Senin, 29 September 2025

Pilpres 2024

Pengamat Beberkan Faktor Elektabilitas Ganjar Merosot, Sementara Prabowo Menguat

survei telah mengeluarkan hasil temuannya terkait elektabilitas tokoh-tokoh yang disebut-sebut akan mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden

Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM/HO
Agenda pertama kunjungan kerja Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo ke Provinsi Jawa Tengah, Kamis 9 Maret 2023 pada pukul 09.30 WIB, meninjau panen raya padi dan berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Turut mendampingi Presiden, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. //TRIBUNNEWS.COM/Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam kurun beberapa bulan, lembaga-lembaga survei telah mengeluarkan hasil temuannya terkait elektabilitas tokoh-tokoh yang disebut-sebut akan mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. 

Dari banyaknya nama yang muncul ke permukaan, hanya tiga nama yang cenderung stabil memperoleh posisi teratas. 

Nama-nama tersebut antaranya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan terakhir mantan  Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Nama ketiganya selalu menjadi sorotan dari hampir semua lembaga survei nasional. Terakhir, lembaga survei Indikator Politik dan PRC merilis jika elektabilitas Prabowo Subianto mengungguli dua pesaingnya.

Indikator menyebut, jika pemilihan dilakukan hari ini, Prabowo akan menang dengan perolehan 32,7 persen, sedangkan menurut PRC elektabilitas Prabowo berhasil menyentuh 48,7 persen, meninggalkan Ganjar yang cenderung merosot dan Anies yang mengalami stagnan. 

Pengamat politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam mengatakan, merosotnya elektabilitas kader PDIP tersebut karena beberapa faktor. Salah satunya, menurut Imam, adalah sikap penolakan Ganjar untuk Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Piala Dunia U-20.

“Banyak faktor kenapa elektabilitas Ganjar nyungsep. Susah untuk rebound. Kita tahu ada dua faktor, minimal, pertama blunder Ganjar terhadap sikap saat penolakan Piala Dunia U-20,” jelas Arif saat dihubungi wartawan, Rabu (19/4/2023).

Arif melanjutkan, pendukung sepak bola di Indonesia yang jumlahnya bisa mencapai puluhan juta tersebut pasti kecewa dan mengalihkan suaranya kepada calon lain tidak terkecuali Prabowo Subianto.

“Mereka mengalihkan dukungan kepada calon lain termasuk Prabowo,” ujarnya. 

Sementara itu, mengenai naiknya elektabilitas Prabowo, Arif menilai jika endorsement Presiden Jokowi yang cukup intensif membuat tingginya perolehan suara Prabowo.

Baca juga: Ganjar Dinilai Bisa Menjadi Magnet Bagi Partai Lain Berkoalisi dengan PDIP

“Faktor endorsement Jokowi cukup kuat dalam menaikan elektabilitas Prabowo saat ini. Endorsement yang semakin masif dan intensif tentu ini akan memicu pendukung Jokowi untuk mengalihkan dukungan dari Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto sehingga dampaknya elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra tersebut naik, dan Ganjar merosot,” ungkap Arif.

Sebelumnya diberitakan, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menempati posisi teratas sebagai calon presiden (capres) top of mind dan dalam simulasi tiga nama.

Hal itu berdasarkan hasil survei terbaru dari Politika Research and Consulting (PRC) terkaitelektabilitas capres jelang Pilpres 2024.

Dalam pertanyaan elektabilitas capres (top of mind), Prabowo Subianto meraih elektabilitas sebesar 22,5 persen.

Di tempat kedua ada nama politikus PDI Perjuangan Ganjar Pranowo (20,2 persen) dan posisi ketiga ada nama Anies Baswedan (17,9) persen.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan