PPP Ajak PAN Dukung Ganjar Pranowo Sebelum Tawarkan Erick Thohir Cawapres

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengajak Partai Amanat Nasional (PAN) mendukung Ganjar Pranowo sebelum menawarkan Erick Thohir sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek mengatakan sejauh ini di internal partai politik (parpol) pendukung Ganjar belum membahas peluang Erick menjadi cawapres.

Terlebih, Awiek menegaskan hingga kini PAN belum menentukan sikapnya mendukung Ganjar.

"Belum membahas ke arah sana (Erick cawapres Ganjar). Tapi kan secara logika, orang belum bergabung masa sudah mengusulkan," kata Awiek saat ditemui di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar di Menteng, Jakarta, Kamis (6/7/2023).

Dia juga merespons santai mengenai pertemuan Ganjar dengan Erick di rumah perwakilan Jawa Tengah di Jakarta pada Rabu (5/7/2023).

Menurut Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI itu, pertemuan antar tokoh merupakan hal yang wajar.

Baca juga: Hasto PDIP: Parpol Pendukung Ganjar Sepakat Gerakan Mesin Partai Menangkan Pilpres 2024

"Tidak ada agenda khusus sebagai orang yang sudah lama enggak ketemu mungkin, ya ketemu ngobrol-ngobrol, update informasi kan biasa saja," ungkapnya.

Sejauh ini, PAN belum menentukan sikapnya untuk mendukung kandidat capres untuk Pilpres 2024.

Namun, PAN telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan PPP. Di sisi lain, PPP telah memutuskan mendukung Ganjar.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi pun mengatakan bahwa partainya memiliki harapan Ganjar dan Erick bisa berduet di 2024.

Baca juga: Sekjen Perindo Sebut Parpol Pendukung Ganjar Bakal Beri Masukan Nama Cawapres, TGB Jadi Alternatif

"PAN mempunyai harapan agar Mas Ganjar dapat berpasangan dengan Mas Erick Thohir," kata Viva merespons pertemuan Ganjar dan Erick kepada wartawan, Kamis.

"Dengan komposisi ini akan terbangun pasangan ideal untuk dapat memenangkan Pilpres 2024," sambung dia.

Tak hanya itu, Viva menambahkan dari pendekatan ideologis, akan terbangun ikatan nasionalis, agamis, dan kemodernan.

"Ikatan ini sebagai perwujudan dari kondisi sosio-kultural masyarakat Indonesia yang majemuk dan beragam, relijius, dan mencintai tanah air, serta bergerak maju di era revolusi industri 4.0," ungkap Viva.