Rabu, 13 Agustus 2025

Pilpres 2024

Megawati Tolak Bertemu Surya Paloh Jika Bicara Capres 2024

Sebab, Nasdem sudah memutuskan mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024. Apalagi, Anies berulang kali disebut sebagai anastesi dari Presiden Jokowi.

Tribunnnews.com
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, LEBAK - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bakal menolak bertemu Ketua Umum NasDem Surya Paloh jika hendak membahas bakal calon presiden (Capres) untuk Pilpres 2024

Sebab, Nasdem sudah memutuskan mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024. Apalagi, Anies berulang kali disebut sebagai anastesi dari Presiden Jokowi.

"Kalau dialog dalam konteks capres-cawapres, sepertinya ada perbedaan. Apalagi Pak Anies berulang kali disebut antitesa dari Pak Jokowi sehingga pasti berbeda," kata Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto di sela-sela acara Karnaval Perjuangan HUT ke-50 PDIP di Lebak, Banten, Minggu (19/2/2024).

Baca juga: Sekjen Hasto Kristiyanto: Terkait Capres PDIP, Megawati Akan Mengambil Keputusan Terbaik

Hasto juga menyebut dari indikator capres 2024 yang disampaikan Megawati, tampaknya berbeda dengan capres yang akan diusung Nasdem. 

Salah satu contohnya, kata Hasto, adalah capres PDIP adalah kader partai sendiri dan merupakan tokoh yang akan melanjutkan pemerintahan Jokowi.

"Nasdem kan kemudian telah mengusung Bapak Anies Baswedan sebagai calon presiden dari Nasdem, kemudian Bu Megawati Soekarnoputri dalam pidato ulang tahun partai menegaskan calon presiden dari partai PDIP berasal dari kader partai," tegas Hasto.

Hasto mengatakan, hingga saat ini, pihaknya juga masih menunggu kode-kode dari Surya Paloh soal konteks ingin bertemu Megawati

Menurut Hasto, PDIP terbuka jika Surya Paloh ingin bertemu Megawati dalam rangka kepentingan bangsa dan negara.

"Kalau dialog dalam rangka kepentingan bangsa dan negara, PDI perjuangan selalu welcome. Kalau dialog dalam konteks capres-cawapres, sepertinya ada perbedaan," pungkasnya.
 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan