7 Dampak Maksiat Menurut Ibnul Qayyim, Bisa Hilangkan Ilmu dan Rezeki

TRIBUNNEWS.COM - Perbuatan maksiat dan dosa dapat memberikan dampak buruk kepada manusia.

Ibnul Qayyim, seorang ulama besar Islam ahli tafsir, hadis, fikih, akidah, dan tasawuf, menjelaskan beberapa dampak perbuatan maksiat dan dosa.

Kemaksiatan merupakan perbuatan yang melanggar perintah Allah, baik berupa meninggalkan kewajiban maupun melakukan larangan.

Salah satu dampak buruk kemaksiatan adalah hilangnya ilmu dari manusia tersebut.

Beliau pernah berkata, “Sesungguhnya ilmu adalah cahaya yang Allah lempar (masukkan) ke dalam hati, dan maksiat memadamkan cahaya itu.”

Selain itu, berbuat maksiat dan dosa dapat menjauhkan manusia dari rezeki, dan sebaliknya, ketakwaan mendekatkan manusia dengan rezeki.

Disebutkan dalam al-Musnad, dari Tsauban, dia mengatakan Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya seseorang itu benar-benar terhalangi dari rizki karena dosa yang dilakukannya." (HR. Ahmad)

Dalam bukunya, Ad-Daa' wad Dawaa', Ibnul Qayyim menulis bahwa manusia mengetahui kemaksiatan dan doa pasti mendatangkan keburukan, namun ia tidak bertobat dengan sungguh-sungguh.

Ada pula mereka yang mempermainkan tobat dengan mengulangi maksiat, lalu memohon ampunan Allah, lalu kembali bermaksiat karena Allah Maha Pengampun dan mengandalkan dalil-dalil.

Orang-orang tersebut mungkin tidak menyadari dampaknya atau Allah sedang memberikan kenikmatan yang menipu (istidraaj) bagi hambaNya yang bermaksiat.

Imam Ahmad berkata: "Kami diberitahu Yahya bin Ghailan, kami diberitahu Risydin bin Sa'ad; dari Harmalah bin 'Imran at-Tujibi, dari 'Uqbah bin Muslim, dari 'Uqbah bin 'Amir, dari Rasulullah, beliau bersabda: "Jika kamu melihat Allah memberikan sebagian kenikmatan dunia kepada seorang hamba sesuai kesukaannya di atas berbagai kemaksiatannya, maka itu hanyalah istidraaj (kenikmatan yang menipu)." (HR. Ahmad)

Dalam Ad-Daa' wad Dawaa', Ibnul Qayyim menjelaskan tentang dampak-dampak perbuatan maksiat dan dosa.

Baca juga: Doa Ketika Gelisah dan Cemas, Jadi Obat Hati yang Paling Ampuh

1. Maksiat menghalangi masuknya ilmu

Ibnul Qayyim menganggap ilmu sebagai cahaya di hati. 

Beliau menegaskan ilmu sejati bukan hanya hafalan, melainkan cahaya yang Allah tanamkan dalam hati orang yang taat.

Jika hati kotor karena maksiat, cahaya ilmu sulit masuk.