Bacaan Doa
Doa Istighosah, Memohon Pertolongan Allah dalam Keadaan Darurat
Doa istighosah dibaca untuk memohon pertolongan Allah dalam menghadapi keadaan darurat, berbagai kesulitan, bencana, atau musibah yang berat.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Istighosah adalah doa bersama untuk memohon pertolongan Allah SWT dari berbagai kesulitan, bencana, musibah, atau keadaan darurat.
Bacaan yang dipakai untuk istighosah biasanya ayat Al-Qur’an, shalawat, doa-doa Nabi, dan Asmaul Husna.
Istighosah dapat dilakukan bersama-sama dan biasanya dipimpin oleh seorang ulama/kiai.
Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) sering menggelar istighosah nasional saat menghadapi pandemi, bencana, atau kondisi bangsa yang membutuhkan doa bersama.
Bacaan istighosah dapat berisi bacaan dzikir dan Asmaul Husna yang disebutkan dalam Al-Quran.
“Hanya milik Allah asma-ul Husna (nama-nama yang bagus), maka bermohon lah kepadaNya dengan menyebut Asma-ul Husna.” (Qs. al-A'raf: 180)
Selain sebagai doa untuk memohon pertolongan Allah, dzikir juga dapat menjadi penawar hati dan ketenangan hati sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran Surat Al-Ahzab ayat 41.
“Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah kepada Allah berzikirlah dengan mengingat (menyebut nama-Nya), yang sebanyak-banyaknya.” (QS. al-Ahzab: 41)
Dalam Kitab al-Jihād wa al-Siyar, disebutkan bacaan doa istighosah yang diriwayatkan Imam Muslim.
Doa tersebut merupakan doa Rasulullah untuk memohon pertolongan Allah ketika kaum muslimin menghadapi kaum Quraisy Mekkah dalam Perang Badar.
Baca juga: Doa Sujud Syukur atas Nikmat Allah dan Terhindar dari Bahaya
Doa Istighosah
اللَّهُمَّ أَنْجِزْ لِي مَا وَعَدْتَنِي، اللَّهُمَّ آتِ مَا وَعَدْتَنِي، اللَّهُمَّ إِنْ تُهْلِكْ هَذِهِ الْعِصَابَةَ مِنْ أَهْلِ الْإِسْلَامِ لَا تُعْبَدْ فِي الْأَرْضِ
Allāhumma anjiz lī mā wa‘adtanī, Allāhumma ātinī mā wa‘adtanī, Allāhumma in tuhlik hādhihil ‘iṣābah min ahlil Islām lā tu‘bad fil-arḍ.
Artinya: “Ya Allah, penuhilah janji-Mu kepadaku. Ya Allah, berikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika kelompok kecil dari kaum Muslimin ini binasa, Engkau tidak akan lagi disembah di muka bumi.” (HR. Muslim)
Doa Minta Perlindungan dan Pertolongan
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh an-Nasā’ī dalam al-Sunan al-Kubrā, disebutkan bahwa Rasulullah mengajarkan kepada putrinya, Fatimah r.a, doa yang dibaca pada pagi dan petang.
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ، بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ، أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ، وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ
Yā ḥayyu, yā qayyūm, bi-raḥmatika astaghīth, aṣliḥ lī sha’nī kullahu, wa lā takilnī ilā nafsī ṭarfata ‘ayn.
Artinya: “Wahai Yang Maha Hidup, wahai Yang Maha Berdiri sendiri (mengurus seluruh makhluk), dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan. Perbaikilah seluruh urusanku, dan jangan Engkau biarkan aku bergantung pada diriku sendiri walau sekejap mata pun.”
Dzikir Nabi Yunus Ketika Dalam Kesusahan
Dalam Al-Quran Surat Al-Anbiya ayat 87 disebutkan doa Nabi Yunus ketika berada dalam perut ikan dan berada dalam kesulitan.
لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Lā ilāha illā anta subḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn.
Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.”
Allah dalam firman-Nya pada ayat berikutnya, menyebutkan bahwa jika Allah menyelamatkan orang-orang yang bertaubat.
"Maka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kesedihan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman." (QS. Al-Anbiyā’: 88)
Dzikir
Dalam pelaksanaan istighosah biasanya diisi dengan memperbanyak bacaan dzikir.
Dalam skripsi berjudul Istighosah dalam Perspektif Quantum Ikhlas (Studi terhadap Siswa SMP-SMA An-Najiyah Surabaya dalam Menghadapi Ujian Nasional) oleh Moch. Masruch Zainul Haq mahasiswa jurusan Tasawuf dan Psikoterapi, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya tahun 2019, disebutkan bacaan dzikir untuk istighosah.
1. Istighfar (memohon ampunan)
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ
Astaghfirullāhal-‘azhīm
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung.”
2. Tahlil (mentauhidkan Allah)
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ
Lā ilāha illallāh
Artinya: “Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah.”
3. Tasbih (memuji Allah)
سُبْحَانَ اللَّهِ
Subḥānallāh
Artinya: “Maha Suci Allah.”
4. Tahmid (bersyukur kepada Allah)
الْحَمْدُ لِلَّهِ
Alḥamdulillāh
Artinya: “Segala puji bagi Allah.”
5. Takbir (mengagungkan Allah)
اللَّهُ أَكْبَرُ
Allāhu akbar
Artinya: “Allah Maha Besar.”
Dalil tentang Istighosah
Anjuran untuk berdoa dan berdzikir untuk memohon pertolongan Allah disebutkan dalam sejumlah ayat Al-Quran.
Dalil tersebut tidak secara langsung menyebut istighosah, namun berisi perintah untuk selalu mengingat Allah dan memohon pertolongan-Nya.
Hanya dengan mengingat Allah, seorang muslim akan merasakan ketentraman hati, seperti disebutkan dalam surat Al-Ra'd ayat 28 yang artinya:
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
Selain itu, Allah memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa bersyukur atas segala nikmat.
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku." (QS. Al-Baqarah ayat 152)
Seorang muslim juga diperintahkan untuk berdoa dan berdzikir kepada Allah pada waktu pagi dan petang.
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.” (Al-Ahzab ayat: 41- 42)
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.