Jumat, 12 September 2025

Pola Makan dan Olahraga yang Disarankan bagi Lansia agar Tak Mudah Sakit

Berdasarkan data WHO (World Health Organization), sekitar 1 dari 6 lansia di dunia mengalami bentuk kekurangan gizi ringan hingga berat.

Richard Susilo
Ilustrasi Lansia. 

Faktanya, kebutuhan protein, untuk lansia meningkat hingga 20 persen dibandingkan dewasa muda, yakni mencapai 1—1,2 gram protein per kilogram berat badan per hari.

Kebutuhan vitamin D, kalsium, dan lemak sehat, juga meningkat. Zat gizi tersebut penting untuk regenerasi jaringan dan fungsi otak, serta menjaga fungsi otot dan tulang para lansia.
 
Apabila asupan makanan harian  termasuk sayur dan buah tidak mencukupi kebutuhan tubuh, maka dibutuhkan suplemen nutrisi tambahan. 

Salah satunya, dalam bentuk susu yang memiliki keragaman gizi dan kandungan protein yang cukup untuk memperbaiki kualitas otot lansia.

Selain pemenuhan gizi, aktivitas fisik juga penting dilakukan secara rutin oleh lansia.

dr. Dedy menekankan, olahraga lansia tidak cukup hanya senam atau jalan pagi.

Angkat beban ringan sangat dianjurkan untuk menjaga massa otot dan mencegah kerapuhan.

Kombinasi antara olahraga teratur dan konsumsi makanan bergizi adalah kunci lansia tetap produktif dan tidak mudah jatuh sakit.
 
Untuk menjadi lansia yang kuat itu harus diimbangi dengan olahraga, yaitu jalan kaki, jogging, senam.

Ada satu olahraga yang sangat penting dan dilupakan, padahal sangat penting untuk memelihara kesehatan otot lansia, yaitu angkat beban.

Olahraga angkat beban dengan asupan protein yang cukup akan memelihara kesehatan otot dan mencegah kerapuhan pada lansia, mencegah mereka mengalami sarkopenia, mencegah mereka jatuh, mencegah mereka mengalami patah tulang, dan sebagainya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan