Jumat, 12 September 2025

Berdamai dengan Diabetes di Usia Muda Berkat Dukungan PROLANIS BPJS Kesehatan

Inilah kisah sejumlah peserta JKN yang bisa berdamai dengan penyakit diabetes melitus di usia muda berkat dukungan dari PROLANIS BPJS Kesehatan.

|
Penulis: Sri Juliati
Editor: Bobby Wiratama
Tribunnews.com/Sri Juliati
PESERTA JKN - Triana Rahmawati menunjukkan aplikasi Mobile JKN miliknya, Jumat (18/7/2025). Simak kisah sejumlah peserta JKN, termasuk Triana yang bisa berdamai dengan penyakit diabetes melitus di usia muda berkat dukungan dari PROLANIS BPJS Kesehatan. 

TRIBUNNEWS.COM - "Gimana caranya bisa menerima penyakit ini dengan hati yang legowo? Saya masih muda, terus bagaimana ke depannya menjalani hidup ini?"

Demikian bunyi pesan yang masuk ke ponsel Triana Rahmawati pada pertengahan Maret 2025. Pesan itu dikirim oleh seorang perempuan bernama Yuni ke grup chat PROLANIS yang diikuti Triana.

Grup di aplikasi WhatsApp itu berisi para peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menderita penyakit kronis seperti diabetes melitus dan hipertensi di sebuah fasilitas kesehatan di Surakarta, Jawa Tengah.

Dalam pesan sebelumnya, Yuni mengaku baru saja didiagnosis mengidap penyakit diabetes melitus di usianya yang menginjak 30 tahun. Persis seperti yang dialami Triana Rahmawati pada awal Januari 2023.

Warga Gulon RT 3 RW 21, Kecamatan Jebres, Surakarta ini pun paham betul apa yang  tengah dirasakan Yuni. Tak terima, minder, khawatir, dan sedih menjadi satu.

"Rasanya mixed feeling banget saat pertama kali didiagnosa diabetes melitus, apalagi di usia yang masih muda," ujar Triana, Jumat (18/7/2025).

Mendadak grup chat menjadi riuh. Sejumlah anggota grup ikut berempati dan memberikan pesan bernada semangat pada Yuni.

Salah satunya datang dari seorang anggota lainnya yaitu Okki. Pria yang juga baru berusia 30 tahun ini meminta Yuni agar bersyukur.

"Bersyukur bisa ketahuan lebih awal, jadi penanganan lebih maksimal. Bersyukur bahwa pasti masih ada yang lebih parah dari saya."

"Terakhir, bersyukur pengobatan sedemikian kompleks dan mahal ditanggung penuh BPJS Kesehatan," tulis Okki.

Ia pun melanjutkan dengan kisah saudara yang juga penyandang diabetes, tapi terlambat ditangani sehingga menyebabkan komplikasi dan harus diamputasi.

Baca juga: Cerita Juliawanty Dapatkan Kemudahan Akses Layanan Kesehatan dengan Program JKN

"Maka dari itu, saya banyak-banyak bersyukur saja sampai sekarang," tulis Okki.

Triana juga mengetik pesan serupa. Ia meminta Yuni agar tetap semangat dan tak pernah menyerah. Dosen di Universitas Sebelas Maret (UNS) itu memberikan tips bagaimana caranya menjalani hidup setelah tahu mengidap diabetes.

"Tetap lakukan aktivitas seperti biasa, jaga pola makan, rajin berolahraga, dan rutin kontrol gula darah. Yang paling penting, manfaatkan BPJS Kesehatan untuk mendapatkan layanan pengobatan diabetes, seperti skrining kesehatan, cek gula darah, konsultasi dokter, dan lainnya," ujar Triana.

'Bersahabat' dengan Diabetes

Triana Rahmawati, pendiri Griya Schizofren, komunitas sosial di Kota Surakarta, Jawa Tengah yang peduli terhadap ODMK.
Triana Rahmawati (YouTube/Fellexandro Ruby)

Sudah dua tahun lebih, Triana 'bersahabat' dengan diabetes melitus tipe 2 yang seringkali disebut diabetes gaya hidup yang disebabkan kombinasi faktor genetik dan lingkungan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan