Jumat, 12 September 2025

Bacaan Doa

Doa setelah Sholat Awwabin di Waktu Dhuha dan Antara Maghrib-Isya

Doa setelah sholat Awwabin pada waktu sholat Dhuha dan waktu antara sholat Maghrib-Isya. Sholat sunnah ini dilakukan dua hingga enam rakaat.

|
Canva/Tribunnews
DOA SHOLAT AWWABIN - Gambar dibuat di Canva, Kamis (11/9/2025). Doa setelah sholat Awwabin pada waktu sholat Dhuha dan waktu antara sholat Maghrib-Isya. 

TRIBUNNEWS.COM - Sholat Awwabin adalah istilah yang merujuk pada sholat sunnah di antara waktu Maghrib dan Isya, serta sholat Dhuha.

Kata Awwabin berasal dari bahasa Arab, kata dasarnya أوّاب (awwāb) dan bentuk jamaknya أوّابين (awwābīn), yang artinya orang-orang yang kembali kepada Allah dengan memohon ampunan-Nya.

Sholat sunnah ini dilaksanakan ketika setelah waktu Maghrib dan ketika matahari tertib atau waktu sholat Dhuha.

Sholat Awwabin dilakukan antara dua hingga enam rakaat.

Dalam satu hadis disebutkan bahwa Rasulullah pernah melakukan sholat sunnah enam rakaat di antara waktu Maghrib dan Isya.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa sholat enam rakaat setelah Maghrib, tanpa berbicara di antaranya dengan keburukan, maka dicatat baginya pahala ibadah dua belas tahun." (HR. At-Tirmidzi no. 435, Ibnu Majah no. 1374)

Namun derajat hadis ini diperselisihkan, sebagian ulama menilainya dha’if (lemah) dan sebagian ulama menilainya hasan (baik).

Disebutkan dalam hadis lain bahwa Rasulullah menganjurkan umatnya untuk melakukan sholat Dhuha sebagai Sholat Awwabin.

"Tidaklah menjaga sholat Dhuha kecuali orang yang selalu kembali (kepada Allah), dan sholat Dhuha itu adalah sholatnya orang-orang awwabin." (HR. Ibnu Khuzaimah no. 1224, al-Hakim no. 1183)

Hadis tersebut dinilai hasan oleh seorang ulama ahli hadis, al-Albani.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Thabrani, disebutkan bahwa Rasulullah melakukan sholat Dhuha empat rakaat sebelum sholat Zuhur.

Baca juga: Doa Sholat Dhuha, Pelengkap Ibadah Sunah dengan Ganjaran Rumah di Surga

"Barang siapa menjalankan sholat Dhuha empat rakaat sebelum sholat Zuhur empat rakaat, maka akan didirikan baginya rumah di surga." (HR. Thabrani)

Rasulullah juga memberi tahu waktu pelaksanaan Sholat Awwabin yang dikerjakan pada waktu Dhuha.

Dari Zaid bin Arqam ra berkata: "Nabi SAW keluar ke penduduk Quba dari mereka sedang sholat Dhuha beliau bersabda Sholat Awwabin (Dhuha) berakhir hingga panas menyenagt (tengah hari)." (HR. Ahmad Muslim dan Tirmidzi)

Ada pun doa setelah Sholat Awwabin pada dasarnya sama seperti doa setelah sholat pada umumnya.

Doa Sholat Awwabin di antara waktu Maghrib-Isya dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas III SD Kurikulum 2013 yang disusun oleh Achmad Hasim dan M. Kholid Fathoni, diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi tahun 2018 dan Sholat Awwabin pada waktu Dhuha dikutip dari buku Tuntunan Shalat Dhuha oleh H. Sayuti yang diterbitkan oleh Sangkala.

Doa Sholat Awwabin (di Antara Waktu Maghrib-Isya)

(3×) أَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ، الَّذِيْ لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ، الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ، وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Astaghfirullāhal-‘Azhīma alladzī lā ilāha illā Huwa, al-Ḥayyul-Qayyūm, wa atūbu ilaih (3×).

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepadaNya.”

Doa Sholat Awwabin (Dhuha)

اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Allahumma innadh dhuha-a dhuha-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allahuma inkaana rizqi fis samma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’asaran fayassirhu, wainkaana haraaman fathahhirhu, wa inkaana ba’idan fa qaribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatini maa ataita ‘ibadikash shalihin.

Artinya: “Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh.”

Hikmah Sholat Awwabin

Dalam unggahan Pengadilan Agama Tulungagung, disebutkan hikmah melaksanakan Sholat Awwabin.

1. Allah akan memberikan ganjaran berupa surga

Sholat sunnah, termasuk Awwabin, adalah bentuk mendekatkan diri kepada Allah. 

Orang yang rajin sholat sunnah akan mendapat tambahan pahala yang menjadi jalan menuju surga.

Rasulullah ﷺ bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba yang rajin sholat sunnah, maka Allah berfirman: ‘Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki sholat sunnah, lalu sempurnakanlah dengan itu (kekurangan sholat wajibnya).’ Kemudian semua amalnya diperlakukan demikian." (HR. Abu Dawud no. 864, At-Tirmidzi no. 413, dinilai shahih).

2. Allah akan mengangkat derajatnya

Sholat sunnah menambah kedekatan dengan Allah, dan orang yang dekat dengan-Nya akan diangkat derajatnya, baik di dunia maupun di akhirat.

Rasulullah ﷺ bersabda: "Perbanyaklah sujud kepada Allah, karena sesungguhnya tidaklah engkau sujud sekali saja kepada Allah, melainkan Allah akan mengangkatmu satu derajat dengannya, dan menghapus darimu satu kesalahan." (HR. Muslim no. 488).

3. Allah akan memudahkan jalannya untuk mendapatkan rejeki

Sholat sunnah juga merupakan bentuk ketakwaan. 

Dalam Al-Qur’an dan hadis disebutkan bahwa takwa menjadi sebab turunnya rezeki dan jalan keluar dari kesulitan.

Dalam Al-Qur’an juga disebutkan bahwa Allah akan memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka bagi hamba-Nya yang bertakwa.

"Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar baginya. Dan Dia akan memberinya rezeki dari arah yang tidak ia sangka-sangka." (QS. Ath-Thalaq: 2–3).

Dalam hadis juga disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: "Sholat adalah cahaya." (HR. Muslim no. 223).

Hadis tentang Sholat Dhuha

Dalam skripsi berjudul Pelaksanaan Shalat Dhuha dan Dampaknya pada Siswa Kelas V SD Negeri Siyono I Playen Gunung Kidul oleh Fajar Hidayat, mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2014, disebutkan hadis-hadis tentang sholat Dhuha.

Disebutkan dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah berwasiat agar melaksanakan amalan sunnah termasuk sholat Dhuha.

Dari Abu Hurairoh ra., ia berkata: "Kekasihku (Muhammad saw) mewasiatkan kepadaku dengan puasa tiga hari setiap bulan serta dua rakaat Dhuha, dan aku mengerjakan shalat witir sebelum aku tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Melaksanakan sholat Dhuha dianggap sebagai bentuk sedekah kepada diri sendiri.

Dari Abu Dzar meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: "Pada tiap-tiap anggota badan masing-masing kamu ada sumber sedekah(derma), maka ucapan Subhanallah, Alhamdulillah, Lailaha illallah, dan Allahu Akbar masing-masing itu adalah sedekah, begitu juga mengajak kebajikan dan mencegah kemungkaran itupun sedekah, dan shalat dhuha dua rakaat mengimbangi semua itu." (HR. Muslim, 1992: 322)

Dalam hadis lain disebutkan bahwa umat Islam dapat melakukan sholat Dhuha pada waktu setelah matahari terbit hingga tengah hari.

Dari Zaid bin Arqam ra berkata: “Nabi SAW keluar ke penduduk Quba dari mereka sedang shalat Dhuha beliau bersabda shalat awwabin (Dhuha) berakhir hingga panas menyengat (tengah hari)." (HR. Ahmad Muslim dan Tirmidzi)

Mengenai jumlah rakaat sholat Dhuha tidak dibatasi namun minimal dua rakaat, karena Rasulullah pun pernah melakukan sholat Dhuha empat rakaat.

Dari Aisyah ra., ia berkata: “Biasanya Rasulullah saw melekukan shalat Dhuha empat rakaat dan beliau menambah sekehendak Allah." (HR. Muslim)

Ada pun pahala bagi orang yang melakukan sholat Dhuha yaitu seperti dibangunkan rumah di surga dan Allah akan mencukupkan kebutuhan hamba-Nya tersebut pada sore hari.

“Barang siapa menjalankan shalat Dhuha empat rakaat sebelum sahalat Zhuhur empat rakaat, maka akan didirikan baginya rumah di surga.” (HR. Thabrani)

Rasulullah bersabda di dalam hadist Qudsi, Allah SWT berfirman “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat raka’at shalat Dhuha karena dengan shalat tersebut, aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya." (HR. Hakim dan Thabrani).

Hadis Qudsi adalah sabda Nabi Muhammad yang beliau sampaikan dari Allah, tetapi bukan bagian dari Al-Qur’an.

Setelah melakukan sholat Dhuha, seorang muslim dianjurkan untuk berdzikir dan berkata yang baik-baik, maka Allah akan mengampuni dosanya.

Barang siapa yang masih berdiam diri di masjid atau tempat shalatnya setelah shalat Shubuh karena melakukan i'tikaf, berdzikir, dan melakukan dua rakaat shalat Dhuha disertai tidak berkata sesuatu kecuali kebaikan, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun banyaknya melebihi buih di lautan. (HR. Abu Daud).

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan