Senin, 11 Agustus 2025

Pilpres 2024

Sekjen PDIP Beberkan Alasan Megawati Tak Mau Bertemu Surya Paloh Jika Terkait Capres 2024

Hasto mengatakan, hingga saat ini, pihaknya juga masih menunggu kode-kode dari Surya Paloh soal konteks ingin bertemu Megawati.

Tribunnnews.com
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan atau PDIP, Hasto Kristiyanto memastikan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri bakal menolak bertemu Ketum Nasdem Surya Paloh jika hendak membahas soal bakal calon presiden di Pilpres 2024.

Hal ini karena Nasdem sudah memutuskan mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024.

"Apalagi, Anies Baswedan berulang kali disebut sebagai antitesa dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Sehingga pasti berbeda," kata Hasto.

Hasto juga menyebut dari indikator capres 2024 yang disampaikan Megawati Soekarnoputri, tampaknya berbeda dengan capres yang akan diusung Nasdem.

Salah satu contohnya, kata Hasto, adalah capres PDIP adalah kader partai sendiri dan merupakan tokoh yang akan melanjutkan pemerintahan Jokowi.

"Nasdem kan kemudian telah mengusung Bapak Anies Baswedan sebagai calon presiden dari Nasdem, kemudian Bu Megawati Soekarnoputri dalam pidato ulang tahun partai menegaskan calon presiden dari partai PDIP berasal dari kader partai," tegas Hasto.

Hasto mengatakan, hingga saat ini, pihaknya juga masih menunggu kode-kode dari Surya Paloh soal konteks ingin bertemu Megawati.

Menurut Hasto, PDIP terbuka jika Surya Paloh ingin bertemu Megawati dalam rangka kepentingan bangsa dan negara.

Baca juga: Megawati Tolak Bertemu Surya Paloh Jika Bicara Capres 2024

"Kalau dialog dalam rangka kepentingan bangsa dan negara, PDI perjuangan selalu welcome. Kalau dialog dalam konteks capres-cawapres, sepertinya ada perbedaan," pungkasnya.

Siapa Calon Presiden yang akan Diusung PDI Perjuangan?

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto gelorakan ke ribuan kadernya PDIP Banten untuk kemenangan partainya di Pemilu 2024.

Hasto Kristiyanto menceritakan, di alun-alun ini Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pernah menggelorakan semangat juang yang sama.

Hal tersebut disampaikan Hasto Kristiyanto saat pidato di alun-alun Rangkasbitung, Lebak, Banten, pada Minggu (19/2/2023).

"Di lapangan ini pula Bu Mega juga menggelorakan semangat juang melakukan konsolidasian kepartaian yang tidak mudah. Karena itulah Ibu Mega berpesan kepada seluruh kader-kader PDI Perjuangan di Banten ini, resapilah semangat juang itu, ambilah api perjuangan itu,"

"Sehingga kader-kader PDI Perjuangan betul-betul menyatu dengan kehendak rakyat, memperjuangkannya dan dari persatuan dengan rakyat itu perkuatlah akar partai,” kata Hasto Kristiyanto..

Dia mengungkapkan, hal ini penting. Karena kekuatan PDI Perjuangan berasal dari rakyat.

“Di HUT ke-50 diingatkan oleh Ibu Mega, ‘hai kader-kader PDI Perjuangan turun ke bawah, turun ke bawah, dan turun ke bawah perkuat akar rumput’,” tutur Hasto Kristiyanto.

“Ini adalah senjata yang maha hebat, tak bisa dikalahkan oleh politik pencitraan, politik rekayasa, politik yang mengunakan segala cara karena kita PDI Perjuangan punya akar rumput ini persektif kerakyataan,” jelasnya.

Dia pun mengungkapkan, kader PDIP memiliki tugas untuk mengorganisir rakyat kecil atau wong cilik.

"Tugas kita menurut keputusan politik adalah menyelesaikan persoalan rakyat yang melalui pendidikannya, kesehatannya, mencegah stunting, PDI Perjuangan harus membumi di dalam menyelesaikan masalah rakyat" tutur Hasto Kristiyanto.

Terkait Pilpres 2024, dia mengungkapkan, Megawati sebagai mana mandat dari Kongres Partai akan mengambil keputusan terbaik terhadap calon presiden yang akan diusung PDI Perjuangan.

"Karena itu bersabarlah, kita tunggu pemimpin yang terbaik bagi hadirnya calon presiden yang bersama calon-calon legislatif mengibarkan bendera PDI Perjuangan untuk membawa kejayaan Indonesia Raya" kata Hasto Kristiyanto.

Sebagai contoh, dia pun menyebut partainya telah berhasil bangkit di Banten menjelang Pemilu 2024.

"Berdasarkan survei yang dilakukan beberapa bulan lalu dan merupakan bagian bagian dari pemetaan dinamis, kondisi PDIP di Banten sudah rebound," kata Hasto Kristiyanto.

"Bahkan elektoral sudah mencapai di atas 20 persen," sambungnya.

Jokowi Bakal Restui Anies Baswedan?

Sementara Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai Anies Baswedan memiliki kemungkinan direstui Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju di Pilpres 2024.

Awalnya, Agung mengatakan isu reshuffle yang sebelumnya mencuat lalu kini mulai meredup membuktikan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memiliki pengaruh bagi Jokowi.

"Isu reshuffle yang kini meredup di satu sisi membuktikan bagaimana pengaruh Surya Paloh untuk sementara ini bagi Presiden Jokowi," kata Agung saat dikonfirmasi, Jumat (17/2/2023).

Menurutnya, hal tersebut tak terlepas dari Partai NasDem yang merupakan loyalis sejak Jokowi menjadi gubernur dan presiden dua periode.

"Sekaligus menjadi pihak yang senantiasa memiliki loyalitas tinggi saat pemerintahan berlangsung," ujar Agung.

Baca juga: Anies Baswedan Datang di Jalan Sehat MPW Pemuda Pancasila Kaltim, Masyarakat Berebut Selfie

Karenanya, Agung memandang bahwa hubungan Surya Paloh dan Presiden Jokowi terus berlanjut untuk menjaga stabilitas pemerintahan maupun setelah tak lagi menjabat agar tak terlalu bergantung ke PDIP.

Sehingga, kata dia, Anies memiliki kemungkinan direstui Jokowi dengan catatan membawa narasi keberlanjutan lingkungan pembangunan.

"Anies yang menjadi capres NasDem malah ada kemungkinan mendapat restu Jokowi dengan insentif, Anies fokus membawa narasi keberlanjutan (continuity) ketimbang perubahan (change)," ucapnya.

Agung menilai apabila Anies direstui, Jokowi akan mendapatkan investasi politiknya di semua sosok.

"Sehingga keseimbangan politik tercapai dan siapapun yang maju adalah orangnya Jokowi," ungkap dia.

Lebih lanjut, dia menambahkan Jokowi juga dianggap sebagai negarawan apalagi menempatkan diri sebagai figur yang mengayomi bagi semua capres maupun cawapres.

Sebagaimana diketahui, hubungan Jokowi dengan Surya Paloh sempat diisukan renggang setelah Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres untuk Pemilu 2024 pada awal Oktober lalu.

Kerenggangan ini disinyalir dari ketidakhadiran Jokowi dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-11 Nasdem pada November 2022.

Presiden bahkan tak menyampaikan ucapan selamat.

Jokowi juga terekam kamera tak membalas pelukan Surya Paloh saat keduanya hadir dalam acara HUT ke-58 Partai Golkar, Oktober lalu.

Tak lama kemudian muncul isu reshuffle kabinet yaitu pergantian menteri dari NasDem.

Namun isu hilang sementara karena Jokowi tidak juga melakukan reshuffle kabinet.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan