Pilpres 2024
Demokrat Geram Sandiaga Uno Tolak Visi Perubahan Anies: Jokowi Cetak Rekor Pengutang Terbesar
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengaku geram dengan pernyataan Menparekraf RI Sandiaga Uno
Penulis:
Igman Ibrahim
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengaku geram dengan pernyataan Menparekraf RI Sandiaga Uno yang menolak visi perubahan yang dibawa bakal calon presiden (Bacapres) RI Anies Baswedan.
Menurutnya, visi perubahan perlu dilakukan karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Presiden RI yang telah mencetak rekor pengutang terbesar sepanjang sejarah Indonesia merdeka.
"Pak Jokowi berhasil mencetak rekor pengutang terbesar sepanjang Indonesia merdeka sebesar Rp 7.879 triliun. Dari data di atas terlihat jelas Ekonomi kita di masa Pemerintahan Pak Jokowi mengalami perlambatan dan pemunduran," kata Kamhar saat dikonfirmasi, Jumat (2/6/2023).
Kamhar pun mengkritik Sandiaga Uno lebih memilih percepatan pembangunan ketimbang ide perubahan.
Baca juga: Namanya Tak Masuk Bursa Cawapres Anies Baswedan, Sandiaga Uno Beri Kode Siap Dampingi Ganjar Pranowo
Dia pun membandingkan data pemerintahan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Jokowi.
Dijelaskan Kamhar, Produk Domestik Bruto (PDB) dalam pemerintahan SBY meningkat 275 persen selama 8 tahun.
Sementara itu, di masa Jokowi hanya naik 85 persen.
Baca juga: Sandiaga Bicara Peluang Gabung PPP dan Beri Kode Ingin Jadi Cawapres Ganjar Pranowo
"Pendapatan negara juga naik 231 persen di masa SBY sementara di masa Jokowi hanya naik 69%. Angka kemiskinan turun 5% di masa SBY sementara di masa Jokowi hanya turun 1,35%. Pengangguran juga bisa turun 3,73% di masa SBY, sementara di masa Jokowi malah naik 0,22%," ungkap Kamhar.
Kamhar menuturkan data tersebut masih belum mencakup kehidupan politik, demokrasi, penegakan hukum, hingga pemberantasan korupsi yang juga disebut telah mengalami kemunduran.
Karena itu, dia mengingatkan Sandiaga Uno bahwa Presiden Jokowi justru menjadi antitesa percepatan pembangunan.
Karena itu, isu yang paling relevan dibawa adalah perubahan dan perbaikan.
"Jadi melihat potret pemerintahan Pak Jokowi yang mengalami perlambatan dan pemunduran ini, justru yang paling pas dan relevan adalah melakukan Perubahan dan Perbaikan. Perlambatan itu antitesis dari percepatan," jelasnya.
"Pelanjut Jokowi justru hanya akan membuat ikhtiar Indonesia maju, Indonesia Emas 2045 semakin jauh panggang dari api," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Parwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno menegaskan dirinya tidak sepakat dengan adanya visi perubahan dalam arah pembangunan bangsa Indonesia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.