Masa Depan Dapur Komersial, Saatnya Beralih ke Teknologi IoT, Robotik dan Efisiensi Berkelanjutan
Teknologi hadir sebagai solusi utama untuk menciptakan dapur yang lebih cerdas, hemat energi, dan ramah lingkungan.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di era digital saat ini, dapur komersial modern tidak lagi sekadar tempat memasak.
Mulai dari restoran hotel, rumah makan cepat saji, hingga cloud kitchen, semua pelaku usaha kuliner dihadapkan pada tantangan serupa: biaya operasional yang tinggi, keterbatasan tenaga kerja terampil, dan tuntutan konsumen akan pelayanan cepat dan konsisten.
Untuk menjawab tantangan tersebut, transformasi digital dapur komersial menjadi langkah strategis yang tak bisa dihindari.
Baca juga: Menteri Agama Resmikan Dapur Modern di Karawang, Nofalia Heikal Safar Dorong Akselerasi Program MBG
Teknologi hadir sebagai solusi utama untuk menciptakan dapur yang lebih cerdas, hemat energi, dan ramah lingkungan.
Direktur Utama PT. Gastro Gizi Sarana, Harris Gunario mengatakan, dunia kuliner sedang mengalami titik balik dan efisiensi operasional kini bukan lagi pilihan, tetapi sebuah keharusan.
“Dapur tidak bisa lagi dikelola dengan cara lama. Sekarang saatnya beralih ke teknologi,” tegas Harris dalam keterangannya seperti dikutip, Jumat (25/7/2025).
Pelopor di industri alat dapur profesional di Tanah Air ini menyebut, saat ini dapur modern telah berevolusi menjadi ekosistem digital berbasis Internet of Things (IoT).
Peralatan dapur seperti kulkas, penggorengan, dan oven kini dapat terhubung ke satu sistem terpusat.
Ini memungkinkan pengelola dapur untuk: memonitor suhu dan energi secara real-time; mengetahui stok bahan secara otomatis; mengurangi risiko kerusakan peralatan dan mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
Baca juga: Lebih dari Sekadar Penanak Nasi: Sharp Hadirkan Solusi Digital Rice Cooker Terbaru!
Selain itu, otomatisasi dan robotik dapur mulai banyak digunakan untuk tugas-tugas repetitif seperti mencuci, memotong, hingga memasak.
Hasilnya, dapur menjadi lebih produktif, kualitas makanan lebih konsisten, dan operasional menjadi jauh lebih efisien.
Tak hanya soal teknologi digital, desain dapur komersial masa depan juga mengutamakan fleksibilitas. Dengan konsep dapur modular, pengusaha bisa menyesuaikan tata letak dapur dengan cepat, sesuai dengan perubahan menu, tren layanan (dine-in, takeaway, delivery), hingga skala produksi.
“Dapur sekarang harus bisa beradaptasi dengan cepat. Kalau tidak fleksibel, bisnis bisa tertinggal,” tambah Harris.
Seluruh inovasi dapur pintar ini akan ditampilkan dalam ajang Food & Hotel Indonesia (FHI) 2025, yang digelar pada 22–25 Juli 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Acara ini merupakan pameran industri perhotelan dan F&B terbesar di Indonesia.
Pihaknya akan memamerkan berbagai solusi dapur masa depan, termasuk: demo dapur IoT yang saling terhubung peralatan hemat energi, desain dapur modular dan digital dan sistem integrasi operasional berbasis data
Fadli Zon: Kuliner Indonesia Bisa Jadi Diplomasi Budaya, Tumpeng Simbol Persatuan Bangsa |
![]() |
---|
Chiffon Cake Bolu Super Ringan dan fluffy, Kuliner Buruan Para Food Vlogger |
![]() |
---|
Pacu Penjualan, Eka Bogainti Buka 3 Gerai Baru di 2025 |
![]() |
---|
Mendidik dari Dalam: Kelas Karyawan Bersama Direktur Utama Dkriuk |
![]() |
---|
Raih Penghargaan, Dkriuk Perkuat Reputasi Jadi Brand Waralaba Inovatif dan Tangguh di Kancah Asia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.