Rabu, 3 September 2025

Pilpres 2024

Dua Menteri Jokowi Ogah Jadi Calon Wakil Presiden Ganjar Pranowo Maupun Anies Baswedan

Basuki Hadimuljono masuk dalam bursa bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo.

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda - Surya/Purwanto
Bakal calon presiden Ganjar Pranowo - Anies Baswedan. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono masuk dalam radar PDIP menjadi cawapres Ganjar Pranowo dan Menko Polhukam Mahfud MD diminta PKS dampingi Anies Baswedan dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua menteri Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara tegas menolak menjadi calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan.

Kedua menteri tersebut yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum, dan Kemananan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Basuki masuk dalam radar PDIP menjadi cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD diminta PKS dampingi Anies Baswedan dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: PDIP Yakin Ganjar Pranowo Menang Satu Putaran dalam Pilpres 2024

“Saya ini birokrat. Jadi saya juga udah mau 70 umur saya tahun depan. Saya nggak ngerti itu,” ucapnya usai Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (7/6/2024).

Basuki menilai dirinya masih menjadi pembantu Presiden Joko Widodo.

“Kerja saja, tetap,” singkat Basuki.

Ia mengaku tidak ada komunikasi dengan PDIP terkait pernyataan yang dilontarkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

“Nggak ada, gak ada. kalau itu merupakan apresiasi wacana saya kira ya udah. Tapi gak ada komunikasi sama sekali,” tuturnya.

Menurutnya, apabila tawaran itu benar adanya, Basuki memastikan akan menolak.

“Saya lebih baik yang lain, lebih baik bapak-bapak ini (anggota DPR Komisi V),” imbuhnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Basuki Hadimuljono masuk dalam bursa bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo.

Hal itu disampaikan Hasto sekaligus mengkonfirmasi pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani soal nama-nama yang masuk dalam bursa cawapres Ganjar.

"Nama-nama yang disampaikan Mbak Puan kemarin betul. Bahkan, muncul juga nama Pak Basuki Menteri PUPR," kata Hasto di kantor Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (7/6/2023).

Menurut Hasto, hal tersebut seiring dengan pembangunan di daerah-daerah seperti Aceh, Papua, Sumatera, Palembang hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) berkat kebijakan Basuki.

"Karena beliau, ada dari daerah-daerah Aceh mengalami kemajuan, Papua mengalami kemajuan, Sumatera, Palembang mengalami kemajuan karena pembangunan infrastruktur, kemudian NTT mengalami kemajuan," ujarnya.

Hasto menuturkan nama-nama yang masuk dalam bursa cawapres Ganjar nantinya akan digodok Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama ketua umum partai politik (parpol) pendukung Ganjar.

"Kemudian setelah ditelaah seluruh aspek, kemudian dialog dengan para ketua umum partai yang lain, terutama bapak presiden," ungkapnya.

Tak Ingin Koalisi Jadi Pecah

Menko Polhukam RI Mahfud MD ternyata pernah dilobi Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu agar mau menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Permintaan itu disampaikan Ahmad Syaikhu saat mendatangi rumah Mahfud MD. Saat itu, petinggi PKS itu pun langsung menawarkan agar dirinya mau menjadi cawapres Anies.

Baca juga: Isu Penjegalan Anies Baswedan: Tudingan pada Jokowi, Kekhawatiran Demokrat, hingga Pesan Mahfud MD

"Pak Syaikhu ketika datang ke rumah saya, menjajaki bagaimana kalau bapak menjadi cawapres-nya Anies," kata Mahfud saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (5/6/2023).

Mahfud pun mengaku dirinya menolak tawaran dari Ahmad Syaikhu. Sebab, dia khawatir jika menjadi cawapres Anies bakal mengganggu partai politik dalam koalisi perubahan untuk persatuan.

"Saya bilang jangan saya, nanti malah pecah. Anies kalau nanti koalisinya gak setuju malah Anies-nya nanti nggak dapat tiket kalau partainya 1 keluar," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Partai NasDem mengungkapkan bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan sudah mengerucut ke satu nama.

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan mengatakan bakal cawapres itu sudah diputuskan dalam tim delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

"Cawapres itu sudah kita putuskan di tim 8 jadi 1 nama iya," kata Willy di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Jumat (2/6/2023).

Menurut Willy, kedatangan Anies ke Pacitan bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga melaporkan nama cawapres tersebut.

"Itulah kemarin Pak Anies dan tim ke Pacitan menyampaikan ke Mas AHY dan Pak SBY," ujarnya.

Dia menyebut kedatangan Anies ke NasDem Tower hari ini juga guna menyampaikan cawapres tersebut.

"Tadi ke Pak Surya Paloh," ujarnya.

Lebih lanjut, Willy menjelaskan pengumuman cawapres Anies paling lambat digelar pada 16 Juli 2023.

"Deadline waktu yang sudah kita siapkan di tim 8 itu paling lambat deklarasinya 16 Juli, tapi 1 namanya sudah," ungkapnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan