Selasa, 14 Oktober 2025

Bacaan Doa

Tidur Qailulah dalam Islam, Anjuran Tidur Siang yang Jarang Diketahui

Tidur Qailulah yaitu tidur sejenak pada waktu siang, dapat juga dengan beristirahat sejenak. Hal ini disebutkan dalam beberapa hadis.

|
Paint/Tribunnews
DOA SEBELUM TIDUR - Gambar dibuat di Paint, Senin (13/10/2025). Tidur Qailulah yaitu tidur sejenak pada waktu siang, dapat juga dengan beristirahat sejenak. Hal ini disebutkan dalam beberapa hadis. 

Ringkasan Berita:
  • Tidur Qailullah merupakan tidur sejenak pada waktu siang hari, dapat juga dimaknai istirahat sejenak.
  • Dalam hadis disebutkan Rasulullah pernah tidur siang dan para sahabat juga melakukannya setelah shalat Jumat.
  • Ada beberapa amalan yang dapat dikerjakan sebelum tidur agar selalu dilindungi oleh Allah Swt.

TRIBUNNEWS.COM - Tidur merupakan aktivitas yang dibutuhkan oleh setiap manusia untuk mengistirahatkan tubuh.

Dalam riwayat hadis disebutkan bahwa seorang muslim dianjurkan tidur sejenak pada siang hari dengan tujuan bangun pada malam hari untuk beribadah.

“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyār berkata, telah menceritakan kepada kami Abū ‘Āmir berkata, telah menceritakan kepada kami Zam'ah bin Ṣālih dari Salamah dari Ikrimah dari Ibn ‘Abbās dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Manfaatkanlah makan sahur untuk menolongmu puasa di siang hari, dan tidur siang untuk bangun malam”. (HR. Ibn Mājah, dinilai dhaif)

Aktivitas tidur sejenak pada siang hari disebut juga Qailullah, yang dikerjakan oleh Rasulullah ketika berkunjung ke rumah ibu Anas bin Mālik radhiyallāhu ‘anhu.

“Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abī Syaibah; Telah menceritakan kepada kami 'Affān bin Muslim; Telah menceritakan kepada kami Wuhaib; Telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abī Qilābah dari Anas dari Ummi Sulaim bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendatangi Ummu Sulaim, dan tidur siang di rumahnya. Maka Ummu Sulaim menghamparkan karpet kulit untuk beliau dan beliau pun tidur di atasnya. Ternyata beliau mengeluarkan keringat yang banyak. Akhirnya Ummu Sulaim mengumpulkan keringat beliau dan memasukkannya ke dalam tempat minyak wangi dan botol-botol. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Wahai Ummu Sulaim, Apa ini? Dia menjawab; 'Ini adalah keringatmu yang aku campur dengan minyak wangiku.” (HR.Muslim, dinilai sahih)

Qailullah dalam bahasa Arab berasal dari kata qala-yaqilu yang artinya tidur pada tengah hari.

Menurut, as-Shan'aini dalam Subul al-Salam, Qailullah dapat diartikan istirahat pada pertengahan siang, walau tidak tidur.

Para ulama besar Islam berbeda pendapat mengenai waktu tidur Qailullah.

Dalam Faydh al-Qadir, seorang ulama besar al-Minawi mengutip pendapat al-Jawhari bahwa Qailullah adalah tidur di pertengahan siang ketika zawal (waktu zuhur) atau mendekati waktu zawal sebelum atau sesudahnya.

Dalam riwayat disebutkan bahwa Rasulullah melakukan Qailullah pada waktu setelah zuhur, seperti dijelaskan dalam skripsi Studi Kritis Hadis-hadis Qailullah oleh Muhammad Aenul Yaqin, mahasiswa UIN Walisongo Semarang, 2015.

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin 'Abdurrahman dari Abi Hazim dari Sahal bin Sa'ad radliallahu 'anhu bahwa dia berkata: "Kami selalu bergembira bila datang hari Jum'at karena ada seorang wanita tua yang mencabut ubi milik kami yang kami tanam di selokan kebun lalu dia memasaknya dengan mencampurnya dengan biji gandum". Ya'qub berkata: "Aku tidak tahu kecuali dia mengatakan bahwa tidak ada lemak dan minyak." Apabila kami telah selesai shalat Jum'at maka kami datang ke rumah wanita itu lalu dia menyuguhkan masakannya itu kepada kami. Itulah mengapa kami bergembira dengan kehadiran hari Jum'at karena adanya makanan yang disuguhkannya itu. Dan kami tidaklah makan siang dan tidak pula tidur siang (qailulah) melainkan setelah selesai shalat Jum'at." (HR. Bukhāri, dinilai sahih)

Baca juga: Doa Bangun Tidur, Bentuk Syukur setelah Bangun dari Kematian Kecil

Selain sebagai ikhtiar untuk ibadah di malam hari, anjuran untuk tidur atau istirahat sejenak pada siang hari juga dapat memulihkan energi tubuh dan otak yang lelah beraktivitas, sehingga tubuh terasa bugar.

Tidur Qailullah juga dapat dimaknai sebagai persiapan seorang hamba untuk beribadah kepada Allah, seperti halnya ketika seseorang sahur untuk berpuasa.

Dalam Al-Qur'an Surat Ar-Rum disebutkan bahwa Allah memberikan waktu pada siang dan malam hari untuk tidur dan istirahat.

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (QS. Ar-Rūm : 23)

Doa Sebelum Tidur

بِاسْمِكَ اللّٰهُمَّ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ وَأَمُوتُ

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved