Kamis, 21 Agustus 2025

Teks Khutbah Jumat, 4 Juli 2025: Hikmah dan Keutamaan 10 Muharram

Berikut teks khutbah Jumat hari ini (4/7/2025) dengan tema "Hikmah dan Keutamaan 10 Muharram" lengkap dengan penjelasan hadist-nya.

Canva Tribunnews
ILUSTRASI KHUTBAH JUMAT - Ilustrasi tentang khutbah Jumat ini dibuat dari Canva Premium pada Kamis (7/2/2025). Simak contoh teks naskah Khutbah Jumat bertema hikmah dan keutamaan 10 Muharram. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak contoh naskah khutbah untuk hari ini, Jumat (4/7/2025) dengan tema hikmah 10 Muharram.

Simak contoh khutbah Jumat berikut ini, dikutip dari laman kemenag.go.id.

Khutbah Jumat: Keutamaan dan Hikmah 10 Muharram

Khutbah I

الْحَمْدُ لِلَّهِ الْبَرِّ الرَّحِيْمِ، الْغَفُوْرِ الْحَلِيْمِ، الَّذِىْ يَهْدِى مَنْ يَشَآءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ. أَشْهَدُ اَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَاحِبِ الْخُلُقِ الْعَظِيْمِ، الدَّاعِى إِلَى فِعْلِ الْخَيْرَاتِ لِلْفَوْزِ بِجَنَّاتِ النَّعِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ نَهَجَ نَهْجَهُمُ الْقَوِیْمَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ، اِتَّقُوْا اللهَ مَااسْتَطَعْتُمْ وَتَزَوَّدُوْا بِهِ، فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى. قال تعال أعود باالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمان الرحيم.... تِلْكَ الدَّارُ الْآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الْأَرْضِ وَلَا فَسَادًا وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ .... صدق الله العظيم

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa taala atas limpahan karunianya kepada kita sekalian sehingga di tahun baru Hijriyah ini Allah masih memperkenankan kita untuk beribadah kepadanya terutama di saat ini, Allah masih memperkenankan kita untuk melaksanakan salah satu kewajiban kita yaitu shalat Jumat berjamaah.
Sholawat beserta salam semoga tetap tercurah kepada nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, kepada keluarganya, sahabatnya dan kita sekalian sebagai umatnya.

Baca juga: 5 Khutbah Jumat 27 Juni 2025 Tema Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah

Khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi, untuk senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt dengan cara melaksanakan semua kewajiban dengan segenap keteguhan hati dan kemantapan jiwa, dan menjauhkan diri dari seluruh yang diharamkan dengan penuh ketabahan dan kesabaran.

Pada 10 Muharram, yang biasa kita kenal dengan sebutan hari Asyura, banyak peristiwa penting dan bersejarah. Pada khutbah yang singkat ini, khatib akan menyampaikan beberapa peristiwa penting yang pernah terjadi pada hari Asyura. Peristiwa masa lalu tidak hanya untuk dikenang. Tapi untuk diambil pelajaran bagi kehidupan kita di masa sekarang dan masa mendatang. Untuk diambil hikmahnya agar kita dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan dan mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat yang kekal.

Diantara peristiwa yang harus kita ambil pelajarannya untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita adalah peristiwa Pada 10 Muharram, yang biasa kita kenal dengan sebutan hari Asyura. Begitu banyak peristiwa penting dan bersejarah yang para ulama sampaikan kepada kita. Pada khutbah yang singkat ini, khatib akan menceritakan beberapa peristiwa penting yang pernah terjadi pada hari Asyura. Peristiwa masa lalu tidak hanya untuk dikenang. Tapi untuk diambil pelajaran bagi kehidupan kita di masa sekarang dan masa mendatang.

Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnad-nya dari sahabat Abu Hurairah ra bahwa ia berkata:

مَرَّ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بِأُنَاسٍ مِنَ الْيَهُوْدِ قَدْ صَامُوْا يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ فَقَالَ: مَا هٰذَا مِنَ الصَّوْمِ قَالُوْا: هٰذَا الْيَوْمُ الَّذِيْ نَجَّى اللهُ مُوْسَى وَبَنِيْ إِسْرَائِيْلَ مِنَ الْغَرَقِ وَغَرِقَ فِيْهِ فِرْعَوْنُ، وَهٰذَا الْيَوْمُ اسْتَوَتْ فِيْهِ السَّفِيْنَةُ عَلَى الْجُوْدِيِّ، فَصَامَهُ نُوْحٌ وَمُوْسَى شُكْرًا لِلِه تَعَالَى، فَقَالَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم: أَنَا أَحَقُّ بِمُوْسَى وَأَحَقُّ بِصَوْمِ هٰذَا الْيَوْمِ، فَأَمَرَ أَصْحَابَهُ بِالصَّوْمِ

Artinya:

Suatu hari, Nabi Muhammad SAW berjalan melewati sekelompok orang Yahudi yang tengah berpuasa hari Asyura, maka Nabi bertanya: “Puasa hari apa ini?" Mereka menjawab: Hari ini adalah hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan Bani Israil dari tenggelam, sedangkan Firaun di hari ini tenggelam. Hari ini adalah hari ketika perahu Nabi Nuh berlabuh di bukit al Judiy. Karena itu, Nuh dan Musa berpuasa di hari ini karena bersyukur kepada Allah ta’ala. Lalu Nabi saw bersabda: “Aku lebih berhak terhadap Musa dan lebih berhak untuk berpuasa hari ini". Kemudian Nabi memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa (HR Imam Ahmad).

Saudara-saudara seiman.
Dalam hadits di atas, disebutkan dua peristiwa dari sekian banyak peristiwa penting yang terjadi di hari Asyura. Yaitu berlabuhnya perahu Nabi Nuh dengan selamat di bukit Judiy dan selamatnya Nabi Musa dari kejaran Raja Firaun beserta bala tentaranya.

Baca juga: Khutbah Jumat, 27 Juni 2025: Jelang Bulan Muharram, Perbanyak Introspeksi Diri di Akhir Tahun

Nabi Nuh AS diutus oleh Allah kepada kaum yang kafir. Beliau-lah nabi dan rasul pertama yang diutus oleh Allah kepada orang-orang kafir. Para nabi dan rasul sebelumnya, yaitu Nabi Adam, Nabi Syits dan Nabi Idris as diutus oleh Allah kepada kaum Muslimin. Umat ketiga nabi tersebut semuanya beragama Islam. Tidak ada satu pun yang kafir. Dengan penuh kesabaran, Nabi Nuh as berdakwah kepada mereka siang dan malam, secara rahasia dan terang-terangan. Kadangkala dengan menyampaikan kabar gembira (targhib) dan terkadang dengan memberi peringatan (tarhib). Beliau konsisten dalam berdakwah selama 950 tahun. Akan tetapi kebanyakan kaumnya tidak beriman. Mereka tetap pada kesesatan dan kekufuran. Mereka memusuhi Nabi Nuh, menyakitinya, melecehkannya bahkan memukulinya. Mereka tidak berhenti memukuli Nabi Nuh as sampai beliau pingsan karena pukulan yang bertubi-tubi dan sangat keras, sehingga mereka mengiranya telah mati, lalu Allah menyembuhkannya. Itu semua tidak mengendorkan dan mematahkan semangatnya dalam berdakwah.

Berkali-kali Nabi Nuh as mengalami siksaan demi siksaan, tapi beliau tetap kembali mengajak mereka agar beriman. Hal ini dilakukan oleh Nabi Nuh as secara terus menerus tanpa patah semangat dan tanpa bosan, hingga Allah mewahyukan kepadanya bahwa tidak akan beriman kepadanya kecuali sedikit. Sebagian riwayat mengatakan jumlah umat nabi Nuh adalah 80 orang dan sebagian riwayat yang lain mengatakan bahwa umatnya nabi Nuh adalah 60 orang.

Maka Nabi Nuh as berdoa agar orang-orang kafir dimusnahkan semuanya. Allah ta’ala berfirman:

وَقَالَ نُوحٌ رَبِّ لَا تَذَرْ عَلَى الْأَرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا (سورة نوح: ٢٦)

Artinya:

Nuh berkata," Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi” (QS Nuh: 26).

Lalu Allah kirimkan kepada mereka adzab-Nya. Allah timpakan kepada mereka banjir besar sehingga tidak menyisakan satu orang pun di antara orang-orang kafir. Allah selamatkan Nabi-Nya dan orang-orang beriman di antara kaumnya dengan perahu yang dibuat oleh Nabi Nuh dengan perintah Allah. Allah pun menjaga dan menyelamatkan perahu tersebut hingga berlabuh dengan selamat di Bukit Judiy.

Sedangkan Nabi Musa Alaihissalam, beliau hidup di masa raja yang zalim dan melampaui batas, yaitu Firaun yang mengaku sebagai tuhan. Allah memerintahkan Nabi Musa agar pergi kepada Firaun untuk mengajaknya masuk ke dalam Islam, mentauhidkan Allah SWT.

Maka Nabi Musa pergi dan memperlihatkan kepadanya mukjizat-mukjizat yang sangat menakjubkan dan membuktikan bahwa beliau benar-benar utusan Allah taala. Meskipun begitu, Fir’aun tetap kafir kepadanya, menolak dan bersikap congkak serta menyiksa dan menindas kaum Nabi Musa yang beriman. Akhirnya Nabi Musa as dan para pengikutnya dari kalangan Bani Israil keluar dari Mesir dengan jumlah 600 ribu orang. Firaun mengejarnya bersama 1.600.000 pasukan karena ingin memusnahkan Musa dan orang-orang yang bersamanya. Akan tetapi Allah menolong Rasul-Nya.

Allah taala berfirman:

فَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنِ اضْرِبْ بِعَصَاكَ الْبَحْرَ فَانْفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَالطَّوْدِ الْعَظِيمِ (سورة الشعراء: ٦٣)

Artinya:

Lalu Kami wahyukan kepada Musa, “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu,” maka terbelah-lah lautan itu dan tiap-tiap belahan seperti gunung yang besar (QS asy-Syu’ara’: 63).

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Laut terbelah menjadi 12 belahan dan setiap belahan seperti gunung yang besar. Di antara setiap dua belahan ada jalan yang kering. Nabi Musa as dan orang-orang yang bersamanya masuk ke laut. Firaun dan pasukannya pun mengejar mereka.

Allah SWT kemudian menenggelamkan mereka semua dan Allah selamatkan Nabi Musa dan orang-orang yang bersamanya. Allah ta’ala berfirman:

وَجَاوَزْنَا بِبَنِي إِسْرَائِيلَ الْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُ بَغْيًا وَعَدْوًا حَتَّى إِذَا أَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ آمَنْتُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا الَّذِي آمَنَتْ بِهِ بَنُو إِسْرَائِيلَ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ، آلْآنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ (سورة يونس: ٩٠ - ٩١)

Artinya:

Dan Kami menyelamatkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir´aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka), hingga bila Firaun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang memeluk Islam.” Apakah sekarang (kamu baru percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan (QS Yunus: 90-91).

Hari Asyura atau 10 Muharram adalah hari di mana Allah memberikan pertolongan dan kemenangan kepada Nabi nabi nya dari musuh-musuh nya. Beberapa pelajaran berharga bagi kita bahwa apabila kita Istiqomah didalam menolong agama Allah maka Allah akan memberikan pertolongan dan kemenangan kepada kita. Lalu pelajaran berharga berikutnya adalah jadilah hamba yang selalu bersyukur atas segala karunia yang Allah berikan seperti yang dilakukan oleh Nabi Nuh dan Nabi Musa yang melaksanakan puasa sebagai wujud syukur atas nikmat kemenangan yang Allah berikan kepadanya.

Semoga Allah senantiasa memberikan Taufiq dan hidayahnya kepada kita untuk selalu bersyukur atas segala karunia yang diberikan olehnya kepada kita dan tetap Istiqomah didalam menjalankan perintahnya dan tetap Istiqomah didalam menolong agama nya sehingga dengan keistiqomahan kita didalam melaksanakan perintahnya dan menolong agamanya maka pertolongan Allah akan selalu datang kepada kita sekalian, Aamin Yaa Robbal Aalamiin...

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Baca juga: Khutbah Jumat 13 Juni 2025: Haji Mabrur Membangun Masyarakat Makmur

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ.
أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ
اللهم صَلِّ و سلّم عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. . أما بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰ لِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلاَحْياَءِ مِنهُم والاَمْوات. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّار اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
عِبَادَ اللهِ،.... اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَاسْئَلُوهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan