itu banyak, appetizer saja kadang ada salad buah, salad sayur, jelly fish," ujarnya.

Baca juga: Kepala BGN Dadan Mendadak Ditelepon Prabowo, Tanya Isu Ompreng MBG Diduga Mengandung Minyak Babi

Chinese food juga kerap menyajikan nasi goreng. Namun, penyajian nasi goreng khas China dengan khas Indonesia berbeda.

Kalau nasi goreng lokal khas dalam negeri pasti menggunakan kecap manis, sayuran seperti sawi dan daging ayam.

Namun nasi goreng khas China tidak menggunakan kecap manis, rasanya lebih smoky dan menggunakan putih telur.

Aroma smoky didapat dari cara memasak di kompor menggunakan high temperature.

"Juga menggunakan minyak bawang, semua bawang, bawang putih, bawang merah, bawang bombay," kata Chef Ahmad.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved