Rabu, 27 Agustus 2025

Pilpres 2024

NasDem: Sikap Ganjar Telepon Heru Budi Seakan Tunjukkan Posisinya Lebih Tinggi dari Pj Gubernur

Menurut Saan, sikap Ganjar itu telah melebihi batas sebagai bakal calon presiden (capres)

Kolase foto Tribunnews
Kolase foto Capres Ganjar Pranowo dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat Saan Mustopa menanggapi soal sikap Ganjar Pranowo yang menelepon penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat blusukan di Pasar Ikan, Jakarta Utara. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat Saan Mustopa menanggapi soal sikap Ganjar Pranowo yang menelepon penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat blusukan di Pasar Ikan, Jakarta Utara.

Menurut Saan, sikap Ganjar itu telah melebihi batas sebagai bakal calon presiden (capres) terlebih, Ganjar saat ini masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Dinilai melebihi batas, karena Ganjar melalukan hal itu di hadapan banyak warga Jakarta.

Baca juga: Aksi Ganjar Telepon Pj Gubernur DKI Jakarta Saat Blusukan Dikritik Warganet, Begini Pendapat Gibran

"Kenapa saya katakan tidak pas, posisinya ini kan sesama PJ Gubernur itu kan sudah masuk ke wilayah apa yang menjadi kewenangan dari pemimpin daerah yang lainnya," kata Saan saat dimintai tanggapannya, Selasa (27/6/2023).

Lebih lanjut, Sekretaris Fraksi NasDem DPR RI itu juga menilai kalau sikap Ganjar Pranowo yang menelepon Pj Gubernur DKI Jakarta itu seakan menunjukkan kalau dirinya memiliki posisi lebih tinggi dibanding Heru.

Sebab, Ganjar secara otomatis langsung menelepon Heru Budi di tengah adanya keluhan dari warga.

"Itu kan menempatkan posisi seakan-akan lebih tinggi," kata dia.

Baca juga: PPP Respons Soal Ganjar Telepon Heru Budi: Boleh Karena Sama-sama Pejabat Publik

"Sehingga, bisa langsung otomatis, kan seharusnya ada keluhan ya tampung, ketika ada pertemuan secara informal, atau pertemuan yang tidak depan warga secara langsung kan itu bisa disampaikan," sambungnya.

Atas hal itu, Saan menilai kalau sejatinya Ganjar fokus di Jawa Tengah terlebih menjelang masa purna bakti sebagai Gubernur.

"Kan gitu, bagaimana menyelesaikan persoalan-persoalan di wilayah pemerintahnya apalagi di ujung masa jabatannya, yang masih belum selesai ya selesai kan," tukas dia.

Ganjar Heran Dibully karena Telepon Heru Budi

Bakal calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo buka suara soal dirinya yang merasa dibully oleh warganet karena menghubungi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Ganjar menghubungi Heru Budi saat dirinya melakukan blusukan ke Pasar Ikan di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (24/6/2023) pagi.

Saat itu, aksinya yang menelepon Heru Budi serta Sekda DKI Jakarta Joko Agus direkam oleh warganet dan disebarkan ke media sosial.

Menanggapi hal itu, Ganjar merasa heran, sebab apa yang dilakukan dirinya didasari karena adanya masalah di lokasi pasar tersebut.

"Ya saya hanya ingin menyampaikan saja yang pertama kalau ada problem ada loh cara berkomunikasi kepada pemerintah, sistemnya ada, mekanisme nya ada," kata Ganjar kepada awak media saat blusukan di Kelurahan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (25/6/2023).

Ganjar juga menilai, antar pejabat saling menghubungi itu adalah hal yang wajar dan biasa terjadi.

Sebab di antara mereka memang sering berkomunikasi dan mengenal satu sama lain.

"Ini soal pelayanan publik biasa saja. karena kemarin saya datang ke salah satu pasar saya telfon Pak gubernur DKI, saya telfon pak sekda DKI yang kebetulan dua duanya saya kenapa, terus diupload, kok dibully ya?" ucap Ganjar heran.

Baca juga: Tanggapan Fadli Zon Soal Ganjar Telepon Heru Budi: Wajar di Tahun Politik

Ganjar juga menegaskan, hal demikian bukan hanya dilakukan pertamakali, sebab, saat blusukan ke Bekasi, dirinya juga melakukan hal demikian yakni menelepon kepala daerah setempat.

Saat itu, Ganjar menghubungi Wali Kota Bekasi Tri Adhianto yang menemukan adanya masalah dalam Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PPIRT) di Kota Bekasi, Jawa Barat di rumah dinasnya, Puri Gedeh, Semarang Jawa Tengah.

"Kemudian ada problem PPIRT di Bekasi dan saya telfon wali kota Bekasi, karena kami juga sering ditelpon para kepala daerah, itu sesuatu yang biasa," ujar dia.

Ganjar menduga adanya perlakuan yang dialaminya saat ini merupakan sentimen yang timbul karena dasar politik.

Dimana, saat ini tahapan pemilu sudah dimulai dan dirinya telah diusung oleh PDIP sebagai capres.

"Tapi menjadi sensi ketika kemudian akan ada kontestasi. selalu saja," tukasnya.

Sebelumnya, saat blusukan di pasar di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Ganjar menelepon Sekda DKI Joko.

Namun, Joko tidak kunjung mengangkat teleponnya.

Setelah itu ia kembali bercakap-cakap dengan warga. Sesaat kemudian, seorang pria menyerahkan ponsel yang telah tersambung dengan Joko.

"Ini saya lagi di Pasar Anyar Bahari. Permasalahan pertama, mereka (pedagang menyampaikan) pembayaran retribusi itu berat. Boleh enggak diringankan?" tanya Ganjar.

"Enggeh," jawab Joko di ujung telepon.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan