Kamis, 14 Agustus 2025

Pilpres 2024

Duet Prabowo-Ganjar hingga Cak Imin Ancam Koalisi Gerindra & PKB Bubar, KIR Layu Sebelum Berkembang?

Jika duet Prabowo-Ganjar di Pilpres terwujud, pasangan itu berpotensi menang melawan Anies Baswedan, tapi terbentur PDIP dan koalisi KIR.

Penulis: Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM/HO
Agenda pertama kunjungan kerja Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo ke Provinsi Jawa Tengah, Kamis 9 Maret 2023 pada pukul 09.30 WIB, meninjau panen raya padi dan berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Turut mendampingi Presiden, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Jika duet Prabowo-Ganjar di Pilpres terwujud, pasangan itu berpotensi menang melawan Anies Baswedan, tapi terbentur PDIP dan koalisi KIR. //TRIBUNNEWS.COM/Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat sekaligus Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis (TPS) Agung Baskoro berkomentar soal dinamika politik nasional.

Agung menilai jika duet Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Kader PDIP Ganjar Pranowo di Pilpres terwujud, maka pasangan itu berpotensi menang melawan Anies Baswedan di 2024.

Itu berkaca dari berbagai hasil survei kedua nama tersebut yang kerap muncul teratas pada tingkat elektabilitas.

“Secara elektoral Duet Prabowo-Ganjar atau Ganjar-Prabowo mengemuka, karena memiliki kans menang yang besar saat berhadapan dengan Anies atau Capres potensial lainnya berdasarkan temuan simulasi kuantitatif beragam lembaga survei kredibel,” kata Agung saat dihubungi, Jumat (17/3/2023)

Baca juga: Gerindra Tegaskan Koalisi dengan PKB Masih Solid Meski Diancam Bubar oleh Cak Imin

Kendati berpeluang besar untuk menang, Prabowo-Ganjar tidak bisa begitu saja melenggang ke Pilpres meski Gerindra terbuka.

“Sementara di sisi Ganjar, ada mekanisme internal di PDIP yang belum tuntas soal siapa yang direkomendasikan,” kata Agung.

Komitmen Gerindra dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) pun jadi tembok pembatas wacana tersebut menjadi kenyataan.

“Duet Prabowo-Ganjar atau Ganjar-Prabowo ini memunculkan dilema politik, karena secara institusional Prabowo sudah "mengikat" koalisi pra pilpres bersama PKB yang mengusung Cak Imin sebagai Capres/Cawapres,” kata Agung.

Di sisi lain, PKB ngotot mengusung ketua umumnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo.

Namun dalam beberapa waktu lalu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menyebut bahwa Cak Imin tak menjadi syarat mutlak cawapres bersama Prabowo.

Hashim juga sempat menyatakan bahwa Gerindra membuka peluang duet Prabowo-Ganjar, namun dengan syarat Ketua Umum Gerindra tersebut menjadi calon presiden, bukan calon wakil presiden.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengancam koalisi Gerindra-PKB akan bubar apabila Prabowo Subianto memilih Ganjar Pranowo sebagai pendamping di Pilpres 2024.

"Ya berarti koalisinya bubar dong, ya toh?" ujar Cak Imin saat ditemui di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis (16/3/2023). 

Melihat dinamika tersebut, Agung beranggapan bahwa Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya berpotensi bubar sebelum bertarung di Pilpres.

“Artinya, Koalisi Indonesia Raya (KIR) rentan layu sebelum berkembang,” ucap Agung.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan