Kisah Mike Adam 15 Tahun Geluti Bisnis hingga dari Sarang Walet

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Unggas seperti burung walet diketahui memiliki sarang yang selama ini menjadi produk bernilai jual tinggi.

Burung ini memang banyak dicari karena memiliki berbagai macam manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh.

Perlu diketahui, sarang walet terbentuk dari air liur burung walet dan teksturnya kering, lembut dan kenyal setelah diolah.

Menariknya, sarang walet tidak hanya mengandung antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dalam tubuh saja.

Namun juga terdapat kandungan mangan, kalsium, zinc dan tembaga yang dapat menjaga kesehatan tulang, jantung, menjaga daya tahan tubuh dan masih banyak lagi manfaat lainnya.

Tidak heran jika sarang burung walet banyak diincar oleh konsumen lokal maupun luar negeri.

Lalu bagaimana perkembangan sarang burung walet di Indonesia?

Indonesia termasuk dalam produsen terbesar sarang burung walet di dunia.

Banyak orang yang turut menopang perekonomiannya dengan melakoni bisnis satu ini.

Termasuk selebgram sekaligus pengusaha muda, Mike Adam yang berhasil meraih omzet miliaran rupiah dari usaha ini.

Ia menjelaskan bahwa kisah inspiratif ini tidak diperoleh secara instan, karena pria berusia 35 tahun tersebut telah berkecimpung di bisnis ini selama 17 tahun.

Kesuksesannya berawal dari ketulusan dan kejujurannya dalam menjalani bisnis sarang burung walet.

Mike mengatakan bahwa bisnisnya ini dimulai saat dirinya mendatangi satu per satu petani burung walet.

Hal ini ia lakukan untuk mendapatkan kepercayaan dari petani bahwa hasil panen mereka dapat dijual dengan harga yang bagus.

"Itu untuk mendapatkan kepercayaan mereka bahwa hasil panen waletnya dapat saya jualkan dengan harga yang lebih bagus," kata Mike, dalam keterangannya, Selasa (28/2/2023).

Kendati telah mendatangi para petani tersebut secara personal, kepercayaan mereka pun tidak mudah didapatkan.

Mike harus mengalami penolakan berkali-kali sebelum akhirnya berhasil memperoleh kepercayaan.

Kejujuran dan ketulusannya dalam bertemu para petani inilah yang membuat dirinya sukses menggeluti bisnis ini.

"Namun, kejujuran yang memenangkan langkah dari proses yang saya alami," jelas Mike.

Pasang surut bisnis pun Mike rasakan, namun dirinya tetap bangkit dan pantang menyerah.

Seiring berjalannya waktu, ia pun berhasil memiliki tim dan tempat sendiri untuk menjalankan bisnis sarang burung waletnya.

Bahkan, omzet bisnisnya berkembang cukup signifikan hingga dirinya berhasil meraih omzet Rp 6 miliar.

Baca juga: Mengelola Sarang Burung Walet Belajarlah ke Negeri China – Bag 3

Sukses meraih omzet besar, ia memutuskan untuk mendirikan sebuah perusahaan berbasis rumahan yang berfokus pada pemrosesan sarang burung walet untuk diekspor.

Usaha ini kemudian berkembang menjadi sebuah industri di bawah naungan PT Sumber Alam Borneo Indonesia Makmur (PT SABIM).

"Awalnya pekerja sedikit, terus berkembang hingga saat ini mencapai 1.600 orang," tegas Mike.

Hingga saat ini omzet yang diperolehnya mampu menembus angka fantastis yakni ratusan miliar rupiah hanya dari sarang burung walet saja.

Sukses menjadi pengusaha sarang burung walet, ia pun mencoba mengembangkan bisnis lainnya dengan mendirikan bisnis di bidang Wood Working di bawah naungan PT SABIM Artha Semesta, PT Nusantara sentra Investama yang bergerak di bidang investasi dan keuangan, serta PT Nusantara Niaga yang bergerak dibidang trading PAO (Palm Acid Oil) dan trading lainnya.

Dilansir dari akun Instagram Mike @mikeadam_88, ia diketahui tidak hanya sibuk berbisnis, namun juga aktif berorganisasi dan mengikuti kegiatan keagamaan.

Mike aktif dalam organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) dan memegang jabatan sebagai Wakil Ketua Perekonomian NU.

Sebagai ungkapan rasa syukurnya karena bisnisnya sukses, ia pun kerap mengadakan kegiatan amal dengan membagikan bahan pokok kepada warga serta mendirikan sekolah gratis bagi pelajar SD hingga SMA.

"Hal ini sebagai bukti kasih dan sayang kepada anak-anak, untuk memberikan semangat dan kesempatan bagi anak-anak untuk meraih masa depan yang cerah," pungkas Mike. (*)