Selasa, 12 Agustus 2025

Bacaan Doa

Doa Selesai Makan, Rasa Syukur dan Adab yang Sering Terlupakan

Doa selesai makan dibaca sebagai bentuk syukur atas berkah makanan dari Allah. Ada sejumlah adab makan dan minum dalam Islam yang sering terlupakan.

|
Editor: Nuryanti
Canva/Tribunnews
DOA SELESAI MAKAN - Gambar dibuat di Canva, Selasa (12/8/2025). Doa selesai makan dibaca sebagai bentuk syukur atas berkah makanan dari Allah. Ada sejumlah adab makan dan minum dalam Islam yang sering terlupakan. 

TRIBUNNEWS.COM - Umat Islam dianjurkan untuk berdoa dalam setiap aktivitas, termasuk setelah makan.

Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) menjelaskan bahwa seorang muslim sebaiknya selalu berdoa dan tidak lupa memohon perlindungan Allah dari gangguan setan.

“Apabila seseorang masuk ke rumahnya lalu menyebut nama Allah ketika masuk dan ketika makan, maka setan berkata: ‘Kalian tidak mempunyai tempat untuk bermalam dan makan malam bagi kalian.’ Jika seseorang masuk tetapi tidak menyebut nama Allah saat memasuki rumah, maka setan berkata: ‘Kamu telah mendapatkan tempat bermalam.’ Dan jika ia tidak menyebut nama Allah ketika makan, maka setan berkata: ‘Kalian telah mendapatkan tempat bermalam dan makan malam.’” (HR. Muslim No. 2018)

Dalam ajaran Islam, seorang muslim dianjurkan untuk makan secukupnya sesuai kebutuhan tubuh, memilih gizi seimbang, dan tidak berlebihan.

Anjuran ini sesuai dengan Al-Quran Surat Al-A'raf ayat 31, Allah berfirman yang artinya:

“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.”

Selain itu, Rasulullah juga menganjurkan umatnya untuk makan sedikit demi sedikit.

“Cukupkanlah perutmu dengan beberapa suapan makanan. Jika masih ada, maka makanlah sedikit lagi. Jika masih ada, maka makanlah sedikit lagi.” (HR. Muslim). 

Kemudian, setelah selesai makan maka ia dianjurkan untuk berdoa.

"Telah menceritakan kepada kami Muammal bin Hisyam, telah menceritakan kepada kami Ismail, dari Hisyam yaitu Ibn Abi Abdillah ad-Dastawai, dari Budail, dari Abdillah bin 'Ubaid, dari perempuan di antara kalian, telah berkata kepada Ummu Kultsum, dari Aisyah Ra, dia berkata: Rasulullah Saw bersabda: Jika seseorang di antara kalian makan, maka hendaknya dia menyebut nama Allah. Jika dia lupa menyebut nama Allah pada awal mula, maka hendaknya dia berkata, "Dengan menyebut nama Allah pada awal dan akhir."

Dalam buku Kumpulan Doa Sehari-hari tahun 2013, Kemenag menulis doa selesai makan pada halaman 58.

Baca juga: Doa Diberi Kemudahan, Amalan Rasulullah saat Menghadapi Kesulitan

Doa Selesai Makan

ٱلْـحَمْدُ لِلّٰهِ ٱلَّذِي أَطْعَمَنِي هَٰذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ

Alḥamdu lillāhil-ladzī aṭ‘amanī hādzā wa razaqanīhi min ghairi ḥaulin minnī wa lā quwwah

Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini dan menganugerahkannya kepadaku tanpa daya dan kekuatanku." (HR. Abu Daud)

Doa Sebelum Makan

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Allahumma bārik lanā fīmā razaqtanā wa qinā ‘adzāban-nār.

Artinya: “Ya Allah, berkahilah rezeki yang Engkau berikan kepada kami dan lindungilah kami dari siksa api neraka.” (HR. Ibnu as-Sani)

Doa Jika Lupa Membaca Basmallah Sebelum Makan

بِسْمِ اللَّهِ فِي أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ

Bismillāhi fī awwalihi wa ākhirihi

Artinya: “Dengan nama Allah pada permulaan dan pada akhirnya.”

Hadis tentang Makan dan Minum

Dalam ajaran Islam, terdapat hadis-hadis yang menyebutkan tentang adab makan dan minum, seperti yang dijelaskan dalam skripsi berjudul Kajian Hadis-hadis Adab Makan dan Minum; Perspektif Ilmu Kesehatan oleh Siti Imritiyah, mahasiswi jurusan Studi Tafsir Hadis, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2016.

1. Mencuci tangan

Selain berdoa pada saat sebelum dan setelah makan, umat Islam juga dianjurkan untuk mencuci tangan.

Telah bercerita kepada kami Affan telah bercerita kepada kami Qais bin Ar Rabi' telah bercerita kepada kami Abu Hasyim dari Zadzan dari Salman al-Farisi berkata: Aku membaca dalam Taurat: Berkah makanan hal itu kepada Rasulullah Saw dan aku memberitahukan apa yang aku baca kepada beliau, beliau bersabda: "Berkah makanan adalah dengan berwudlu sebelum dan sesudahnya."

Menurut ulama besar ahli hadis, Al Qadhi Iyat, kata berwudhu dalam hadis tersebut dimaknai sebagai anjuran untuk membasuh tangan atau mencuci tangan.

2. Makan dan minum secukupnya

Ketika hendak makan, seorang muslim dianjurkan untuk makan secukupnya dan tidak berlebih-lebihan.

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar, telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Waqid bin Muhammad dari Nafi' ia berkata: Biasanya Ibnu Umar tidak makan hingga didatangnya kepadanya seorang miskin lalu makan bersamanya. Maka aku pun memasukkan seorang laki-laki untuk makan bersamanya, lalu laki-laki itu makan banyak, maka ia pun berkata, "Wahai Nafi', jangan kamu masukkan orang ini, sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: "Seorang mukmin itu makan dengan satu usus, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh usus."

Berdasarkan hadis di atas, tujuh usus dimaknai sebagai tujuh sifat yaitu rakus, semangat, panjang angan-angan, tamak, tabiat buruk, iri dengki dan gemuk.

Para ulama berpendapat, seorang muslim dianjurkan untuk mengurangi hal-hal yang berkaitan dengan urusan dunia dan anjuran untuk bersikap zuhud (tidak mementingkan urusan dunia) dan Qonaah (merasa puas).

3. Makan dan minum dengan tangan kanan

Ketika makan, seorang muslim hendaknya makan dan minum dengan tangan kanan.

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman ia berkata, telah menceritak kepada kami Ja'far bin Aun dari Sa'id bin Abu Arubah dari Ma'mar dari Az Zuhri dari Salim dari bapaknya bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Jika salah seorang dari kalian makan, hendaklah ia makan dengan tangan kanannya dan juga minum dengan tangan kanannya. Sebab, setan makan dan minum dengan tangan kirinya."

4. Makan dengan tiga jari

Selain itu, Rasulullah mencontohkan ketika makan menggunakan tiga jari.

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair, telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Abdurrahman bin Sa'd bahwa Abdurrahman bin Ka'b bin Malik atau Abdullah bin Ka'ab, telah mengabarkan kepadanya dari bapaknya yaitu Ka'b, telah menceritakan kepada mereka bahwa Rasulullah Saw makan dengan tiga jari. Apabila telah selesai makan, beliau menjilatinya.

Ahli hadis, Imam An-Nawawi, menjelaskan bahwa jika masih menggunakan menggunakan tiga jari untuk makan, maka tidak diperlukan menggunakan empat jari atau lima jari.

5. Tidak bersandar saat makan

Posisi saat duduk saat makan juga disebutkan dalam hadis, yaitu Rasulullah makan dengan duduk dan tidak bersandar.

Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Mis'ar dan Sufyan dan bapakku berkata dan Ibnu Abu Zaidah dari bapaknya dari Ali bin al-Aqmar dari Abu Juhaifah ia berkata Rasulullah Saw bersabda: "Saya tidak makan dengan bersandar."

6. Tidak membiarkan makanan yang jatuh

Ketika makan, mungkin ada makanan yang jatuh dari tempatnya atau dari jarinya, maka dianjurkan untuk mengambilnya jika makanan itu tidak jatuh ke tempat najis.

Apabila makanan tersebut jatuh ke tempat yang dianggap kotor, maka dianjurkan untuk memberikannya kepada hewan setelah membersihkannya.

Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Hammad dari Tsabit dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah Saw jika makan makanan, beliau menjilat jari-jarinya sebanyak tiga kali, beliau bersabda: "Jika suapan salah seorang dari kalian jatuh, maka hendaknya ia membersihkannya dari kotoran dan memakannya, dan janganlah ia membiarkannya untuk setan!" Dan beliau memerintahkan kami agar mengusap piring. Beliau bersabda: "Sesungguhnya tidak seorangpun di antara kalian mengetahui di bagian makanan manakah ia diberi berkah."

7. Tidak mencela makanan

Selain itu, seorang muslim dilarang mencela makanan jika tidak menyukainya.

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir, telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari al-A'masy dari Abu Hazim dari Abu Hurairah ia berkata: Nabi Saw tidak pernah mencela makanan sekali pun. Bila beliau berselera, maka beliau memakannya dan bila tidak suka, maka beliau meninggalkannya.

Larangan ini berkaitan dengan adab dan kesopanan untuk menjaga perasaan orang yang telah berusaha membuat makanan tersebut, tidak menimbulkan kekecewaan dan sakit hati.

8. Tidak meniup makanan atau minuman

Ketika makan, seorang muslim hendaknya tidak meniup makanan atau minuman.

Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Abdurrahim bin Abdurrahman al-Muharibi, telah menceritakan kepada kami Syarik dari Abdul Karim dari Ikrimah dari Ibnu Abbas dia berkata, "Rasulullah Saw tidak pernah meniup pada makanan dan minuman, dan beliau juga tidak bernafas dalam bejana."

Larangan ini bertujuan menjaga kebersihan karena mungkin saja air liurnya keluar bercampur dengan makanan ataupun minuman tersebut atau mungkin uap air kotor dari perutnya tertiup sehingga merusak kemurnian air atau makanan.

9. Makan dari sisi yang terdekat

Selain itu, ketika makan, seorang muslim hendaknya mengambil makanan dari yang terdekat.

Telah menceritakan kepadaku Abdul Aziz bin Abdullah ia berkata: Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ja'far dari Muhammad bin Amru bin Halhalah Ad Dili dari Wahb bin Kaisan Abu Nu'aim dari Amru bin Abu Salamah ia adalah Ibnu Ummu Salah istri Nabi Saw, ia berkata: Suatu hari, aku makan makanan bersama Rasulullah Saw, lalu aku menyantap makanan dari ujung nampang, maka Rasulullah bersabda padaku: "Makanlah makanan yang ada di depanmu."

10. Tidak makan sambil berdiri

Adab ketika makan seringkali diabaikan, misalnya larangan Rasulullah bahwa jangan makan sambil berdiri.

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna, telah menceritakan kepada kami Abdul A'la, telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah dari Anas dari Nabi Saw, bahwa beliau melarang seseorang minum sambil berdiri. Qatadah berkata: Maka kami tanyakan, bagaimana dengan makan? Anas menjawab: Apalagi makan, itu lebih buruk atau lebih jelek.

Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Mis'ar dari Abdul Malik bin Maisarah dari An Nazal dia berkata: Ali RA pernah datang dan berdiri di depan pintu rahbah, lalu dia minum sambil berdiri setelah itu dia berkata: "Sesungguhnya orang-orang merasa benci bila salah seorang dari kalian minum sambil berdiri, padahal aku pernah melihat Nabi Saw melakukannya sebagaimana kalian melihatku saat ini."

Ahli hadis, Ibnu Qayyim Rahimahullah, mengatakan Rasulullah lebih banyak minum sambil duduk, tetapi juga pernah minum dalam keadaan berdiri.

Sekelompok ulama berpendapat minum sambil berdiri itu hanya dilakukan karena ada sebuah hajat (keperluan).

11. Menutup makanan dan minuman

Bagi yang meninggalkan makanan atau minuman, hendaklah ia menutupnya.

Telah menceritakan kepada kami Musa bin Ismail, telah menceritakan kepada kami Hammam dari Atha' dari Jabir bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Matikanlah lampu-lampu kalian apabila kalian hendak tidur dan tutuplah pintu rumah kalian, tutuplah wadah-wadah kalian serta tutup pula tempat makan dan tempat minum kalian, aku mengira beliau juga bersabda walaupun hanya dengan sepotong kayu yang dapat menutupinya."

Anjuran ini bertujuan untuk melindungi hal-hal tersebut dari bahaya manusia atau pun dari makhluk setan.

Selesai makan dengan tangan, seorang muslim dianjurkan untuk menjilati jarinya karena kita tidak tahu di mana letak barokahnya.

Telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Wuhaib berkata: Telah menceritakan kepada kami Hisyam yaitu Ibnu Arubah dari seorang laki-laki dari Abu Hurairah, dia berkata: Nabi Saw bersabda: "Jika salah seorang dari kalian makan hendaklah menjilati jari-jarinya, karena ia tidak tahu di mana letak barakah dari makanannya."

12. Bersyukur dan membaca doa setelah makan

Bersyukur setelah makan menunjukkan rasa terima kasih kepada Allah atas nikmat-Nya. Doa setelah makan juga menjadi bentuk dzikir yang mengangkat derajat seorang hamba.

"Sesungguhnya Allah ridha kepada seorang hamba yang jika ia makan, maka ia memuji-Nya." (HR. Muslim No. 2734)

13. Menghindari israf (pemborosan makanan)

Membuang makanan termasuk perbuatan mubazir, dan Allah tidak menyukai orang-orang yang boros. 

Selain itu, menghargai makanan berarti menghargai rezeki dari Allah.

Hal ini berdasarkan ayat Al-Quran:

"Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A’raf: 31)

14. Tidak makan dan minum berlebihan

Islam menganjurkan agar tidak makan berlebihan karena dapat merusak kesehatan dan menumpulkan hati.

Rasulullah mengajarkan agar sepertiga perut untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk napas.

"Tidak ada bejana yang diisi anak Adam lebih buruk dari perutnya." (HR. Tirmidzi No. 2380)

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan