Sabtu, 23 Agustus 2025

Kerja di Depan Komputer Sambil Ngunyah Makanan Ringan Tak Selalu Buruk, Asalkan . . .

Kebiasaan ngemil memang tidak selalu buruk, asal dilakukan secara cerdas dan dengan pilihan yang tepat.

Editor: Willem Jonata
Dok. Freepik
Ngemil atau snacking menjadi aktivitas yang kerap kali dilakukan saat orang butuh makanan untuk meningkatkan mood. Salah satu camilan sehat yang bisa dikonsumsi adalah mengandung multigrain kaya akan serat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gaya hidup kantoran yang identik dengan duduk berjam-jam di depan komputer atau dikenal sebagai sedentary lifestyle, semakin menjadi perhatian dalam isu kesehatan masyarakat urban.

Minimnya aktivitas fisik harian tanpa disadari berdampak serius pada metabolisme tubuh, yang dalam jangka panjang dapat memicu kenaikan berat badan, resistensi insulin, bahkan penyakit tidak menular seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa proporsi masyarakat usia produktif yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas meningkat dari tahun ke tahun, terutama di kalangan pekerja kantoran.

Baca juga: Ngemil Saat Stres Bisa Picu Penyakit, Ini Solusi dari Psikolog

Salah satu penyebab yang kerap luput dari perhatian adalah pola konsumsi makanan ringan yang tidak seimbang.

“Kebiasaan ngemil memang tidak selalu buruk, asal dilakukan secara cerdas dan dengan pilihan yang tepat,” ujar Dian Rahma, S.Gz., Dietisien dan Scientific Expert dari PT Amerta Indah Otsuka, dalam acara kampanye kesehatan bertajuk Sharing the Joy of Soyjoy Almond Chocolate, dalam rangka peringatan World Chocolate Day di Jakarta belum lama ini.

Menurut Dian, camilan tinggi gula sederhana dan lemak jenuh kerap menjadi pilihan karena praktis dan mudah ditemukan di lingkungan kerja.

Namun jenis camilan tersebut cenderung menyebabkan lonjakan gula darah secara cepat, yang berujung pada rasa lelah dan lapar kembali dalam waktu singkat.

Sebaliknya, memilih camilan tinggi serat dan protein justru bisa membantu mengontrol nafsu makan dan menjaga kestabilan energi.

Serat membantu memperlambat proses pencernaan, sedangkan protein berperan dalam memperpanjang rasa kenyang dan menjaga massa otot.

“Pola makan seimbang tak hanya soal makanan utama. Snack sehat juga memegang peranan penting, apalagi untuk pekerja kantoran yang rentan makan tidak teratur,” tambah Dian.

Salah satu contoh camilan sehat yang mulai populer adalah snack bar berbahan kedelai utuh, yang dikenal memiliki manfaat sebagai sumber protein nabati sekaligus kaya akan serat. Kedelai juga memiliki indeks glikemik rendah (low GI), yang berarti tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis.

Dalam perayaan World Chocolate Day tahun ini, PT Amerta Indah Otsuka menghadirkan kampanye ini sebagai bentuk edukasi pentingnya memilih camilan sehat, tanpa harus mengorbankan rasa.

Tiga figur pekerja muda dari berbagai industri – Edward (kecantikan), Dzaldy Mastira (e-commerce), dan Mila Karina (teknologi) – terlibat dalam kampanye ini, menyuarakan pentingnya kesadaran memilih asupan di tengah kesibukan pekerjaan.

Kampanye ini bukan sekadar berbagi produk, tetapi juga mengedukasi pekerja kantoran bahwa menikmati cokelat bisa tetap menjadi bagian dari gaya hidup sehat, jika dilakukan secara bijak.

Ahli gizi menyarankan, mengelola camilan harian bukan berarti menahan lapar atau menghindari makanan favorit, tapi memahami komposisi nutrisi dan waktu konsumsi.

Camilan sebaiknya dikonsumsi antara waktu makan utama, untuk menjaga metabolisme tetap aktif dan mencegah makan berlebihan saat makan besar.

“Momen seperti World Chocolate Day seharusnya tidak hanya menjadi ajang konsumsi cokelat massal, tapi juga refleksi bagaimana kita bisa menikmati makanan favorit dengan cara yang lebih sehat dan bertanggung jawab,” kata Dian.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan