Jumat, 15 Agustus 2025

Bursa Capres

NasDem Ingin Anies Gandeng Khofifah hingga Yenny Wahid, Bagaimana Nasib Koalisi dengan Demokrat-PKS?

sejumlah calon kader Nahdlatul Ulama (NU) masuk radar menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan.

Editor: Wahyu Aji
Kolase Tribunnews.com
Anies Baswedan dan Khofifah Indar Parawansa 

Menurut Gus Choi, Jokowi tidak pernah memberikan kode-kode mendukung Anies dan terkesan menutup pintu.

"Nah dia (Jokowi) memang begitu, tapi dengan Anies tutup pintu, terkunci." ungkap Gus Choi, Kamis (12/1/2023).

Saat Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menikmati laga final Piala Presiden antara Persija Jakarta melawan Bali United di Stadion Utama Gelora Bung Karno
Saat Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menikmati laga final Piala Presiden antara Persija Jakarta melawan Bali United di Stadion Utama Gelora Bung Karno (Biro Pers Setpres/Laily Rachev)

"Padahal yang akan datang itu Anies InsyaAllah yang akan menang. Insya Allah Anies yang akan menang itu," imbuhnya.

Gus Choi mengatakan bahwa Presiden Jokowi lebih menginginkan Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 nanti.

Hal itu, kata Gus Choi bisa dilihat dari beberapa pernyataan Jokowi belakangan ini.

Jadi Penyebab Isu Reshuffle

Hal yang membuat isu reshuflle muncul disebabkan pilihan yang berbeda antara Presiden Jokowi dan Partai NasDem soal capres 2024.

Di mana Jokowi mendukung Ganjar Pranowo, sedangkan Partai NasDem mendukung Anies Baswedan.

"Jokowi maunya Ganjar. NasDem maunya Anies, ya itu," kata Gus Choi, Kamis (12/1/2023).

Tarik menarik cawapres Anies Baswedan

Pengamat politik Arifki Chaniago menilai dinamika dalam Koalisi Perubahan bakal berlangsung lama, terutama dalam mengumumkan siapa yang dirasa pantas menjadi pendamping Anies Baswedan untuk maju di Pemilu 2024.

Hal ini mengingat dua dari tiga partai yang berada dalam koalisi, yakni Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sejauh ini masih saling tarik menarik untuk menjadi pilihan pertama Partai Nasional Demokrat (NasDem)

Arifki melihat Demokrat dan PKS sama-sama berlomba memaksakan tokoh partainya untuk menjadi pendamping Anies.

Meski di satu sisi, jika berdasarkan hasil banyak survei sejauh ini Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lah yang dirasa wajar untuk menjadi pendamping Anies.

“Tetapi, modal ini tidak cukup untuk mengantarkan paket duet Anies-AHY karena ada beberapa pertimbangan juga yang berpotensi menyulitkan deklarasi capres dan cawapres ini,” kata Arifki dalam keterangannya, Kamis (12/1/2023).

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan