Jumat, 22 Agustus 2025

Pilpres 2024

Anies Sebut Perjanjian Politik dengan Gerindra Sudah Selesai karena Dia Tak Maju di Pilpres 2019

Anies Baswedan menjelaskan perjanjian politik antara dirinya dengan Prabiwi sudah selesai lantaran ia sepakat tak maju di Pilpres 2019 lalu.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, (kiri); Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno, (tengah); Anies Baswedan (kanan). Bakal calon presiden dari koalisi perubahan, Anies Baswedan angkat bicara soal perjanjian politik yang menyatakan ia tak boleh menjadi capres jika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto maju di Pemilihan Presiden. Menurut Anies, perjanjian politik itu sudah selesai lantaran ia sepakat tak maju di Pilpres 2019 lalu. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden dari koalisi perubahan, Anies Baswedan angkat bicara soal perjanjian politik yang menyatakan ia tak boleh menjadi capres jika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto maju di Pemilihan Presiden.

Adapun perjanjian politik itu sempat disinggung oleh mantan rekannya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno.

Menurut Anies, perjanjian politik itu sudah selesai lantaran ia sepakat tak maju di Pilpres 2019 lalu.

"Sebenarnya sederhana, saya sampaikan pada waktu saya bekerja, saya akan fokus di Jakarta 5 tahun. Saya akan fokus di Jakarta 5 tahun dan sesudah Pilkada 2017 itu ada Pilpres 2019. Jadi saya sampaikan, saya tidak akan tengok kanan kiri dan saya akan full 5 tahun di Jakarta. Karena itu saya tidak akan mengikuti Pilpres," ujar Anies dalam wawancara bersama Merry Riana di akun youtube Merry Riana seperti yang dilihat Tribunnews pada Sabtu (11/2/2023).

Baca juga: Beredar Surat Pengakuan Utang Anies Baswedan kepada Sandiaga Uno, Ada 7 Poin Perjanjian

Bahkan, kata Anies, dirinya juga menyatakan tidak akan maju di Pilpres 2019 secara terbuka saat debat calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017 lalu.

"Bu Merry kalau ingat pada saat debat pertama calon gubernur, pertanyaan pertama dari panelis begini 'Pak Anies, apakah bapak akan maju pilpres atau tidak?' loh begini, gubernur kok ditanyain pilpres. Saya bilang no. saya akan di Jakarta. Dan itu ada rekamannya, karena itu debat dan rekamannya ada. Jadi sesederhana itu," jelas Anies.

Anies menuturkan bahwa dirinya telah menuntaskan janjinya tersebut untuk menyelesaikan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga masa jabatannya habis.

"Tuntaskan 5 tahun, setelah itu, saya tidak tau lagi apa yang terjadi. Saya tidak tau apakah saya akan kembali mengajar, apakah saya kembali meneruskan di pemerintahan, kalau di pemerintahan, apakah tetap di Jakarta, apakah tugas yang berbeda. Jadi kita komit 5 tahun dan itu sudah disampaikan," ungkap Anies.

Bahkan, Anies menuturkan dirinya juga menunjukkan komitmennya dengan menolak permintaan Prabowo Subianto untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2019 lalu.

"Jadi ketika di tahun 2019, saya diajak untuk menjadi wakil, pasangannya pak prabowo, saya sampaikan juga kepada beliau, Pak Prabowo terima kasih atas undangannya, ini sebuah kehormatan tetapi saya punya komitmen untuk menyelesaikan di Jakarta selama 5 tahun. Jadi saya rasa itu," tegas Anies.

Baca juga: Pengamat: GP Mania Bubar Untungkan Anies Baswedan dan Rizal Ramli

Lebih lanjut, Anies menambahkan penolakan untuk maju di Pilpres 2019 juga dengan mempertimbangkan janji-janjinya dengan warga Jakarta selama masa kampanye.

"Memang kuncinya adalah menyelesaikan janji dengan warga Jakarta. Karena janji saya dengan warga Jakarta banyak. Saya tanda tangan tuh kontrak politik dengan rakyat miskin kota, dengan kampung akuarium, dengan masyarakat kaki lima. Itu semua janji janji yang saya harus tunaikan."

"Apa yang harus saya sampaikan kepada mereka? kalau setelah saya setahun saya pergi, kemudian nanti mereka tidak lagi percaya kepada proses demokrasi. Karena yang bertanda tangan mengikuti pemilu begitu saja meninggalkan," jelasnya.

Karena itu, Anies pun mengingat bahwa perjanjian politik yang dibahasnya dengan Prabowo Subianto juga tidak terlalu spesifik. Khususnya terkait larangan dirinya untuk menjadi calon presiden.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan