Bacaan Doa
Doa Sholat Dhuha, Pelengkap Ibadah Sunah dengan Ganjaran Rumah di Surga
Doa sholat Dhuha dapat dibaca setelah mengerjakan sholat Dhuha, ibadah sunah dengan ganjaran seperti membangun rumah di surga.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Sholat Dhuha adalah sholat sunah dua rakaat atau lebih yang dikerjakan pada waktu Dhuha, sekitar pukul delapan hingga menjelang dhuhur.
Mengerjakan sholat Dhuha secara rutin diyakini dapat mendatangkan rezeki.
Hal ini karena sholat Dhuha merupakan wujud rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT, sebagaimana orang yang mudah bersyukur maka Allah SWT akan menambah nikmat kepadanya.
Selain itu, seorang muslim yang rajin melaksanakan sholat Dhuha akan mendapat ganjaran seperti membangun rumah di surga.
Setelah melaksanakan sholat Dhuha, seorang muslim dapat membaca doa sholat Dhuha di bawah ini yang dikutip dari buku Tuntunan Shalat Dhuha oleh H. Sayuti yang diterbitkan oleh Sangkala.
Doa Sholat Dhuha
Bacaan Arab:
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Bacaan Latin:
Allahumma innadh dhuha-a dhuha-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allahuma inkaana rizqi fis samma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’asaran fayassirhu, wainkaana haraaman fathahhirhu, wa inkaana ba’idan fa qaribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatini maa ataita ‘ibadikash shalihin.
Artinya:
“Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh.”
Baca juga: Ayat Seribu Dinar, Pembuka Pintu Rezeki dan Jalan Keluar saat Dilanda Masalah
Hukum Sholat Dhuha
Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum melaksanakan sholat Dhuha, di antaranya:
- Sunah yang disukai
- Tidak disyariatkan kecuali ada sebab
- Pada dasarnya disukai
- Boleh dikerjakan tapi tidak boleh dijadikan kebiasaan
- Disukai jika dikerjakan di rumah
- Dihukumi bid'ah.
Dari beberapa pendapat di atas, pendapat yang paling kuat yaitu sholat Dhuha hukumnya sunah.
Jumhur ulama juga mengatakan demikian, termasuk para ulama Maliki dan Syafi'i menyatakan hukum sholat Dhuha adalah sunah muakkadah.
Pendapat ini juga didasarkan pada hadits berikut ini:
"Rasulullah saw. sering mengerjakan sholat Dhuha hingga kami mengira bahwa beliau tidak pernah meninggalkannya. Dan apabila meninggalkannya kami pun mengira bahwa beliau tidak pernah mengerjakannya." (HR. Tirmidzi)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.