Bacaan Doa
Doa Naik Pesawat agar Selalu Dilindungi Allah dalam Perjalanan
Doa naik pesawat dibaca ketika seseorang hendak melakukan perjalanan. Bagi muslim, ada sejumlah adab yang sebaiknya dipatuhi ketika bepergian.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Umat Islam dianjurkan untuk selalu berdoa ketika hendak bepergian, baik menggunakan kendaraan darat, laut mau pun udara.
Dalam buku Doa Manasik Haji Tahun 2020 yang ditulis Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), tidak disebutkan secara spefisik jenis kendaraan udara.
Namun, terdapat doa yang menyebutkan doa ketika berada di dalam kendaraan hingga doa ketika tiba di tempat tujuan.
Berdoa ketika bepergian ini merupakan salah satu bentuk penghambaan kepada Allah karena selalu mengingat Allah dan memohon perlindungan-Nya.
Rasulullah menjelaskan kepada umatnya bahwa doa dari orang yang sedang dalam perjalanan merupakan salah satu doa mustajab.
“Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: Ada tiga doa mustajabah yang tidak disangsikan lagi, yaitu doa orang teraniaya, doa orang dalam perjalanan, dan doa orang tua untuk anaknya.” (HR Abu Dawud, At-Tirmiżi, dan Ibnu Majah).
Karena keutamaan tersebut, umat muslim dianjurkan untuk selalu berdoa sebelum, selama, hingga setelah perjalanan, termasuk saat naik pesawat.
Ada pun doa ketika dalam perjalanan, termasuk ketika sedang naik pesawat, disebutkan dalam laman Kementerian Agama RI.
Doa Naik Pesawat
اَللَّهُمَّ بِكَ أَسْتَعِيْنُ، وَعَلَيْكَ أَتَوَكَّلُ، اَللَّهُمَّ ذَلِّلْ لِي صُعُوْبَةَ أَمْرِيْ، وَسَهِّلْ عَلَيَّ مَشَقَّةَ سَفَرِيْ، وَارْزُقْنِيْ مِنَ الخَيْرِ أَكْثَرَ مِمَّا أَطْلُبُ، وَاصْرِفْ عَنِّي كُلَّ شَرٍّ، رَبِّ اشْرَحْ لِيِ صَدْرِيْ، وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ
Allāhumma bika asta‘īnu, wa ‘alaika atawakkalu. Allāhumma dzallil lī ṣu‘ūbata amrī, wa sahhil ‘alayya masyaqqata safarī, warzuqnī minal khairi mim mā aṭlubu, waṣrif ‘annī kulla ṣyarr, rabbiṣ-raḥlī ṣadrī wa yassir lī amrī.
Artinya: “Ya Allah, kepada-Mu aku memohon pertolongan dan kepada-Mu aku berpasrah. Ya Allah, ringankan kesulitan pada urusanku, mudahkanlah kendala perjalananku, karuniakanlah kebaikan bagiku melebihi apa yang kuminta, palingkanlah segala keburukan dariku. Tuhanku, lapangkanlah hatiku dan mudahkanlah urusanku.”
Baca juga: Doa Maulid Nabi Muhammad, Menyambut Hari Lahir Rasulullah
Doa Ketika Duduk di Dalam Kendaraan
بِسْمِ اللَّهِ الْمَلِكُ الْرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ
لَا أُكَبِّرُكَ حَقَّ تَكْبِيرِكَ فَقَدْ أَحَطْتَ بِالْأَرْضِ وَلَا بُحُوثِ السَّمَاءِ
تَسْجِيدَكَ، وَالْأَرْضُ فِي كَفِّكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَالسَّمَاءُ أُطْوِيتْ بِقُدْرَتِكَ
سُبْحَانَكَ وَتَعَالَيْتَ عَمَّا يُشْرِكُونَ
بِسْمِ اللَّهِ تَحَرَّكْتُ وَبِاسْمِ اللَّهِ أَعْلَوْتُ، وَبِاسْمِ اللَّهِ وَلَجْتُ،
إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Bismillāhil‑maliku r-raḥmānir‑raḥīm
lā ukhabbiruka ḥaqqa takbīrika faqad aḥṭta bil‑arḍi walā buḥūṭis‑samā’i
tasjīduka, wal‑arḍu fī kaffika yawmal‑qiyāmah, wassamā’u uṭwiyat bi qudratika
subḥānaka wataʿālayta ʿammā yush'rikūn
bismillāhi taḥarraktu wabismillāhi aʿlawtu, wabismillāhi walajtu
inna rabbī laghafūrun raḥīm
Artinya: "Dengan Nama Allah Yang Maha Penguasa lagi Maha Pengasih. Tiada mengagungkan Allah sebagaimana semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan kekuasaan-Nya. Maha Suci dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. Dengan Nama Allah di waktu berangkat dan berlabuh. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (HR. At-Tabrani)
Doa Ketika Kendaraan Mulai Berjalan
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ
سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَىٰ وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَىٰ
اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ
اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ
Bismillāhir‑raḥmānir‑raḥīm
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar
Subḥānalladhī sakhkhara lanā hādhā wa mā kunnā lahu muqrinīna, wa innā ilā rabbinā lamunqalibūn
Allāhumma innā nas’aluka fī safarinā hādhā al‑birra wat‑taqwā, wa mina l‑‘amali mā tardā
Allāhumma hawwin ‘alaynā safaranā hādhā wa athwi ‘annā bu‘dah
Allāhumma anta aṣ‑ṣāḥibu fis‑safari wal‑khalīfatu fil‑ahl
Allāhumma innī a‘ūdhu bika min wa‘tsā’is‑safari wa kā’batil‑manẓar wa sū’il‑munqalabi fil‑māli wal‑ahl
Artinya: "Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Maha Suci Allah Yang telah menggerakkan untuk kami kendaraan ini padahal kami tiada kuasa menggerakkannya. Dan sesungguhnya kepada Tuhan, kami pasti akan kembali. Ya Allah, kami memohon kepada-Mu dalam perjalanan ini kebaikan dan takwa serta amal perbuatan yang Engkau ridai. Ya Allah, mudahkanlah perjalanan ini dan dekatkanlah jaraknya bagi kami. Ya Allah, Engkaulah teman dalam bepergian dan pelindung terhadap keluarga yang ditinggalkan. Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan, dan kepulangan yang menyusahkan dalam harta benda, keluarga, dan anak." (HR. Muslim)
Doa Ketika Mendekati Tempat Tujuan
ٱللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ هَذِهِ الْأَرْضِ وَخَيْرِ مَا جُمِعَتْ فِيهَا وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جُمِعَ فِيهَا،
ٱللَّهُمَّ ٱرْزُقْنَا حِمَاهَا، وَأَعِدْنَا مِنْ وَبَاهَا، وَحَبِّبْنَا إِلَى أَهْلِهَا، وَحَبَّبْ صَالِحِي أَهْلِهَا إِلَيْنَا
Allahumma innī as’aluka min khairi hadhihil ardhi wa khairi mā jumi’ati fīhā wa a’ūdhu bika min sharrihā wa sharri mā jumi’ati fīhā. Allahummarzuqnā ḥimāhā, wa a’idnā min wabāhā, wa ḥabbibnā ilā ahlihā, wa ḥabbab ṣāliḥī ahlihā ilaynā
Artinya: "Ya Allah, aku mohon yang terbaik dari bumi ini dan segala kebaikan yang terhimpun di dalamnya dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan segala keburukan yang terhimpun di dalamnya. Ya Allah, berilah kami perlindungan, dan lindungilah kami dari wabahnya, buatlah kami dapat menyintai penduduknya dan penduduknya yang solih menyintai kami." (HR. Ibnu Sinni)
Doa Ketika Tiba di Tempat Tujuan
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ أَهْلِهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ أَهْلِهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا
Allâhumma innî as‑aluka khairahâ wa khaira ahlihâ wa khaira mā fîhâ, wa a‘ûzubika min syarrihâ wa syarri ahlihâ wa syarri mā fîhâ
Artinya: "Ya Allah, aku memohon pada-Mu kebaikan negeri ini dan kebaikan penduduknya serta kebaikan yang ada di dalamnya. Dan aku berlindung pada-Mu dari kejahatan negeri ini dan kejahatan penduduknya."
Adab Bepergian
Dalam Islam terdapat adab ketika bepergian yang diajarkan oleh Rasulullah.
Adab bepergian disebutkan dalam buku Panduan Musafir, Adab dan Hukum Dalam Safar oleh Abdullah Haidir, diterbitkan oleh Kantor Da'wah dan Bimbingan Bagi Pendatang pada tahun 2005 di Arab Saudi.
1. Berpamitan kepada keluarga dan rekan-rekan
Ketika hendak bepergian, sebaiknya berpamitan kepada keluarga atau teman-teman dan mohon didoakan agar selamat selama perjalanan.
2. Sebaiknya tidak bepergian seorang diri
Hendaklah seseorang tidak bepergian sendirian dan upayakan untuk bepergian minimal tiga orang, serta menunjuk seorang sebagai pemimpin di antara mereka.
"Jika ada tiga orang yang melakukan safar (perjalanan), hendaklah mereka mengangkat salah seorang sebagai pemimpin." (HR Abu Daud)
3. Dianjurkan bepergian pada hari Kamis
Rasulullah ketika hendak bepergian sering kali pada hari Kamis.
"Sesungguhkan Nabi Saw keluar pada hari Kamis saat perang Tabuk, dan beliau menyukai keluar (untuk safar) pada hari Kamis." (HR Bukhari)
4. Perbanyak dzikir dan doa
Rasulullah mengajarkan kepada umatnya untuk memperbanyak doa ketika bepergian karena itu adalah waktu mustajab untuk berdoa.
"Tiga doa yang tidak diragukan lagi akan dikabulkan: Doa orang tua untuk anaknya, doa seorang musafir dan doa orang yang dizalimi." (HR Abu Daud)
5. Bagi wanita, sebaiknya didampingi mahramnya
Wanita muslim yang bepergian hendaknya didampingi oleh mahramnya.
Rasulullah bersabda: "Tidak halal bagi seorang wanita beriman kepada Allah dan hari akhir untuk melakukan safar perjalanan sehari semalam kecuali jika bersama mahram." (HR Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi)
6. Segera pulang jika sudah selesai urusannya dan tidak pulang di malam hari
Setelah menyelesaikan segala urusan dalam perjalanannya, seseorang sebaiknya segera pulang dan lebih baik tidak pulang pada malam hari.
Rasulullah bersabda: "Jika seseorang telah menyelesaikan keperluannya, hendaklah dia kembali kepada keluarganya." (HR Bukhari)
7. Boleh mengqashar sholat
Seorang muslim yang bepergian jauh diperbolehkan untuk mengqashar sholat fardhu.
Qashar sholat artinya mengurangi bilangan rakaat sholat dari empat menjadi dua rakaat.
Sholat fardhu yang boleh diqashar yaitu Zuhur, Ashar dan Isya.
"Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklha mengapa kamu qashar sholat (mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir." (QS. An-Nisa: 10)
Keringanan ini boleh dilaksanakan, namun boleh juga jika seorang muslim memilih untuk sholat (Zuhur, Ashar atau Isya) dengan jumlah rakaat empat.
"Sesungguhnya Allah senang jika keringanan-keringanan-Nya (rukhsah-Nya) digunakan sebagaimana Dia senang jika ajaran-ajaran-Nya yang lengkap digunakan." (HR Ahmad, Baihaqi dan Thabrani)
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.