Sabtu, 20 September 2025

Pilpres 2024

Survei Litbang Kompas: Ridwan Kamil Unggul Masuk Kriteria Cawapres untuk Anies dan Ganjar

Nama Gubernur Jawa Barat,Ridwan Kamil masuk dalam kriteria cawapres 2024 untuk Capres Anies Baswedan hingga Ganjar Pranowo.

Editor: Nuryanti
(ISTIMEWA)
Kolase Tribunnews: Ridwan Kamil menurut Suvei Litbang Kompas, masuk dalam kriteria cawapres 2024 untuk Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. 

- Tidak ada/rahasia: 26,79 persen

Elektabilitas bakal kandidat capres Pemilu 2024 Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo.
Elektabilitas bakal kandidat capres Pemilu 2024 Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo. (Foto Kolase Tribunnews.com)

Figur Cawapres Dinilai Jadi Kunci Kemenangan Pemilihan Presiden 2024

Pengamat politik juga Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menilai sosok cawapres 2024 bisa jadi penentu kemenangan untuk Capres di kontestasi politik 2024.

Pangi melihat hal ini juga pengaruh elektabilitas ketiga Capres 2024, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.

"Elektabilitas ketiga tokoh ini diberbagai Lembaga survei bersaing sangat ketat dan saling salip menyalip sehingga membuat posisi cawapres menjadi kunci pemenangan pemilu mendatang," kata Pangi dalam keterangannya, Kamis (11/5/2023).

Pangi melanjutkan, tidak ada capres yang leading sendiri jauh di atas angka psikologis 30 persen, sebagai capres pemenang tanpa lawan tanding, masih relatifly dalam rentang range margin of error.

Baca juga: Survei Capres Mei 2023: Ini Perbandingan Hasil 7 Lembaga Survei, Prabowo dan Ganjar Bersaing Ketat

"Dengan demikian, maka cawapres menjadi kunci kemenangan. Dinamika elektoralnya tidak terlalu terpaut jauh, bahkan pernah Prabowo menyalip Ganjar, Anies pernah menyalip Prabowo, dan Anies pernah menyalip Ganjar dan Prabowo dan seterusnya," jelasnya.

Pangi menegaskan posisi cawapres mampu menggenjot elektabilitas capresnya menjadi penting pada kontestasi Pilpres 2024.

"Dengan kata lain, cawapres berfungsi sebagai doping politik, salah mengandeng cawapres bisa menjadi blunder yang mematikan langkah politik capres. Maka tak heran, parpol koalisi sengaja menyimpan nama cawapres, sejauh ini parpol koalisi tidak akan mau terburu buru mengumumkan cawapresnya," jelasnya.

Pangi melanjutkan, bisa saja tidak terjadi trend pertumbuhan elektoral secara signifikan, dua model yakni cawapres yang berhasil mentracing capres sehingga mendapatkan tambahan yang kontributif menggenjot elektabilitas capresnya.

"Atau justru dukungan modal elektoral yang sudah ada pada capres malah kian tergerus," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan