Sabtu, 16 Agustus 2025

Pilpres 2024

Arti Penting PKB dan Peluang Cak Imin Jadi Cawapres Prabowo di Pilpres 2024, Ini Prediksi Pengamat

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai PKB sangat penting dan sangat dibutuhkan Gerindra untuk usung Prabowo capres.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/Danang Triatmojo
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2022). Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai PKB sangat penting dan sangat dibutuhkan Gerindra untuk usung Prabowo capres. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa elite Partai Gerindra menyebut Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal cawapres terkuat mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, pernyatan itu sebagai bentuk kuncian bagi Gerindra agar PKB tidak geser ke poros lain.

“Saya kira itu sebagai bentuk kuncian politik kepada PKB supaya pertama PKB itu tidak bermanuver, kedua tentu saja supaya PKB itu tidak pindah ke poros lain. Itu tujuan kenapa sejumlah elite Gerindra mengatakan sampai saat ini yang paling prioritas mendampingi Prabowo itu Cak Imin,” kata Adi dalam keterangannya dikutip Minggu (9/7/2023).

Ditambah lagi PKB yang memiliki basis suara yang besar yang menurut Adi hal itu menjadi daya tawar.

Sehingga, PKB yang kuat menginginkan Cak Imin maju Pilpres bisa mengajukan proposal kepada partai koalisi.

Baca juga: Gelar Konsolidasi Akbar Pengurus Gerindra Tangerang Raya, Prabowo Subianto Bakal Hadir Langsung

Adapun proposal itu yakni Cak Imin menjadi cawapres.

“Kedua PKB ini soal Cak Imin harga mati, itu yang terbaca sampai saat ini, bahwa siapapun yang menerima proposal PKB, Cak Imin sebagai cawapres maka disitulah pelabuhan politik PKB, tapi sebaliknya kalau proposal politik PKB yang menginginkan Cak Imin sebagai cawapres tidak diterima Gerindra, maka sangat mungkin PKB itu mencoba untuk cari poros lain yang mau menerima Muhaimin sebagai cawapres,” ujarnya.

Lantas, Adi mengambil contoh ketika santer Prabowo akan diduetkan dengan Ganjar Pranowo.

Baca juga: Nonton Konser 3 Dekade Perjalanan Cinta Ari Lasso, Prabowo Disapa Langsung Pelantun Cinta Sejati

PKB saat itu menurutnya menunjukkan gestur akan geser ke poros lain jika duet Prabowo-Ganjar benar terjadi.

“Beberapa waktu lalu ketika Prabowo dikaitkan dengan nama-nama lain sempat misalnya ada isu Prabowo-Ganjar atau Ganjar-Prabowo, elite PKB selalu mengatakan kalau itu terjadi maka koalisi PKB dengan Gerindra bubar jalan," ujarnya.

"PKB menegaskan kalau menang Cak Imin bukan cawapres Prabowo maka mereka akan mencari tempat lain, ini yang sepertinya tidak diinginkan oleh Gerindra, maka ada kuncian politik biar PKB tidak kemana-mana,” imbuhnya.

Karena itu, Adi menilai PKB menjadi kuncian Gerindra saat ini.

Apalagi PKB merupakan representasi kaun Nahdliyin dan menguasasi suara di Jawa Timur.

“Saya kira PKB sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh Gerindra terutama untuk menggenapi ambang batas 20 persen. Tanpa PKB, Gerindra tidakak bisa maju sendiri harus mencari parpol yang suaranya setara dengan PKB, itu susah. Dengan PKB misal Gerindra tidak bisa maju, dengan NasDem tidak bisa juga karena tidaka cukup kursinya,” ucapnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan