Sosok Immanuel Ebenezer yang Bubarkan GP Mania, Sebut Ganjar Pranowo Lebih Cocok di Dunia Maya

TIBUNNEWS.COM - Berikut profil Immanuel Ebenezer, Ketua Umum Jokowi Mania (JoMan) yang membubarkan Ganjar Pranowo Mania (GP Mania).

Immanuel Ebenezer, yang akrab disapa Noel, mengungakapkan alasan GP Mania dibubarkan dan tak lagi mendukung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Menurutnya, citra Ganjar Pranowo di media sosial  berbeda dengan kenyataan.

"Tampilan Ganjar Pranowo di publik berbeda dengan keseharian yang sesungguhnya," kata inisiator GP Mania ini, saat jumpa pers di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2023).

Menurut Immanuel, Ganjar disebut lebih terlihat baik di dunia maya.

Selain itu, Immanuel juga mengatakan Ganjar sejatinya memiliki keinginan untuk lebih eksis di media sosial, terlebih lagi di YouTube dibanding untuk Republik Indonesia.

Baca juga: 4 Alasan GP Mania Bubar: Nilai Ganjar Pranowo Bukan Sosok yang Tepat hingga Tak Punya Nyali

"Nah, saya yakin Mas Ganjar itu ke depan ingin menjadi presidennya YouTube Indonesia. Tidak menjadi presiden republik Indonesia," katanya.

Lantas, bagaimana sosok Immanuel Ebenezer?

Berikut profil Immanuel Ebenezer dihimpun oleh Tribunnews.com:

Dikutip dari Wikipedia, Immanuel Ebenezer mempunyai nama panjang Immanuel Ebenezer Gerungan dan lebih dikenal  sebagai Noel.

Immanuel lahir pada 22 Juli 1975 di Riau.

Ia saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Relawan JoMan.

Ia merupakan seorang aktivis Indonesia, politikus, dan birokrat yang berhasil meraih gelar sarjana bidang sosial dari Universitas Satya Negara Indonesia pada 2004.

Pada 2020, Immanuel pernah ditunjuk sebagai Komisaris Independen di anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Mega Eltra.

Namun, pada Februari 2022, ia dicopot dari jabatannya tersebut.

Kala itu, Immanuel mengaku tak tahu alasan mengapa dirinya dicopot sebagai Komisaris Independen.

"Diberhentikan. Sudah diberitahu, tetapi alasannya tidak diberitahu. Tanpa alasan," ujarnya, Rabu (23/2/2022).

Pernah Dilaporkan Polisi atas Dugaan Kebencian

Immanuel Ebenezer diketahui pernah dilaporkan Presidium Alumni 212 ke Polda Metro Jaya atas dugaan ujaran kebencian.

Pernyataan yang diduga sebagai ujaran kebencian tersebut disampaikan Immanuel saat menghadiri talkshow di salah satu stasiun televisi swasta pada Kamis, 31 Januari 2019 silam.

Hal tersebut disampaikan oleh anggota Presisium 212, Eka Gumilar.

"Kami laporkan Immanuel karena kami nilai sudah menohok perasaan peserta aksi 212," ujar Eka di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (4/2/2019).

Baca juga: Immanuel Ebenezer Pastikan Tak ada Intervensi dari Partai Politik atas Bubarnya Ganjar Pranowo Mania

Padahal, pada saat itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menghadiri aksi damai 212 tersebut.

"Nah, fakta bahwa aksi 212, meskipun membawa jutaan umat, tetapi berjalan tertib aman dan baik. Ini suatu yang sudah dianggap booming," ucapnya.

Eka berharap laporan ini menjadi pembelajaran bagi pihak lain agar tidak mengeluarkan kalimat provokasi.

"Justru tindakan kami melaporkan agar hal-hal yang memang menyinggung perasaan dan fitnah seperti ini dilaporkan. Untuk itulah kami laporkan hari ini," kata Eka.

Harta Kekayaan Immanuel Ebenezer

Dilansir elhkpn.kpk.go.id, total harta kekayaan Immanuel Ebennezer mencapai Rp4.840.260.877 berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diserahkan pada 21 Maret 2021 lalu.

LHKPN yang diserahkan saat Immanuel menjabat sebagai Komisaris Independen PT Mega Ultra memiliki rincian rincian sebagai berikut:

Tanah dan Bangunan: Rp3.900.000.000

1. Tanah dan Bangunan Seluas 83 m2/83 m2 di Kota Depok, hasil sendiri sebesar Rp. 700.000.000

2. Tanah dan Bangunan Seluas 160 m2/160 m2 di Kota Depok, hasil sendiri sebesar Rp. 1.500.000.000

3. Tanah dan Bangunan Seluas 137 m2/274 m2 di Kota Depok, hasil sendiri sebesar Rp. 1.700.000.000

Alat Transportasi dan Mesin: Rp606.000.000

1. Mobil Mitsubishi Pajero Tahun 2020, hasil sendiri sebesar Rp500.000.000

2. Mobil KIA Picanto Tahun 2015, hasil sendiri sebesar Rp90.000.000

3. Motor Yamaha NMAX Tahun 2015, hasil sendiri sebesar Rp16.000.000

Sedangkan harta bergerak lainnya ada sebanyak Rp109.500.000, serta kas dan setara kas Rp224.760.877.

(Tribunnews.com/Rifqah/Rizki Sandi Saputra)