Rabu, 13 Agustus 2025

Pilpres 2024

Kata Pengamat soal Peluang Duet Ganjar-Prabowo usai PDIP Resmi Usung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya bicara soal peluang duet Ganjar-Prabowo usai PDIP resmi deklarasikan Ganjar sebagai capres.

TIM PDI PERJUANGAN/
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat penetapan Capres di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023). PDI Perjuangan melalui Megawati Soekarnoputri menetapkan Ganjar Pranowo sebagai Capres untuk bersaing pada pemilihan presiden 2024 mendatang. TRIBUNNEWS/DPP PDIP 

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya memberikan pendapatnya terkait peluang duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang, setelah PDIP resmi deklarasikan Ganjar sebagai capres yang akan diusungnya.

Diketahui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah mendeklarasikan secara resmi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden PDIP di Pilpres 2024 hari ini, Jumat (21/4/2023).

Deklarasi tersebut dilakukan Megawati dengan ditemani Presiden Jokowi di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.

Yunatro menuturkan, sebelumnya isu soal koalisi besar dan wacana duet Ganjar-Prabowo telah dimulai sejak adanya peristiwa di Kebumen.

Yakni saat Presiden Jokowi mengajak Ganjar dan Prabowo dalam kunjungan kerjanya di Kebumen.

Munculnya wacana duet Ganjar-Prabowo dinilai sebagai bentuk soliditas koalisi pendukung Jokowi.

Baca juga: PENGAKUAN Blak-Blakan Siti Atikoh Ungkap Sosok Ganjar Pranowo Muda : Jarang Ucapkan I Love You

Ditambah lagi, Ganjar dan Prabowo merupakan sosok yang memiliki elektabilitas tinggi selama ini.

Hingga keduanya pun digadang-gadang bisa bergabung dalam sebuah koalisi besar.

"Sebenarnya isu mengenai Koalisi Besar ini kan pemanasannya dimulai ketika ada peristiwa di Kebumen. Ketika Pak Jokowi bersama dengan Pak Prabowo, Mas Ganjar di pematang sawah itu."

"Kemudian memunculkan isu mengenai Ganjar-Prabowo atau Prabowo-Ganjar, sebagai bagian dari bentuk soliditas koalisi pendukung Jokowi, dan kebetulan dua orang ini simbol sosok yang elektabilitasnya terkuat. Dan kalau keduanya bergabung bisa menjadi sebuah koalisi besar." kata Yunarto dalam tayangan Breaking News Kompas TV, Jumat (21/4/2023).

Namun sayangnya dalam pertemuan partai-partai terkait koalisi besar ini, Megawati tak ikut hadir.

Baca juga: Ganjar Pranowo Jadi Capres PDIP, Andi Gani Yakin Relawan Jokowi Bakal Berikan Dukungan

Ditambah lagi dengan adanya peristiwa batalnya Piala Dunia U-20 yang membuat dukungan publik kepada Ganjar menurun.

Sehingga membuat publik beranggapan PDIP tidak mungkin bergabung dengan koalisi besar.

Yunarto menilai, kemungkinan PDIP bergabung koalisi besar pun hanya jika calon dari PDIP yang menjadi capresnya.

"Dilanjutkan dengan pertemuan-pertemuan, sebetulnya baru sekali pertemuan yang melibatkan banyak partai, kebetulan Ibu Mega tidak hadir, dan baru saja terjadi peristiwa Piala Dunia U-20."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan